Satu kalimat singkat yang diucapkan oleh Taehyung berhasil memuat mata Jia membulat sempurna. Satu kalimat yang membuat ia lega saat ia berpikir, 'Siapa manusia yang akan menerimaku?'
Dan jawabannya ada disini,
Kim Taehyung.
-------------
Taehyung menekan bel yang terletak disamping pintu depan rumahnya. Tak lama kemudian, pintu terbuka dan memperlihatkan seorang wanita yang sudah tak muda lagi. Tetapi cantik.
Jia buru-buru membungkukkan badannya 90 derajat sebagai tanda hormat dan memberi salam pada wanita itu. "A-Annyeonghaseyo," ujarnya sedikit gugup. Ayolah, kau ingat? Ia jarang sekali berinteraksi dengan orang lain.
"Annyeonghaseyo. Kau yang namanya Shin Jia? Silakan masuk," ujar wanita itu tersenyum.
"A-ah, ne..."
Jujur, perasaan Jia menjadi lebih tenang saat melihat senyum wanita itu. Tak seperti eomma-nya yang 180 derajat berbeda dengan wanita di depannya ini.
Nyonya Kim mempersilakan Jia untuk duduk di sofa di ruang tengah. Rumah Taehyung sangat besar. Hampir sebesar rumahnya. Yah, walaupun rumah Taehyung tak sebesar rumah Jia, Jia merasa lebih nyaman berada disini.
"Taehyung-ah, kau mandi sana. Baumu sangat tidak enak." Wajah Nyonya Kim yang menegur putra tampannya ini membuat Jia tersenyum. Bahkan eomma-nya tak pernah menyuruh ia melakukan hal seperti ini. Yang ada hanya disuruh menyapu, membersihkan rumah, mencuci, dan sebagainya.
"Ne, Eomma~ Aku mandi..." ujar Taehyung malas dan berjalan 'menggelayut' ke kamar mandi.
"Dasar anak itu. Pemalas sekali." Jia hanya tertawa kecil mendengar omelan Nyonya Kim. "Ah, kau, Shin Jia?"
"N-ne?"
"Kamarmu ada diatas, di sebelah kamar Taehyung. Perlu ahjumma antar?" ujar Nyonya Kim ramah.
'Bahkan mereka telah menyiapkan kamar untukku? Bagaimana aku harus berterimakasih nanti?'
"B-boleh, Ahjumma."
"Kau gugup sekali, ya? Santai saja. Anggap ini rumahmu sendiri."
"N-ne, Ahjumma..."
Nyonya Kim pun mengantar Jia ke kamarnya.
'Ini sebuah kamar untuk anak perempuan...'
"Letakkan saja barangmu di tempat yang kau inginkan. Ahjumma akan mengambilkanmu baju untuk ganti."
"K-Kamsahapnida..." ujar gadis itu membungkuk 90 derajat.
Wanita itu tersenyum. Lagi-lagi senyumnya sangat-sangat membuat Jia nyaman dan tenang. Wanita itu berjalan menjauh dari kamar yang Jia tempati. Jia perlahan melangkah masuk ke kamarnya lebih dalam dan menjelajah seisi ruangan.
'Sangat rapi dan bersih. Tetapi seperti jarang dipakai.'
Jia memberanikan diri duduk di ranjang asing di kamar itu. Ranjang ini sama seperti dirumahnya. Tetapi rasanya berbeda. Ia lebih betah disini.
"Shin Jia? Ini baju untukmu. Ini milik ahjumma saat muda. Semoga pas dibadanmu."
"Kamsahapnida..."
"Jangan terlalu kaku padaku." Wanita itu tersenyum lagi. Ah, benar-benar... Jia jatuh hati pada senyuman wanita itu.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Expression [BTS Kim Taehyung Fanfiction]✔
Fanfic"I just need someone who can make me Cry." ~ Seorang gadis berkepribadian ketus yang terpuruk dengan latar belakang hidup yang menyedihkan. Dibenci oleh teman, guru, hingga keluarganya sendiri. Memang menyedihkan. Dicaci maki oleh teman dan saudaran...