part iii.

7.4K 849 12
                                    

bel istirahat berbunyi, claudya menunggu semua temannya keluar dari kelas. gadis itu menenggelamkan wajahnya, malas keluar kelas karena khawatir tatapan siswa-siswi di sekolahnya masih ada.

kruyuk.

claudya menggerutu. sekarang ia lapar, cobaan apa lagi yang akan menimpanya? gadis itu menyesal tidak membawa roti yang dibuat oleh mamanya tadi pagi.

dengan langkah gontai, claudya melangkahkan kakinya keluar kelas hendak menuju kantin untuk membeli roti.

tidak seperti biasanya, claudya tidak nongkrong dan mengobrol dengan teman-temannya. claudya langsung menuju kelasnya kembali melewati lorong yang sepi karena sebagian siswa sudah berada di kantin.

dengan pelan, claudya memakan roti isi cokelatnya. rasanya semua tenaganya kembali terisi penuh setelah memakannya.

"oi!"

sebuah sautan membuat claudya berhenti mengunyah rotinya, claudya mendongak, menemukan sosok jangkung sedang bersandar pada tembok sekolah dan tangan yang dilipat di depan dada.

tatapan matanya tajam. claudya menaikkan sebelah alisnya, lalu menengok ke belakangnya berniat mencari orang yang dipanggil sang cowok itu, tapi tidak ada siapa-siapa. "aku?"

"siapa lagi kalau bukan lo?"

"siapa tau kamu manggil siapa--"

"cerewet."

cowok itu berjalan mendekat dengan kedua tangan dimasukkan kedalam saku celana seragamnya. dengan senyum miring terlukis di wajahnya.

claudya melotot. mau apa cowok ini? mentang-mentang koridor lagi sepi!

cowok itu menundukkan wajahnya mendekat ke wajah claudya karena gadis itu jauh lebih pendek. "jadi lo yang namanya claudya?"

"iya, kamu siapa?"

cowok itu menyeringai "gue ezra, cowok yang nembak lo." sindir ezra.

sontak, claudya kembali melotot. dia ezra?! jangan salahkan claudya mengapa sudah hampir tiga tahun ini ia tidak mengetahui wajah ezra.

hanya saja, ezra adalah cowok misterius yang jarang sekali menampakkan dirinya. dan claudya membayangkan ezra bukan seperti cowok yang berdiri di depannya sekarang ini.

cowok di depannya ini jauh lebih... bad boy daripada yang claudya bayangkan.

claudya menelan ludahnya. tamatlah sudah riwayatnya.

[]

Claudya, Hujan, dan EzraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang