✖2.Open the door

203 40 2
                                    

Yumi POV.

Mataku membeludak melihat sekeliling, kamarku berwarna hijau muda? kurasa tidak, hah?! Aku bangkit terkaget. "Aaaaaaaaa!"

Aku berteriak ketika melihat pria aneh yang semalam menayai nama, nomor ponsel, and what ever it, i don't really care, yang sekarang jadi pikiranku bagaimana aku bisa berada disini, dan tertidur di atas kasur empuk ini.

Seketika mendengar teriakanku pria itu langsung terkaget dan bangun dari tidurnya, ia tidur di sebuah sofa kecil, malangnya. Tapi bukanya marah karna aku teriak, ia malah tersenyum manis ke arahku.

"Hey! Siapa yang membawaku kesini? Dan kau apakan aku?!" Tanyaku dengan nada jengkel.

Dia bukan menjawab, malah kembali tersenyum lalu bangkit dari posisi tidurnya, sekarang dia duduk di sofa itu dan mengucek pelan matanya, lalu menguap.

"Selamat pagi cantik." bukanya menjawab pertanyaanku ia malah mengucapkan selamat pagi, persetan dengan senyum yang lagi lagi ia tawarkan itu, memang dia kelihatan tampan, tapi dia tidak berhak membawaku kerumahnya seenaknya saja.

"Siapa yang menyuruhmu senyum? Aku bertanya, jika kau tidak menjawab pertanyaanku akan ku tendang kau." Ucapku sambil memasang kuda kuda, aku memang bisa karate walaupun tidak terlalu ahli, tapi setidaknya itu bisa membantuku mengatasi orang kurang ajar seperti laki laki ini contohnya.

Bukanya menjawab ia malah tertawa, sial! kenapa aku bisa bertemu dengan laki laki aneh seperti ini, apa lagi hingga tidur di rumahnya.

"Hahaha tenanglah, aku tidak menyentuhmu sedikitpun, taukah kau jika semalam kau tertidur di dalam bus, makanya aku membawamu kerumahku, tadinya aku ingin membangunkanmu dan menanyakan dimana rumahmu, tapi kau tidur sangat nyenyak, maka dari itu aku membawamu kesini." Ucapnya menjelaskan kejadian sebenarnya.

Aishhh! Aku bergumam dan memukul dahiku pelan, betapa bodohnya aku tertidur di bus di malam hari, bagaimana jika laki laki ini tidak membawaku ke rumahnya, ah aku tidak mau membayangkannya.

"Bohong! Kau bilang tak menyentuhku, tapi kau bisa membawaku hingga sampai ketempat tidurmu begini, kau membawaku dengan apa? Dengan kekuatan bulan? Jangan berhayal kau bukan sailor moon." Balasku sambil memelototinya.

Dia hanya tertawa dan menggaruk garuk pelan kepala belakangnya.
"Hahaha maaf, aku hanya menggendongmu kok tidak lebih."

Tertidur di bus, digendong laki laki aneh, tidak pulang semalaman, bagus Yumi kau benar benar wanita yang sangat hati hati.

"Hanya menggendong katamu? Kurang ajar sekali kau!" Aku berjalan cepat ke arahnya dan mengarahkan tinjuku ke perutnya.

Brak! Aku mengayunkan tinjuku dengan kerasnya, tapi apa? Dia menahan dengan tanganya, Sialan!

"Aishh! Sialan kau!" gerutuku jengkel, lalu membalikan badanku dan mencari cari dimana letak tasku.

Dan ketemu, tas ku ada di bawah tempat tidur laki laki aneh itu, aku berjalan ke arah tempat tidurnya dan meraih tasku, dan cepat cepat aku meraih gagang pintu kamarnya, tapi pintu itu tak kunjung terbuka, ku goncang berkali kali gagang pintu kamarnya tapi tak kunjung terbuka juga, baiklah aku memalingkan wajahku kearahnya, tapi dia hanya tertawa kecil.

"Mana kuncinya? Jangan tertawa atau kubunuh kau!" Aku sedikit meninggikan nada suaraku.

"Hahaha ini kuncinya." Ia menunjuk mulutnya, sekarang aku mengerti, rumahnya menggunakan password suara ternyata.

"Cepat ucapkan passwornya, aku ingin pulang." Ucapku.

Namun ia masih nampak sedikit menimbang nimbang, cukup lama ia mengetuk ngetuk dagunya dengan jari telunjuk, barulah ia menjawab. "Bagaimana jika aku menyebutkan passwordnya, tapi kau memberikan nomor ponselmu padaku?"

Sial! Dia menjebaku, aku langsung mengepalkan tinjuku lagi. "Jangan permainkan aku, atau akan ku pukul kau sekali lagi, untung saja tadi kau menahan pukulanku."

Dia nampak acuh saja pada ucapanku, dan malah memainkan ponselnya, entah apa yang ia ketik, jemarinya menari dengan lincah di atas layar ponselnya.

"Hey! Tidak sopan memainkan ponsel dan mengabaikan orang bicara!" Ucapku lagi, laki laki ini benar benar ingin membuat suaraku habis karna berteriak.

"Sabarlah sebentar, dan bukanya kau juga yang tidak mau memberikan nomor ponselmu padaku, jadi biarkan aku menghubungi orang sebentar."  Jawabnya dengan nada yang agak cuek.

Dia benar benar minta dipukul, ah sudahlah sekedar nomor ponsel tidak masalah. "Baiklah akan kuberikan nomor ponselku, tapi kau harus langsung membukakan pintu kamarmu."

Ia nampak tersenyum dengan penuh rasa kemanangan. "Sebutkanlah nomor ponselmu."

"0976432145." dengan cepat lagi tangannya bermain di layar ponselnya.

"Baiklah aku akan membukakan pintu kamarku, Chikako group 2005." Ia mengucapkan salah satu nama Family group yang lumayan terkenal di tokyo, tapi sudahlah itu tidak penting.

Sekarang pintu kamarnya terbuka lebar, aku langsung melangkah keluar tanpa ragu, dari kejauhan terdengar suara motor besar yang mendekat ke arah rumah laki laki aneh ini.

Cepat cepat ku raih gagang pintu di sebuah ruangan dengan nuansa vintage yang kental, dengan sofa yang dibalut kulit berwarna coklat, dan berbagai aksesoris yang mengentalkan kesan vintage di ruangan ini.

Ku goyangkan lagi gagang pintu rumah ini dan masih tak mau terbuka, akhirnya kusebutkan password yang di sebutkan laki laki aneh itu. "Chikako group 2005."

Suara motor tadi sudah benar benar berhenti di depan rumah si laki laki aneh, tapi setelah aku menyebutkan password yang sama pintu ruangan yang mungkin ruang tamu ini, tak kunjung terbuka, ku ulang terus password yang sama hingga tiga kali, tapi hasilnya nihil.

"Sudahlah, pintu itu hanya akan terbuka jika aku yang menyebutkan passwornya." Suara laki laki aneh itu mengagetkanku.

Aku langsung memelototi matanya. "Cepatlah ucapkan, aku ingin pulang bodoh!"

Si aneh kembali menimbang nimbang. "Aku sebutkan passwordnya tapi aku mengantarmu pulang bagaimana?"

Aku naik darah mendengar jawaban pria itu. "Persetan!"  Tukasku.

Pria itu menjawab sambil mengangkat bahunya. "Baiklah kalau tidak mau, tunggu aku selesai mandi, makan, mengerjakan tugas rumah, baru aku akan keluar rumah."

Oh tuhan, baiklah kali ini aku akan menuruti permintaan laki laki aneh ini, hitung hitung ongkosku untuk bayar taksi bisa ku tabung. "Ahh baiklah terserah kau saja."

"Oke baiklah, Chikako group 2005." seketika pintu itu langsung terbuka.

"Dan kenalkan namaku Ryo, kemarinkan kau hanya menyebutkan namamu tanpa menanyakan namaku." ucapnya lagi.

Aku hanya mengangguk acuh mendengarkan ucapan laki laki aneh itu, Ralat, namanya Ryo.

Saat aku keluar rumahnya sudah ada sebuah motor ninja berwarna merah terparkir di depan pagar rumahnya, aku tekankan di depan pagar rumahnya tanpa pengendara, apa dia sudah gila memarkirkan motor di depan pagar rumah, kan bisa saja motornya dicuri.

Tapi ya sudahlah, dia orang kaya nampaknya, jadi kehilangan motor satu tidak masalah kan.

✖✖✖✖✖✖✖✖✖
To be continue
✖✖✖✖✖✖✖✖✖

Ayo, gimana yah kira kira keseruan ryo nganterin yumi pulang? Apa bakalan di pukulin atau apa? Hm, ya udah pantengin aja deh, insyaAllah besok siang gue update lagi new chapternya, happy reading!♥♥♥♥♥♥♥

2 Side (with) 2 StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang