02

60 6 0
                                    

Mataku terpejam untuk beberapa saat, hingga terdengar sebuah suara dari belakangku,
"Hey"

Suara itu membuatku terkejut,
Siapa dia?

Kubalikkan badanku untuk mengetahui siapa orang itu.

Aku terkejut melihat seorang perempuan berpakaian sama denganku, hanya saja rambutnya masih terikat 6 kunciran, sedangkan aku tidak.

"Hey, lagi apa disini?" Dia berjalan mendekatiku.

"Lagi cari angin aja" aku sedikit tersenyum padanya.

Dia pun berjalan dan berdiri disampingku, menatap pemandangan yang terlihat dari atas gedung ini.

"Gue Thalia Anastasia, biasa dipanggil Thalia" ucapnya

Kulihat dia mengulurkan tangannya dan tersenyum padaku, kujabat tangannya sebagai tanda perkenalan.

"Vaniara Cassandra, dipanggil Sandra"

"Oke, hmm... jadi sebenarnya gue lagi pengen nyari tempat buat kabur kalau gue lagi males ikut pelajaran" ucapnya masih memandang ke depan.

Jadi dia memiliki tujuan yang sama denganku? Hahaha oke, sekarang semua semakin menarik.

"Wah berarti kita sama" ucapku.

Dia mengalihkan pandangannya padaku,
"Really? Trus lo udah nemu tempatnya?" dia terlihat bersemangat.

"Sayangnya belom" aku memasang wajah kecewaku.

Raut wajahnya pun seketika berubah menjadi kecewa.

"Dari tadi gue udah keliling sekolah ini tapi gue gak ketemu... Mungkin sekolah ini emang gak punya tempat yang kita pengen" dia menghela nafas panjang.

"Hmm... Mungkin..."

Kami terdiam beberapa saat, hingga terdengar sebuah suara dari handphone milik Thalia. Dia segera menjawab panggilan itu.

"Oke, gue pulang sekarang" ucapnya pada handphone itu dan segera mengakhiri panggilannya.

"Dra, gue balik duluan ya, ada urusan" ucapnya.

"Oke, bye"

Dia melangkah menuju tangga dan melambaikan tangannya padaku.

Aku menatap jam tangan di pergelangan tanganku.

15.15

Kurasa sudah saatnya pulang.

Aku menuruni tangga dan melihat seorang murid laki-laki sedang duduk di kursi di depan kelas, dengan pakaian yang sama sepertiku, lengkap dengan rambutnya yang dikuncir 2.

Dia manis.

Selama beberapa saat aku membeku menatapnya dari tangga. Detik selanjutnya aku meneruskan langkahku menuruni tangga dan segera pulang.

* * *

Sesampainya di rumah, aku langsung menaiki tangga menuju kamarku dengan lesu.

Kegiatan di sekolah hari ini begitu melelahkan, ditambah lagi bahwa hari ini baru hari pertama, masih ada hari kedua dan ketiga yang menanti.

Aku makan dan mandi di kamarku yang luas ini, sejak meninggalnya papa dua tahun lalu karena serangan jantung, aku menjadi seorang yang penyendiri. Ditambah sejak mama koma, membuatku menjadi cenderung tertutup kepada orang lain.

Semua kejadian yang terjadi pada keluargaku dua tahun terakhir memberikan banyak perubahan pada diriku.

Mulai dari perusahaan papa yang bangkrut, papa yang meninggal, hingga suatu kecelakaan yang menyebabkan mama koma berbulan-bulan.

Vaniara CassandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang