✖3.About our family

186 40 5
                                    

Ryo POV.
✖✖✖✖✖✖✖✖

WANITA, mahluk yang labil sekali, kadang senang tiba tiba, kadang sedih tiba tiba, mereka serba tiba tiba dan penuh dengan rahasia.

Contohnya saja yumi tadi dia mengamuk padaku, tapi sekarang kami sudah mulai akrab mengobrol bahkan sesekali tertawa, entah mengapa aku tenang jika ia tertawa lepas.

"Hm, tipe pria yg kusukai adalah yang suka memberikan kejutan kejutan kecil, dan soal aku tinggal demgan siapa, aku hanya tinggal berdua degan nenekku saja." ucapan yumi barusan cukup mengejutkanku.

Aku sedikit menoleh ke arah Yumi lalu kembali memalingkan wajahku ke depan, karna aku sedang mengemudikan motor sekarang, tepatnya motor Kazuki, ya, aku memintanya untuk menyuruh salah seorang suruharannya mengantarkan motornya ke rumahku, agar aku bisa mengantar Yumi pulang, dan untungnya sahabatku benar benar baik, tak lama setelah kusuruh ia langsung mengantarkan motornya kerumahku.

"Apa benar? Maaf jika aku boleh tau kemana orang tua mu?" Tanyaku penasaran, tapi Yumi tak kunjung menjawab, aku menoleh lagi.

Yumi sedikit menunduk ekspresinya nampak berubah, yang tadinya ceria kini nampak sedikit murung.

"Aku tidak memaksamu untuk cerita, lain kali saja kau ceritakan jika sudah mau menceritakanya." Ucapku lagi, sepertinya ada sesuatu yang mengganjal di hati Yumi setelah mendengar pertanyaanku tadi.

"Iya, lain kali saja ya." akhirnya Yumi menjawab, nada suaranya melembut, berbeda dengan suaranya waktu pertama bertemu kemarin malam, aku lebih nyaman dengan suaranya yang sekarang.

Aku hanya mengangguk mendengar jawaban Yumi barusan, dan kembali fokus berkendara.

"Kalau kau? Kenapa tadi kelihatanya tidak ada orang? Apa kau tinggal sendiri?" Yumi kembali berujar, namun kali ini rasanya ada yang membuat hatiku sedikit sakit.

Aku hanya tersenyum tipis lalu menjawab. "Oh itu, aku tinggal bersama orang tua dan seorang pembantu, tapi orang tuaku jarang ada di rumah karena sibuk kerja, serta pembantuku sedang libur, jadi aku hanya tinggal sendiri di rumah."

"Belok kiri!" Ucap Yumi lagi.

Aku langsung memutar stang motorku ke arah kiri, Yumi memeluk pinggangku lebih erat.

"Uh, hampir saja terlewat, untung saja." Yumi menghela nafas agar lebih tenang.

"Ah senangnya." Ucapku kesenangan karna saat ini Yumi memeluk erat pinggangku.

Yumi nampak sedikit heran mendengar ucapanku. "Kenapa kau senang?"

"Karna kau memeluk pinggangku erat sekali." Ucapku sambil tertawa kecil.

Namun yumi langsung melepaskan pelukanya dan langsung memukul pelan punggungku. "Sialan!"

Namun aku masih saja tertawa, Yumi benar benar orang yang berbeda dari yang kutemui pertama kali, dia wanita hangat yang berdiri di atas sikap yang bernama tegas, dan aku suka wanita seperti itu.

"Sudahlah kau pasti pegal kan duduk tegap seperti itu? cepat tempelkan badamu ke punggungku dan rangkul pinggangku, jangan mempersulit dirimu seperti itu." ucapku sambil berusaha membujuk Yumi.

Dan ajaib! Tanpa perkelahian dulu Yumi langsung menuruti permintaanku, ia merangkul pinggangku lagi, walaupun tidak seerat tadi, tapi tetap saja aku merasa senang.

"Stop! hahaha." Ucap Yumi dan langsung melepaskan rangkulannya, Sial dia menipuku, pantas saja dia langsung menuruti permintaanku tadi, karna hanya beberapa detik saja.

"Ish! Jadi ini rumahmu." Ucapku sambil sedikit menggerutu melihat Yumi tertawa senang karna berhasil mengerjaiku.

"Iya, masuklah dan akan ku kenalkan pada nenekku ..." yumi berujar sambil mendekati telingaku,
"Hati hatilah nenekku suka laki laki muda yang tampan." Ucap Yumi lalu tertawa kecil.

2 Side (with) 2 StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang