Satu Per Satu

12 1 0
                                    

Aku terbangun dengan sinar matahari menembus kamar melalui celah-celah gorden kamarku yang terbuka.

Aku bangkit dengan setengah sadar,mengumpulkan nyawa kemudian merenggangkan otot-otot tubuhku agar aku benar-benar bangun.

"Pagi El" sapa suara seseorang dengan kepala menyembul dibalik pintu kamarku.Aku sedikit terkejut.Ternyata itu Maye.

"Kau membuatku terkena sakit jantung" kataku disambut tawanya.Ia menutup pintu dan berjalan kearahku.

"Mandilah El,kita akan berpetualangan hari ini" kata Maye semangat.

"Kau tidak ada kegiatan?" tanyaku.Ia menggeleng dengan antusias.

"Hari ini waktuku untuk mu" katanya sambil tersenyum.Aku balas memeluknya."Oh,El!Kau bau,mandilah" katanya setelah kulepas pelukanku.Aku tertawa seraya berjalan kekamar mandi.
...

Kami berdiri didepan halte yang dipenuhi beberapa anak sekolah.Dan akhirnya sebuah bus berhenti.Maye menarikku untuk menaiki bus tersebut.Bus berjalan ketika kami benar-benar dapat tempat duduk.

"Mau kemana kita Maye?" tanyaku penasaran.

"Lihat saja nanti" katanya sambil mengedipkan satu matanya.

Bus berhenti di halte lain dan Maye menarikku untuk turun.Lalu ia membawa kami kesebuah cafe dengan nuansa classic,dimana ada tempat duduk menghadap ke arah jalanan yang dibatasi kaca transparan besar.

"Hei Maye,dan.." sapa seorang pelayan cafe laki-laki ber-name tag Alfreddy dan dia sedikit terkejut saat melihatku,"Oh my god,El!" pekiknya senang.

Aku tersenyum simpul.

"Bagaimana kabarmu?Long time no see ya" katanya dengan akrab.

"Baik,Alfreddy" balasku.Ia sedikit heran.

"Sejak kapan kau jadi sedikit baku seperti itu?" tanyanya heran sambil menatap Maye.

"Fred,dia amnesia" kata Maye.

"Oh,maaf" Fred jadi tampak tidak enak,namun tidak berlangsung lama ia berkata,"Silahkan duduk dimeja favorit kalian"

Maye dan aku duduk di kursi ujung yang disampingnya kaca transparan besar.Kami jadi dapat melihat pemandangan jalan raya yang ramai.

"Oh iya El,aku baru tahu kalau ternyata Gray kemaren mengisi acara untuk mendemo kan lagu ciptaannya"

"Apa dia memang seorang penyanyi?" tanya ku heran.

Maye menggeleng,"Tidak,tapi kau pernah bilang kalau Gray bernyanyi suaranya bagus,dan kuakui memang bagus"

"Ini minuman kalian" kata Fred meletakkan coffe latte art menggambar kucing pada Maye dan milkshake coklat kepadaku.Padahal tadi kami belum pesan."Kalian ingin makan apa?"

"Aku salad" kata Maye.

"Maye,aku biasa pesan apa?"

"Biasanya kau pesan sausage roll,hotdog chesse,dan super big burger with french fries" Fred menjawab.Aku menatap Maye,Maye balas mengangguk.

"Baiklah,sausage roll saja" kataku pada Fred.Fred siap menuliskan pesanan dan pergi.

"Apa itu artinya dia sudah ada di kota ini?" tanyaku penasaran bercampur sedikit rasa senang.

"Siapa?" tanya Maye.

"Gray"

Maye mengedikkan bahu dan menjawab,"Mungkin".

PHOTOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang