Chapter 8

5.2K 479 64
                                    

Masih tanpa edit :(

-----------------------------------------------------

Perasaan ini, seperti kembang api yang meletup-letup

***

Begitu tiba di rumah Chanyeol menjatuhkan tubuhnya di kasur. Dia mendengar Shindong dan asistennya yang begitu berisik menata barang di luar. Dia ingin langsung mandi dan pergi keluar tapi kalau ada mereka di sana Chanyeol tidak bisa pergi dengan bebas. Jadi selagi menunggu Chanyeol memutuskan untuk berbaring sebentar dan dia pun ketiduran.

Setelah dua jam Chanyeol akhirnya bangun karena deringan telpon yang ternyata dari Junmyeon, tapi suara itu berakhir bahkan sebelum Chanyeol mengangkatnya. Dia berjalan ke kamar mandi dan menuntaskan hal pribadi untuk membersihkan tubuhnya.

Begitu dia keluar dia merasa orang-orang sudah pergi, ponsel dalam genggamannya menunjukkan satu pesan dari Shindong yang mengatakan sedang keluar untuk membeli makanan. Chanyeol menggunakan kesempatan itu untuk menyelinap keluar.

Dia tidak pernah melakukan hal-hal yang mengundang resiko seperti mencemarkan nama baiknya, bahkan Chanyeol sangat berhati-hati saat mengunjungi satu tempat yang belum dia ketahui bagaimana keamanannya. Untuk yang satu ini, karena Chanyeol sudah bertekad ia hanya berharap bahwa keberuntungan sedang memihaknya.

.

Kalau Rara memiliki kuku setajam kucing dia mungkin sudah mencakar wajah pria di depannya ini agar supaya pergi, bagaimana pria itu begitu berani muncul didepan rumahnya secara terang-terangan?

"Apa yang kau lakukan disini?!" Rara mengulangi pertanyaannya yang tidak di jawab.

Pria itu melepas kaca mata dan menggantinya dengan topi. Dia menenggelamkan mulutnya dengan syal hitam. Bahkan dicuaca panas pria itu masih betah dengan syal berbahan rajut yang begitu tebal. Rara merasa untuk menutupi sosoknya dari orang-orang sungguh sangat luar biasa nekat. Rara bahkan bisa melihat keringat muncul di dahinya sebelum tertutup topi.

Rara mundur beberapa langkah dengan panik saat pintu di dorong terbuka dan pria itu memamerkan tinggi badannya. Mata Rara melirik kesana kemari, bahkan anjing milik tetangganya menggonggong karena mencium hal mencurigakan di depan rumah Rara.

"Kalau kau menjawab telponmu aku tidak akan ada disini,"

"Ini bahkan belum ada 12 jam sejak aku mengakhiri panggilan dan kau mengatakan ingin berbicara di telpon?!"

"Beberapa orang merasa tidak puas kalau hanya melakukannya sekali." Chanyeol membalas tak mau kalah.

Mata Rara langsung berkilat karena marah. Dia bukannya membenci Chanyeol yang muncul di depannya, Rara jelas tidak mempermasalahkan hal itu, tapi karena Rara masih berpikiran waras dia pikir sangat berbahaya kalau Chanyeol berada di sekitar rumahnya dan diketahui orang lain. Itu akan menjadi sebuah bencana besar.

"Oke. Katakan, hal mendesak apa yang membawamu kemari? Kalau hal ini hanya untuk melanjutkan gosip mengenai rekanmu (sehun) sebaiknya kau cepat-cepat pergi sebelum aku mengambil anjing tetanggaku dan membiarkannya menggigitmu!"

Rara ingin menunjukkan betapa ahlinya dia dalam hal mengendalikan seekor anjing. Bahkan anjing milik tetangganya itu lebih menurut padanya dibandingkan dengan pemilik aslinya. Rara tidak akan segan-segan memberi perintah untuk melakukan itu.

"Kau, menggertak orang dengan tubuh kecilmu itu? Kalau yang kau katakan adalah omong kosong, kau bisa dalam masalah besar."

Masalah terbesarku adalah kau. Kau! Rara melipat kedua tangannya dan memandang tajam. Chanyeol yang tidak tahan dengan tatapan itu pun mulai membuka suara.

✔️ It's Me # 2 : My Lady [Chanyeol EXO Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang