✖8.Breakfast

54 5 6
                                    

Drt ... drt ... drt ...
Ponsel Ryo bergetar kuat, cepat cepat ia cek siapa yang menghubunginya pagi pagi begini.

Nana: Ryo, apa kau sudah bangun? Kenapa kafemu belum buka? Aku di depan kafemu sekarang. Bisa kau kesini?

Ryo tak membalas, 2 menit ia mematung memikirkan apa yang harus ia lakukan.

Akhirnya ia memutuskan untuk pergi dan menemui Nana, nampak Yumi masih tidur dengan nyenyak di sampingnya wajah Yumi memang sangat manis dalam keadaan apapun. Tapi Nenek sudah tidak ada, Ryo pun segera mencari Nenek untuk berpamitan.

Ryo menuju ruang makan, dan benar saja, Nenek sedang sarapan. Nenek sedikit terkejut tapi tak lama kemudian ia tersenyum kearah Ryo.

"Nek, boleh aku pulang sekarang? Aku ingin membuka tokoku, aku takut kesiangan." Ryo membalas senyuman Nenek sambil membalas senyumannya.

Nenek nampak bingung dan menjawab. "Tapi apa kau sudah benar benar sehat?"

"Iya nek, aku baik baik saja." Ryo membalas.

"Kalau begitu sarapanlah dulu, nenek sudah masak ikan goreng pedas." Nenek menawarkan.

"E-e-em tidak nek, nanti aku makan ditoko saja. Baiklah aku pergi dulu ya nek, terimakasih. sampaikan juga terimakasihku ke Yumi." Ucap Ryo sambil tersenyum dan menunduk, lalu ia beranjak keluar dari rumah Yumi dan pergi

✖✖✖✖✖

"Huft ... aku senang sekali bisa membantumu lagi." Nana tersenyum lebar ke arah Ryo.

Ryo membalas senyuman Nana tak kalah lebar, mereka saling tatap satu sama lain.

Dan akhirnya Nana menunduk lalu tertawa. "Ryo kau tidak berubah ya, aku ingin bertanya. Jika nanti kau harus melepas merpati terbaikmu pergi apa yang akan kau lakukan?"

Ryo menatap Nana yang kini menatap Jalan di seberang dengan tatapan sendunya.

"Tentu saja aku akan mengejar, karna yang terbaik tak boleh dilepas begitu saja." Jawab Ryo dengan serius.

Nana tersenyum tapi masih memandang jalan di seberang. "Aku berharap menjadi merpati terbaik itu."

Ryo menatap Nana dengan tatapan bingung. "Apa maksudmu?"

Nana lagi lagi tersenyum, tapi kini wajahnya sudah menatap Ryo lagi. "Tidak apa apa, apa kau mau makan? kebetulan aku belum sarapan, jadi tadi aku masak ikan goreng pedas kesukaanmu."

Ryo hanya mengangguk, Nana masih penuh makna seperti dulu. Masih mengingat hal hal kecil tentang Ryo, tapi disisi lain Yumi juga bermakna. Karna ia wanita yang mulai membuat Ryo Move on dari keterpurukan saat ditinggalkan Nana.

Drt ... drt ... drt ... ponsel Ryo bergetar lagi, ia segera melinguk siapa yang mengiriminya pesan singkat.

Yumi: Kenapa kau pulang pagi pagi sekali? Apa memang sudah sembuh? Kau ini sangat tidak pandai ya menjaga kesehatanmu.

Ryo tersenyum membaca pesan singkat dari Yumi, lebih tepatnya tersanjung membaca pesan Yumi yang begitu perhatian. Dengan cepat Ryo memainkan jemarinya dilayar ponselnya dan membalas pesan Yumi.

Reply: Tidak apa apa kok, aku memang sudah sembuh. Kau sudah bangun ya? Cepat sekali kerbau sepertimu bangun.

"Ryo! cepat sini, aku sudah menyiapkan sarapan kita." Nana meletakan sendok ke piring yang ada di depannya, tentu saja itu piring untuk Ryo.

Setelah mengirim pesan dari Yumi, Ryo langsung mendekati Nana. Ia duduk di depan Nana, posisi meja mereka saling berhadapan.

Semua lauk pauk sudah tersedia di atas meja, Ryo tinggal menyantapnya saja. Tanpa menunggu lama, Ryo langsung menyantap ikan goreng pedas kesukaannya yang dibawakan oleh Nana.

Nana tersenyum melihat Ryo yang begitu lahap menyantap masakannya. "Makan yang banyak ya, aku tau kau sangat pandai dalam menjaga kesehatanmu. Makanlah yang banyak agar kesehatanmu tetap stabil seperti ini." Nana menepuk pelan pipi Ryo dan sedikit tertawa.

Ryo membalas tawa Nana dengan senyuman, namun tak lama kemudian ponsel Ryo bergetar lagi.

Drt ... drt ... drt ... Ryo mengehentikan aktifitas makanya sejenak, ia rogoh kantongnya dan mengecek ponselnya. Tertera nama Yumi di layar ponselnya, cepat cepat ia buka isi pesan Yumi.

Yumi: lancang sekali kau mengatai aku kerbau!!! jika memang sudah sembuh jaga kesehatanmu.

Ryo membaca pesan Yumi sambil mengunyah nasi yang ada di mulutnya. Tanpa menunggu lama Ryo langsung membalas pesan Yumi.

Reply: :p, siap boss! Aku akan jaga kesehatan. Hm, bagaimana kalau besok kita pergi ketempat yang indah? Mau kan? Pakai baju santai saja. Jam 5 sore aku akan menjemputmu.

"Makan lah dulu, jangan mainkan ponselmu terus Ryo." Nana menegur Ryo yang sedari tadi asik dengan ponselnya.

Ryo terkekeh dan mengangguk, lalu ia menurut dengan apa yang Nana perintahkan. Ia memakan nasi dan lauknya dengan lahap, hingga benar benar habis.

Namun saat sedang asik makan ponsel Ryo bergetar lagi, Ia tak dapat menahan diri. Ia buka ponselnya lagi untuk kesekian kalinya.

Yumi: terserah kau saja.

Ryo tersenyum membaca isi pesan Yumi, itu berarti besok ia akan bertemu Yumi lagi. Dan di benak Ryo kini sudah terfikir tempat indah yang akan ia kunjungi bersama Yumi besok.

✖✖✖✖✖✖
To be continue
✖✖✖✖✖✖

Hai hai!! cuma mau bilang happy saturday night guys, hope you enjoy♥ critanya emang belum penuh sama emosi ya? Blm greget banget karna blm masuk konflik, gue harap kalian sabar menanti konfliknya hehe😂 yaudah ya, next chapter next saturday night♥♥♥

2 Side (with) 2 StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang