Chapter 10

34.9K 861 13
                                    

Warning! My HORRIBLE smut is coming! Well, not smut but..
Yeah..
At least i've tried.
Btw, thank you so much for your support!
I love you with all of my heart really :)

Chapter ini PAYAH!
Entar gue perbaiki lagi kalo buku udah tamat.
Biasalah, author males wks,

And mind to follow me?
Gak maksa kok :)

Anyway, VOTE, FOLLOW, dan yang terpenting COMMENT please :)
Enjoy x
Love ya!

-

-

Niall:
Jess?

Niall:
Why dont u reply me?

Niall:
aku tau kau masih online..

Niall:
Jess?

Niall:
Oh mungkin kau sedang sibuk..

Niall:
Oke, aku harus pergi. Bye.

Stranger is offline.

No, no, no, no!

Aku menggelengkan kepalaku membaca semua pesan dari niall. Sialan! Sekarang aku merasa bersalah kepadanya. Bodohnya aku meninggalkannya tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Sekarang aku tidak bisa memberitahunya alasanku because HE IS FUCKING OFFLINE AND ITS FUCKING OMEGLE!

Bodohnya lagi aku tidak pernah meminta nomer telponnya dan sekarang tidak ada jalan selain menunggunya online besok. Good job jess. Kau baru saja mendapat teman baru dan sekarang dia membencimu karena kau meninggalkannya untuk bertemu pacarmu yang jelas jelas selingkuh di depan matamu.

Well, setidaknya aku baikan dengan matt... Iya kan?

Aku menutup laptopku dan membuat makan malam di dapur. Sepertinya hari ini hanya ada aku dirumah. Mom hampir tidak pernah dirumah lagi. Aku tau hubunganku dengan mom memang tidak terlalu erat tapi setidaknya aku masih perduli terhadapnya. Tidak seperti harry.

"Hmm.. What a good smell?" Aku terlonjak kanget dan memutar badanku ke arah sumber suara itu. Well, panjang umur, aku baru saja membahasnya.

"Mooom! Kau membuatku kanget" dia terkikik dan melepas sepatunya lalu meletakkannya di rak sepatu.

"Bagaimana kerja hari ini?"

"Melelahkan, kau tau aku harus bekerja di hari minggu gara gara seorang temanku sedang melahirkan aku aku yang harus menggantikannya." Katanya sambil memijit pangkal hidungnya.

"Mom, kau tidak perlu melakukan itu.."

"Its fine, im fine." Katanya tersenyum padaku.

"Aku membuat makan malam. Mau?"

"Sure, aku akan mandi sebentar dan kembali kesini." Aku mengangguk dan melanjutkan memotong keju untuk mac and cheeseku.

Tidak beberapa lama kemudian mom kembali dengan wajah yang lebih segar dan membantuku menata meja makan. Pintu depan rumah berderik pertanda seseorang telah masuk dan tertutup kembali. Harry berjalan melewati lorong dapur dengan wajah masam. Aku bisa katakan dia sedanh berada di mood yang buruk. Tapi sepertinya mom tidak menangkap sinyal itu dengan baik dan memanggilnya.

"Harry, kau mau makan?"

"Tidak lapar."

"Baiklah tapi aku menyisakan satu porsi untukmu."

Sibling Fucker ☞ ⓗⓢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang