Part 3 : "Pemanah Misterius"

176 18 4
                                    

Aku melihat Anon Killer keluar dari semak-semak itu.

'Tuan... Rentangkanlah kedua tanganmu ke samping'

Aku pun merentangkan kedua tanganku ke samping. Tiba-tiba saja dua buah pedang muncul di masing-masing tanganku. Pedang yang mirip dengan katana tetapi lurus. (Baca : Chokuto)

Ini?

Hati ku bertanya-tanya apa maksud ini semua. Kulihat Anon Killer seperti terkejut sambil menggenggam kuat kapaknya.

'Bertarung lah tuan'

Aku agak ragu menyerang Anon Killer, bukan karena takut tapi aku bahkan tidak bisa menggunakan pisau apalagi menggunakan pedang ini.

Anon Killer membuat kuda-kuda lalu dengan sangat cepat dia berada sudah berada dekat dihadapanku sambil mengayunkan kapaknya dan tentu membuatku kaget. Tapi entah kenapa, tubuhku seperti bergerak sendiri lalu menangkis serangan Anon Killer.

Apa?

Hatiku kembali bertanya-tanya. Anon Killer sedikit mengangkat kepalanya.

Aku langsung menendang Anon Killer dengan sendirinya tapi dia berhasil menahan tendanganku hingga dia mundur beberapa langkah.

'Tuan, mohon tenanglah dan rileks. Aku akan mengendalikan tuan agar tuan dapat mempelajari cara bertarung'

Aku menurut saja. Anon Killer kembali membuat kuda-kuda. Aku pun juga membuat kuda-kuda.

Aku maju dengan kecepatan diluar kemampuan manusia lalu mengayunkan salah satu pedang ku ke arah kepala Anon Killer tapi dengan cepat pula dia sudah menunduk dan melayangkan tinjunya menuju perutku.

DUAGH!!!

Tinjunya berhasil mengenai perutku dan membuatku mundur beberapa langkah. Aneh, aku sama sekali tidak merasakan sakit. Dia mendekatiku lalu mengangkat kapaknya. Belum sempat dia mengayunkan kapaknya ke arahku, aku sudah menancapkan salah satu pedangku ke kakinya hingga membuat dia berteriak kesakitan.

"ARGH!!! Keparat!!", erangnya.

Aku mencabut pedangku dari kaki nya yang langsung mengucurkan darah lalu mundur beberapa langkah ke belakang. Tapi dia tidak berhenti begitu saja, dia tiba-tiba berdiri lalu mengayunkan kapaknya ke arahku dan tepat mengenai bahuku.

Sial aku mulai merasakan sakit sekarang.

"ARGH!!", erangku.

"Sekarang kita impas hahaha", ucap psikopat itu lalu mencabut kapaknya.

Tapi tiba-tiba aku melihat luka ku itu perlahan sembuh dan aku tidak merasakan sakit lagi. Aku terkejut melihat hal itu.

'Tuan, aku serahkan kembali pertarungan ini padamu. Lakukanlah sesukamu, kau sudah siap melawannya'

"A- apa?!", Anon Killer terlihat sangat terkejut.

'Oke iblis, aku akan menyerangnya, terima kasih telah mengajariku cara bertarung.'

Aku lalu berdiri dan melancarkan serangan. Dia berhasil menghindar dan menangkis seranganku.

Suasana hutan yang sepi dan berkabut kini berubah menjadi berisik oleh suara dua besi yang bertabrakan. Aku masih terus melancarkan seranganku tapi tak satupun dari seranganku yang mengenainya. Dia benar-benar kuat dan cepat.

"Hei anak muda, apa kau baru saja membuat kontrak dengan iblis di hutan ini?", ucapnya disela-sela seranganku.

Aku pun menghentikan seranganku.

Psychopath [BOOK ONE]Where stories live. Discover now