Part 13 :"Come Back"

22 4 0
                                    

[Author POV]

Razor mengayunkan katananya yang berlumuran darah ke samping kanannya, otomatis darah itu terciprat ke lantai. Pandangannya masih kosong, Leo berdiri tak bergerak, dia tak ingin berurusan dengan Razor saat dia sedang dalam mode Beastnya. Sudah 5 kali dalam 5 bulan terakhir di berbagai misi, Razor mengeluarkan mode Beastnya.

Sebuah ingatanpun terlintas di kepalanya saat dia 2 kali berhadapan dengan Razor yang saat itu berada dalam mode beastnya. 2 kali itu pula dia hampir kehilangan nyawanya jika bukan karena The Elders yang menyelamatkannya.

Tapi sesaat kemudian, posisinya semakin terancam, karena bukan hanya Razor yang ada disitu. Ayato pun berjalan keluar dari kegelapan lorong sambil bertepuk tangan, diikuti oleh Robert.

Prok! Prok! Prok! Prok!

"Sungguh mengesankan Razor. Atau harus aku panggil kau, Caldrine?", ucap Ayato.

Leo yang tau bahwa Ayato belum menyadari keberadaannya pun langsung bersembunyi di balik reruntuhan.

Razor tidak menggubris kata-kata Ayato. Razor hanya mengangkat katananya dan menjilat darah yang masih menempel di katananya.

"Sial, aku tidak bisa mendekat lebih dari ini. Ki ku akan langsung terdeteksi oleh mereka terutama Razor yang sangat peka dalam mode beastnya itu", pikir Leo. "Aku harus bertindak, aku tidak boleh membuat The Elders kembali turun tangan menenangkan si Razor itu", Leo mengepalkan tangannya.

"Sudah lama kita tidak bertemu RazorBlaze, sudah lama pula sejak kejadian kakakku terbunuh olehmu!", Ayato mengeluarkan aura membunuh berwarna merah.

Lagi-lagi Razor hanya diam, namun sejenak dia menatap Ayato. Dan tiba-tiba saja Razor sudah ada di depan Ayato hendak menyerang dengan katananya.

BLEDAM!!!

Asap mengepul dari serangan itu. Leo hanya tercengang melihat pertarungan di depannya meski ini bukan pertama kalinya dia melihat Razor bertarung dengan keadaan seperti itu.

Tidak lama, asap perlahan menghilang. Serangan tadi berhasil ditahan oleh Robert dengan tangannya. Ayato hanya terdiam kaku di belakang Robert. Razor yang menyadari serangannya ditahan langsung melompat mundur ke belakang.

Serangan Razor membuat sebuah sayatan yang dalam di lengan Robert. Namun tidak berapa lama sayatan itu perlahan menghilang.

"Hahaha kau lihat ciptaanku ini? Aku menciptakannya dengan mengambil DNAmu dan DNA The Elders", cemooh Ayato.

"Lemah...", tiba-tiba Razor bergumam, lebih tepatnya seperti menggeram.

"Apa?", tawa Ayato perlahan menghilang.

"Itu... Terlalu... Lemah...", Razor menyeringai.

"Ka–"

Belum selesai Ayato berbicara, Razor kembali menyerang lebih cepat daripada serangan yang sebelumnya.

BLEDAM!!! SRASH!!!

Robert kembali menahan serangan Razor. Tapi Razor kembali menyeringai, Razor mengayunkan lagi katananya menyerang Robert dengan tempo yang semakin cepat. Tak peduli keadaannya, Robert terus bertahan dari serangan Razor dengan tangannya yang sudah dikeraskan, bukan karena dia tidak bisa menyerang, tapi karena serangan Razor yang semakin lama semakin cepat itu menghalanginya untuk menyerang balik.

Lama kelamaan tangan Robert yang digunakan untuk menahan serangan Razor mulai terkikis habis. Darah segar mengucur deras dari tangannya. Ayato mulai khawatir Robert akan dihabisi jika tangannya sudah habis terpotong.

Psychopath [BOOK ONE]Where stories live. Discover now