Chapter 4 : Pororo

17.1K 1.6K 65
                                    

"Apakah ia seburuk i-" Pertanyaan Jungkook terhenti. Ia menyadari sesuatu. Pikiran saudaranya ini, ia bisa membacanya. Jungkook membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang sedang Taehyung pikirkan saat ini.

Pikiran Taehyung membawanya kepada sebuah wajah dan nama yang sangat ia kenal.

Shin Jia.

-------

Jungkook mengurungkan niatnya untuk bertanya pada Taehyung. Begitu juga niatnya untuk bertanya tentang 'Apakah Taehyung mengenal Jia?'. Sebaiknya ia simpan dulu.

"Gadis yang kau bicarakan itu... mungkin ia memiliki masalah yang tak seorangpun tahu,"

"Bagaimana kau tahu?"

"Hanya mengira-ngira."

"Kemarin gadis itu membolos. Ekspresinya benar-benar susah untuk ditebak. Entah dia sedih, marah, kesal, senang, atau apapun itu."

"Seperti apa kau mendeskrepsikan gadis itu secara fisik?"

"Berambut panjang kecoklatan, cuek, datar sekali wajahnya, tapi kalau dilihat-lihat... ia cantik."

"Sepertinya ada yang sedang jatuh cinta."

"Idiot. Aku hanya menilai bahwa ia cantik. Bukan berarti aku menyukainya. Dasar bodoh," umpat Taehyung.

Jungkook hanya tersenyum. Anak ini memang benar-benar jahil.

"Kook-ah."

"Mwo?"

"Aku ingin melihat gadis yang kau maksud. Boleh aku ke kamarmu? Tentu saja boleh, 'kan?" tanya Taehyung kemudian langsung berjalan ke kamar Jungkook tanpa menunggu izin dari saudaranya.

"Kau yakin tak akan mengganggu tidurnya?" tanya Jungkook ragu. Ia tak ingin Taehyung tahu bahwa teman yang ia maksud adalah Jia.

"Aku akan pelan-pelan. Ia tak mungkin terbangun. Aku penasaran wajahnya. Apa ia cantik?" tanya Taehyung lagi. Membuat Jungkook semakin bingung menjawabnya.

'Kau sudah berkata bahwa ia cantik, Hyung. Kau sudah mengatakannya tadi.'

"Cantik sih menurutku. Tapi mungkin menurutmu tidak, Hyung. Jadi, kau tak usah repot-repot menengoknya."

Taehyung tak peduli, ia tetap berjalan menuju kamar Jungkook dan meraih knop pintu kamar Jungkook.

Taehyung membuka pintu kamar Jungkook perlahan. Ia bisa melihat seorang gadis yang tertidur disana. Dengan tidak sabar, ia mendekat dan melihat wajah gadis itu.

"Wajahnya tertutup bantalmu, Kook." Taehyung mengeluh.

'Haah~ Syukurlah...'

"Jinjjayo? Mungkin kau belum ditakdirkan untuk melihat wajahnya," gurau Jungkook.

"Entahlah," ujar Taehyung lesu.

*

Jam dinding menunjukkan pukul 5.45 pagi. Jungkook beranjak membangunkan Jia dari tidurnya. Sedangkan Taehyung? Ia sudah pulang ke rumahnya sejak jam 4 pagi tadi dengan alasan 'ia belum mengerjakan tugas'.

"Jia-ya, bangun... sudah hampir jam 6," ujar Jungkook lembut di telinga Jia. Tanpa harus menunggu lama, Jia sudah membuka matanya. "Makan dulu. Kau belum makan dari semalam, kan?"

Jia mengangguk. Walaupun ia baru saja bangun dari tidurnya, ia tak terlihat baru bangun tidur. Ia memang sangat cantik. Bulu matanya yang lentik, rambut panjang kecoklatannya, bibir pink cherry-nya yang tipis, ujung matanya yang tidak terlalu keatas juga tak terlalu kebawah. Sempurna.

Hidden Expression [BTS Kim Taehyung Fanfiction]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang