Aku melangkah keluar lift dan menemukan ruangan Maye.Ia sedang sibuk menata make up nya didepan kaca dan dibantu seseorang hair stylist menata rambut anehnya dikepala.
"Maye.."sapa ku lirih.Ia menatap ku dari kaca dengan lirikan matanya dan tersenyum.
"Sesi pemotretan agak sedikit terlambat,jadi munkgin aku akan lama El" katanya.Aku mengangguk mengerti sambil memberikan senyum yakin.
"Sorry.." katanya.Aku tersenyum mengerti.
"It's ok" kataku sambil membentuk jari ok.
Aku segera keluar dan membuka pintu ruangan,namun karna terburu-buru aku tak sengaja menabrak orang yang melewati pintu itu.
"Oh my god" kataku terkejut melihat perbuatanku.Tas orang tersebut jatuh bersamaan lensa kamera yang dibawanya."Maaf,maafkan aku,aku tidak sengaja.Aku akanmengganti kalau itu rusak.."
Dia keliatan memeriksa lensa kamera nya tersebut dan kulihat tidak ada kerusakan atau pun keretakan.
"Tidak apa-apa,tidak ada yang pecah ataupun lecet,sebaiknya kau harus berhati-hati Nona Love yang ceroboh" Aku mendongak menatap wajahnya dan dia tersenyum sambil menaikkan satu alisnya.Aku bingung. Nona Love tadi katanya,bagaimana ia tahu namaku.
"Eh?Kau..tahu aku?" tanyaku agak awkward.Ya mungkin saja aku lupa dia dulu siapa.Ia kaget kemudian dengan cepat ia tertawa.Tawa nya renyah sekali.
"Begitu mudah nya aku dilupakan ya,pantas saja pacarku mudah melupakan kenangannya denganku" Ia mendengus namun masih dalam ekspresi tertawa.
Aku menatapnya dengan tatapan tanda tanya.
"2x sudah kau lupakan aku.Aku Brien dan kita baru saja berkenalan 2 hari lalu disini" katanya.Oh ya ampun!Dasar aku bodoh.Aku baru ingat.Ya dia asisten fotografer nya Maye.
"Oh maafkan aku,aku memang mudah lupa.." kataku sambil tersenyum meringis dan menambahkan dalam hati aku seorang yang amnesia.Ya mungkin hal itu memang sedikit berpengaruh dalam ingatanku.
Dia hanya tersenyum."Kau mau kemana?" tanyanya.
"Aku mau ke kafe didepan sana sekalian menunggu Maye selesai pemotretan" jawabku.
"Kenapa tidak tunggu didalam?" tanya nya.
"Membosankan,apalagi aku tidak melakukan apa-apa"
"Ah kebetulan sekali,kalau gitu kau bisa membantuku kan?" tanyanya.Aku berpikir sejenak.Ya tidak ada salahnya kan aku membantunya asalkan tidak aneh-aneh,hitung-hitung sebagai maafku untuk nya.
Akhirnya aku mengangguk.
"Memang nya kau perlu bantuan apa?" tanyaku sambil mengikutiya berjalan keruang pemotretan Maye tadi.
"Kita lihat saja apa yang bisa kau kerjakan"
Jadilah aku didalam membenahi kamera nya,mengatur lightning yang diperintahkannya meskipun lebih banyak dia mengerjakan sampai Maye menggeleng kepalanya melihatku.
"Brien,maaf ya aku tidak ahli" kataku setelah selesai pemotretan.
Ia tersenyum seperti biasa,"Tidak apa-apa,ini bukan salahmu"
"Brien,berikan ini Rashinta" ujar fotografer yang bernama Sammy itu sambil melemparkan sebuah hardisk.Dengan sigap Brien berhasil menangkapnya.
"Aku kebawah sebentar ya" katanya padaku.
Aku mengangguk,"Ya tidak apa-apa,Maye juga sudah selesai" kataku segera berbalik,namun dia menahan tanganku.
"Apa?" tanyaku heran.
"Tadinya aku ingin mengajakmu bersantai dikafe depan,tapi sepertinya lain kali.Boleh aku minta nomormu?Kita bisa jadi temankan?"
Aku mengambil hp dikantongnya dan mengetik nomorku didalam hpnya dan mengembalikannya lagi.
Ia tersenyum senang,"thanks" sambil mengedipkan matanya sebelum berbalik dan menghilang dibalik pintu ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOTOS
Teen FictionAku berusaha mengingat Semua yang ada disekitarku begitu asing,aku bahkan sama sekali tidak ingat.Apapun,kecuali terbangun dalam keadaan lupa. Lewat foto-foto itu,aku ingin mengingat.Aku ingin mencari mu yang telah lama hilang.Semua tentang kita. Di...