Part 1

136K 1.6K 72
                                        

"Oh ummh, yaaa, sayang. Come on, faster Lana! Make it better, bitch!"

Kemudian Lana terus menjilati penis dari Clientnya yang dirasanya memiliki cukup banyak uang. Lana tau akhir-akhir ini, blow job memang yang selalu di inginkan para pria hidung belang di luar sana.

Tak usah jauh-jauh.
Seperti sekarang ini. Clientnya memintanya blow job, dengan bayaran yang cukup mahal. Tetapi memang dasarnya pria bejat, tentu mereka juga mau merasakan liang kewanitaan dari gadis berambut keriting ini.

"Oh Babby come on! Faster!" Erang sang Client tersebut dengan memegang rambut Lana menggunakan tangannya.

Lana pun menuruti. Di kulumnya penis tersebut dengan gerakan maju-mundur dalam tempo yang semakin cepat. Mulutnya yang penuh akan penis dari pria yang menjadi clientnya itu tak membuat dia menyerah.

Sambil mengulum. Lana meremas buah zakar, hingga membuat pria itu pasrah dan lemas. Belum puas sampai disitu, Lana kembali mencumbu pria tersebut dengan gairahnya. Ciuman yang mereka ciptakan sangat erotis dan panas.

Pria tersebut membimbing tangan Lana ke arah penisnya, dengan maksud minta dimainkan. Lana yang paham langsung memainlan penis pria tersebut dengan tangannya, sambil tetap mencium satu sama lain.

Jari-jarinya yang menggenggam dengan gemas membuat pria tersebut mengerang dengan hebat. Belum lagi Lana mencoba untuk menuntun penis tersebut ke dalam mulutnya. Bibirnya yang maju mundur menambah kenikmatan bagi sang client.

Tidak sampai disitu, Lana kembali mendorong pria tersebut ke atas kasur. Kini Lana duduk di atas badan pria itu dan mengarahkan penis ke dalam vagina-nya.

"Ahhh..." erang pria tersebut yang sangat puas akan pekerjaan yang wanita ini lakukan. "You're the best bitch i ever taste."

Pria tersebut tersenyum, seakan memberikan tanda pada Lana bahwa ia harus melanjutkan aktifitasnya itu. Lana menyanggupi dan mulai mendorong tubuhnya naik-turun dengan gerakkan cepat. Pria tersebut juga ikut mendorong dengan penuh gairah.

Setelah mencapai puncaknya, Lana dengan segera menyingkirkan badan sebelum akhirnya pria tersebut mengeluarkan cairan bening. Dengan nafas yang masih tersengal, keduanya merebahkan badan tanda mereka telah mencapai kepuasan.

Kemudian masing-masing dari mereka akhirnya membasuhkan tubuh agar bersih. Mereka berdua pun sudah tanpak rapih dengan pakaian yang sudah di balutkan.

"Ini buat lo," kata pria tersebut sambil menyerahkan tiga juta rupiah ke tangan Lana.

Lana pun mengambil uang tersebut dari pria itu sambil tersenyum, "Thanks."

"Sama-sama," balas Pria tersebut sambil membetulkan letak dasinya. "Cara kerjamu memuaskan, pantas saja kau dibayar cukup mahal."

Lana lagi-lagi tersenyum, walau kali ini dengan senyumannya yang menggoda. "Tentu Saja!"

Ketika semua rasa sudah selesai. Pria tersebut mengambil tas kerjanya dan hendak keluar dari hotel kalau saja Lana tidak menahannya. Pria tersebut bingung kenapa wanita yang berada di depannya saat ini menghalangi jalannya.

Setelah ekor matanya menangkap Lana yang ternyata kesusahan memakai bra, membuat Pria tersebut tersenyum mesum, namun tetap berusaha membantu. Tetapi tangan pria tersebut nakal, karena sambil meremas payudara milik Lox hingga membuat dia mengerang.

Tak mau kalah.
Ia meremas penis pria tersebut yang masih terbalutkan oleh celana panjang.

"Lo bikin gue sange lagi," kata pria itu sambil tertawa kecil.

********

Kalau saja tidak ada yang namanya hari buruk. Maka seharusnya Lana sudah bergembira sekarang, di atas tempat tidurnya yang empuk itu.

THE S*X TAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang