Chapter 4

53.7K 1.1K 28
                                    

Yo yo! Update!

Smut gue payah!
Anyway, gue gabakal update minggu depan soalnya UAS. Sorry huehue.
Btw, makasih buat 10k readers dan 400 votesnyaa! i lup u guys so much ah elahh!
Jangan lupa vote + comment xD
Kali aja gue terinspirasi buat berubah pikiran terus update lebih awal :v
Dah gitu aja, muah.

Enjoy x

-

-

-

-

-

Aku menatap Harry yang mendengus kesal dan masuk ke dalam mobil diikuti harry yang masuk dan membenarkan sabuk pengamannya.

"Kau lama sekali." Gumamnya sambil menyalakan mesin mobilnya dan menyetir keluar dari area sekolah.

"Maaf."

"Siapa tadi?"

"Uh.. Seorang teman.. Partner kelompok biologiku. Ada yang harus kubahas dengannya. Karena itu aku lama." Jawabku sambil melihat keluar jendela.

"Hmm" jawabnya.

Aku merasakan ponselku bergetar disakuku dan mengeluarkannya. 1 pesan dari Dad. Aku membuka password ponselku dan membuka pesannya.

From: Dad
Jangan lupa ini akhir pekan kita. Ku jemput jam 6pm.
Love you x.

Aku membaca pesan itu dan memasukkan kembali ponselku ke dalam saku celanaku.

"Mom sudah sudah pulang?" Tanyaku pada Harry.

"Dia tidak akan pulang sampai nanti larut malam."

"Okay" aku mengaggukkan kepalaku.

"Kau mau makan apa?"

"Pasta?"

"Kedengarannya enak." Harry menyetir ke arah pizza hut dan memesan pasta dan kentang untuk kita bawa pulang. Dia meletakkan kantong makanan itu di jok belakang dan menyetir pulang.

Dia menghentikan mobilnya di depan rumah dan turun dari mobil, mengeluarkan kunci rumah dari sakunya lalu membukakan pintu untukku. Dia mengambil kantong makanan yang ada di tanganku dan meletakkannya di meja. Aku melempar tasku ke arah sofa didepan TV dan berlalu pergi.

"Hey Jess, film?" Suara harry menghentikan langkahku.

"Tentu, aku akan mengambil soda" aku melanjutkan langkahku menuju ke dapur dan mengambil 2 kaleng soda dari pendingin. Aku kembali ke ruang TV dan melihat Harry yang mulai melepas kaos hitam yang dia pakai sejak tadi pagi. Tangan berototnya mulai menarik kaosnya melewati kepalanya dan melempar kaosnya ke lantai. Dia merenggangkan ototnya sebentar lalu duduk di atas sofa. Rambut ikatnya tersibak kebelakang dan mata hijaunya fokus ke arah layar tv. Aku akan berbohong jika aku bilang dia tidak seksi saat ini.

Ugh jess, dia kakakmu yaampun!

"Hey Harry, bisakah kau sekali saja tidak berkeliaran tanpa atasan?" Aku memutar mataku dan duduk disebelahnya dan meletakkan cola yang ada ditanganku di atas meja.

"Ada masalah?" Dia menaikkan alisnya dan menyunggingkan senyum nakal di bibirnya. Dasar bibir merah sialan itu!

"Tentu saja ugh!"

"Aku pikir satu satunya masalah yang terjadi adalah kau yang mulai basah dibalik celana dalam pink mungilmu itu sayang" sialan, dia mengeluarkan suara seksinya itu. Suara yang biasa dia keluarkan ketika kita... Damn! kontrol dirimu jessie.

"Oh baby, aku tau yang menyukainya ketika aku berbicara kotor kepadamu" Harry mulai mencondongkan wajahnya ke arahku.

Sialan, sialan!

"Har-" kata - kataku terhenti ketika bibir merahnya bertemu dengan milikku dan mengulumnya dengan lembut.

"Gerakkan bibirmu, baby girl." Di berbisik kepadaku dan menempelkan bibirnya lagi. Kali ini aku membalas ciumannya. Nafasnya semakin tak karuan saat dia menciumku lebih dalam. Harry mendorong tubuhku sampai aku sepenuhnya terbaring di sofa hitam milik ibu kita. Aku merasakan miliknya mulai mengeras dan bergesekan dengan pahaku.

"Harry" aku mendesah ketika dia menggigit bibir bawahku dan menariknya dengan giginya keluar dan mengulumnya lagi.

"Relaks babe" aku merasakan bibirnya meninggalkan bibirku, aku mencoba untuk mengatur nafasku tapi tersenggal ketika aku merasakan bibirnya bergerak ke leherku, mengecupnya dangan lembut dan menghisap kulit sensitif di leherku. Aku merinding ketika dia menghembuskan nafas dinginnya diatas tanda merah yang baru dia buat disitu. Bibirnya berpindah dari leherku menyusuri tulang rahangku dan berhenti ketika bibirnya kembali menyatu dengan bibirku.

"Harry, ak-"

"Shh.. Aku akan membuatmu merasa enak, baby girl." Dia kembali mengulum bibirku. Aku mencoba mendorong tubuhnya tapi sia sia. Tenagaku tidak sebanding dengannya. Aku merasakan tangannya mulai bergerak ke bagian bawahku. Dia menyelipkan tangannya masuk ke dalam celana ketatku dan merepas pantatku. Bibirku terbuka mengeluarkan desahan kecil karena tindakannya tadi. Dia memanfaatkannya untuk menyelipkan lidahnya masuk ke dalam mulutku dan mulai mengulum lidahku.

Oh, tidak. Aku tau pasti apa yang dia inginkan. Aku tidak ingin bercinta dengannya. Tidak hari ini.

"Harry, harry!" Aku mendorong bibirnya dari bibirku. Aku menatap matanya yang gelap penuh dengan nafsu. Bibir merahnya membengkak dan mungkin juga sama dengan milihku. Nafasnya tersenggal-senggal. Dan keringat menetes turun dari kulitnya. Ya tuhan, bagaimana bisa dia seseksi ini?

"Harry, kita tidak bisa. Tidak hari ini." Aku masih menatapnya.

"Oh come on, aku tau kau menikmatinya"

"Tidak, tidak hari ini. Dad akan menjemputku malam ini. Aku belum menyiapkan barangku" dia cemberut dan mengernyitkan dahinya.

"Ayolah, kau bisa melakukannya nanti"

"Sorry harry, aku juga tidak mau pinggangku sakit saat bersama dad nanti. Kau tau kau selalu bermain kasar denganku"

"Fuck fine, kau yang rugi! Anyway, tenganya kau meninggalkanku dengan Ken"

"Harry, seberapapun kau membencinya, dia tetaplah ibumu"

"Aku tidak peduli"

"Kau bisa pergi dengan louis dan liam bukan?"

"Atau mungkin.. Aku bisa ikut denganmu ke rumah Jose dan bercumbu denganmu di sofa barunya. Aku dengar sofa itu sangan lembut."

"HARRY!" Aku memukul dadanya pelan.

"Aku yakin kau akan ketagihan" dia menyunggingkan senyum nakalnya lagi.

"Shut up! But, seriously, kau mau ikut ke rumah dad?" Dia memutar matanya.

"Aku tidak akan menginjakkan kaki disana"

"Oke fine, sekarang bisakah kau bergerak dari atasku dan urusi 'harry kecilmu' itu?" Dia bergerak dari atasku dan duduk seperti semula.

"Aku bisa mengurusnya nanti, sekarang aku lapar" dia mulai membuka kantong makanan yang dari tadi tergeletak di atas meja. Aku mengambil pasta yang tadinya dia beli dan memakannya sambil melihat layar Tv yang sedang menayangkan Fast n Furious. Harry yang memilih filmnya. Setelah makan aku pergi ke kamar meninggalkan Harry yang sedang membereskan kekasauan yang kita buat. Aku mulai mengambil barang yang akan ku bawa ke rumah dad untuk akhir pekan nanti lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku.

Sibling Fucker ☞ ⓗⓢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang