Multimedia diatas itu photonya bagas.. Diantara dua temennya dia memang bule.. Itulah kenapa di part 3 aine bilang 'kufikir kita sama' hehehehe
oOo
Cahaya yang menyilaukan langsung masuk di pupil mata chisy ketika dia membukannya. Chisy tidak mengenali kamar ini sebagai kamarnya. Matanya melihat kekiri dan kanan. Lalu, dia mulai mengenali kamar ini. Ini kamar hotel yang semalaman dia tempati untuk menangis.
Menangis karena raka. Sahabatnya yang telah menghianatinya. Mengkhianati persahabatannya. Mengkhianati perjanjiannya. Mengkhianati semuanya.
Chisy memejamkan mata. Menahan air matanya yang ingin kembali jatuh. Matanya sudah sangat perih hanya untuk menangis. Batinnya sudah mengeluh hanya untuk berfikir dan juga fisiknya sudah letih untuk bergerak. Tetapi, rencana yang bagas katakan kepadanya kemarin harus ia laksanakan.
Chisy melihat kesampingnya. Disampingnya sudah tidak ada bagas. Chisy menghela nafas berat. Mungkin dia sudah pergi.
Clek
Bunyi pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan seorang lelaki dengan postur badan tegap dan berotot. Perutnya sixpack seolah menggoda semua gadis untuk memillikinya. Tapi nyatanya hanya satu orang yang bagas temani tidur dari sekian banyak gadis.
Bagas menaikkan satu alisnya seolah - olah bertanya ke chisy "kenapa lu?"
Chisy menyibakkan selimutnya dan mulai melangkah gontai ke kamar mandi. Setelah sampai di gagang pintu. Dia berbalik ke bagas.
"Hari ini rencananya dimulai kan?" tanya chisy. Padahal chisy sudah tau itu. Dia hanya memastikan kembali.
Bagas mengangguk
Chisy masuk ke kamar mandi dan mulai melepas pakaiannya. Setelah dia menyalakan shower. Dia menutup matanya dan mulai merasakan kepenatannya mengalir bersama air. Dirinya yang cengeng akan ia tinggal kan. Sekarang dia merasakan dejavu, ini sama seperti orang tuanya bercerai. Dia membuat tekad agar dirinya yang cengeng akan ia tinggalkan.
oOo
Rencana pertama : Pergi ke sekolah
Tak ada yang berubah, sekolahnya masih tetap sama. Masih bertingkat enam, masih berwarna paduan coklat dan cream, masih ribut dan ramai.
Hari ini hari rabu, jadwal memakai baju bebas. Meskipun begitu, chisy dan bagas mesti harus mampir ke toko butik yang kebetulan terbuka pagi - pagi hanya untuk membeli pakaian.
Chisy dan bagas sengaja membeli baju yang warnanya sama. Warna merah. Warna kebangkitan, warna keberanian, warna marah. Seperti yang dirasakan bagas dan chisy saat ini.
Bedanya dari baju mereka adalah bagas bertuliskan backbitting berwarna hitam keunguan dan baju chisy bertuliskan bitch always win berwarna putih dengan latar galaxy.
Kini keduanya sampai dikelas technology. Mereka duduk di bagian belakang pojok kanan. Sudah terdapat 3 kursi disana. Bagas mendecak sebal dan mengangkat kursi paling pojok dan melemparnya jatuh sehingga kursi itu hancur dan memberikan efek semua mata beralih pada perbuatan bagas. Chisy menggeleng tak peduli dan duduk di kursinya. Tak lama bagas juga duduk tepat dibagian kiri chisy seraya memakai headset.
Guru technology Datang dengan muka tersenyum. Tiba - tiba saja senyumnya luntur melihat kursi hancur di bagian belakang. Baru saja ingin marah, perhatiannya teralihkan sama seorang siswa yang datang dengan nafas terengah - engah. Bajunya kusut dan rambutnya berantakan.
"Raka jonathan blumers..! Apa yang terjadi sama kamu?! Memangnya disini ada anjing yang mau ngejar - ngejar kamu?!" suara guru technology itu menggema diseluruh ruangan. Bahkan, terdengar di telinga bagas yang sudah tersumbat dengan headset sekalipun.
"Maaf bu, tadi.." ucapan raka tergantung karena digantikan suara guru technology yang lebih besar. Sekarang guru technology itu Meracau dengan kecepatan 250km/jam. Entahlah, bahkan mobil tercepatpun tidak akan bisa menandingi jika seorang wanita telah meracau marah - marah.
".....duduk kamu" itulah kata yang berhasil tercerna di otak raka. Raka berjalan menuju kursinya bersama kedua sahabatnya.. Atau hanya dia seorang yang masih menganggap mereka bersahabat.
Tiba dibagian belakang, entah apa yang lebih bagus raka khawatirkan. Tatapan tajam bagas, ketidak pedulian chisy, atau kursinya yang telah porak - poranda itu.
"Kenapa lagi kamu?!" suara menyebalkan yang keras itu lagi.
Kini apa yang harus dijawabkan raka? Dulu saja ketika ada hal yang seperti ini kedua sahabatnya akan membantunya. Sekarang? Meliriknya pun enggan. Raka akan mengutuk siapa pun yang telah menghancurkan kursinya.
"Kenapa diam?"
Sht.
"Kursi saya hancur bu.." dengan suara yang berhasil dia keluarkan dengan sedikit keberanian.. Akhirnya kata - kata itu meluncur indah dari mulutnya.
Akhirnya, mata gurunya tiba - tiba sangat tajam, mukanya merah, giginya mengeluarkan taring, kulitnya berubah menjadi hitam, kukunya tumbuh dengan cepat, dia menggeram
Eh, nggak deng.
Guru technology itu pun menatap raka dengan tatapan siap menikam siapapun yang berani bersuara.
"Keluar kamu.. Berdiri ditengah lapangan sambil hormat ke bendera.."Hukuman yang mainstream.
"Sambil mangap"
WHT?!
Seluruh kelas tertawa. Bahkan chisy dan bagaspun tertawa dengan seenak jidatnya. Akhirnya, Raka berjalan lesu keluar dan berdiri hormat ke tiang bendera...
Dan mangap.
Raka akan mengutuk siapapun yang menghancurkan kursinya. Tunggu saja pembalasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reverse
Roman pour AdolescentsReverse atau biasa kita sebut dengan keterbalikan Keterbalikan yang gue madsud adalah ketika lo melihat seseorang yang baik banget ternyata dia yang paling busuk Dan Keterbalikan selanjutnya adalah ketika lo melihat seseorang yang paling busuk tenya...