part viii.

6.7K 782 4
                                    

sore itu, sepulang sekolah, ezra meminta claudya untuk menemaninya makan nasi goreng, seperti biasa, di pinggir jalan.

claudya menyeruput es jeruknya "aku suka deh sama keluarga kamu," claudya memakan nasi goreng ezra dengan tiba-tiba "lucu. gak nyangka, cowok berandalan kayak kamu punya keluarga sehangat itu."

ezra memutar kedua matanya "kalau sama gue, suka gak?"

"gaklah, malesin banget."

ezra mengerucutkan bibirnya. "yee,"

claudya menopang dagunya sambil mengunyah nasi goreng ezra "tapi, aku bingung deh, kenapa ada gosip tentang kamu pakai narkoba atau ngerokok kalau kamu sama sekali gak pernah pakai barang itu.."

ezra menggidikkan bahunya "orang gue cuma makan permen, dibilang pakai narkoba. terus gue ngemut permen rokok dibilang ngerokok."

claudya terkikik geli "lagian kamu aneh-aneh aja sih."

"tau ya, emang dasar orang-orang gak jelas. hhh, gemes gue."

"kalau sama aku, gemes gak?"

"gaklah, malesin banget." balas ezra mengikuti jawaban claudya tadi. ezra terkekeh "terus gimana sama sandiwara lo?"

"gak tau."

"temen lo gak nanyain?"

"rafa? dia nanyain, tapi, aku diemin aja. lagian dia nyebelin."

"orang-orang di sekolah tambah gempar tuh,"

"biarin aja."

"emang susah ya jadi orang ganteng." ujar ezra. "karena lo masih ngejalanin sandiwara ini, permintaan gue masih bertambah banyak loh.."

"iya iya,"

tanpa mereka berdua sadari, seseorang mendengar sekaligus merekam percakapan mereka berdua.

[]

Claudya, Hujan, dan EzraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang