part i.

16.9K 945 11
                                    

"kemarin lisa nembak gue."

seketika claudya memberhentikan aktivitasnya yang menyendokkan sendok teh ke gula. rasa sesak itu terasa ketika rafa mengatakannya. "oh ya?" tanyanya ulang sambil berusaha terlihat normal lagi.

"...ya."

"bagus dong, kamu gak perlu nembak lisa lagi."

rafa menatap claudya datar sambil menerima white tea dari tangan claudya yang balik menatapnya teduh. claudya berusaha menahan air matanya untuk tidak tumpah seketika.

"jadi?"

"apa?"

"gue harus nerima dia?"

claudya menyesap white tea-nya dalam diam. "kalau kamu juga suka sama lisa, kenapa enggak?" claudya berdeham "kamu suka... sama lisa?"

rafa termenung sambil mengalihkan pandangannya ke arah kebun teh yang luas di depannya, "ya, gue suka lisa."

entah apa claudya salah dengar tetapi ia mendengar nada ragu di kalimat rafa tadi dan claudya harap itu benar. sekarang ia hanya memikirkan nasibnya yang akan sendiri. rafa akan sering pergi date dan bermesraan di depannya. memikirkannya saja sudah membuat claudya muak

"ada juga yang nembak aku." ujar claudya tiba-tiba. rafa yang tadinya tenang sambil meminum white tea nya, hampir tersedak. claudya memukul kepalanya pelan.

bodoh, batin claudya.

kenapa gadis itu mengatakan hal yang tidak mungkin terjadi? pacaran saja tidak pernah.

"beneran?" tanya rafa.

"Iyalah beneran."

claudya kembali menepuk kepalanya.

bodoh, bodoh, batin claudya.

"siapa?"

"eem," claudya berpikir, tidak mungkin kalau claudya bilang kalah dia bohong. itu akan memalukan "ezra. ya ezra nembak aku."

rafa melotot kaget lagi-lagi tersedak white tea-nya. "ezra?! lo yakin?"

claudya tampak tersinggung "ya aku yakin. emang kenapa?"

"tolak dia, dy. lo gak tau apa gosip tentang cowok itu? dia gak baik untuk cewek baik kayak lo,"

"itu gosip 'kan? belum tentu bener."

"kemarin dia ikut tawuran sama anak sekolah sebelah, dia pernah pakai narkoba, ngerokok, gak bener deh!"

"kamu gak berhak ya ngatur-ngatur aku!"

"gue cuma gak mau ada apa-apa yang terjadi sama lo, dy."

"tapi, kalau aku suka gimana?!"

rafa terdiam. ia mendengus dan kembali meminum white tea-nya. rafa menatap claudya yang tampak masih marah dan kesal. wajahnya memerah, wajah khasnya kalau sedang kesal.

"gue minta maaf. gue gak tau kalau lo suka sama ezra."

"aku juga gak tau kamu suka sama lisa."

selanjutnya, mereka berdua lebih diam dari sebelumnya. claudya sendiri bingung kenapa ia sampai marah. padahal ia kan hanya berbohong. kenal ezra saja tidak.

yah, sekarang ia bingung akan bertindak apa tentang kebohongannya.

[]

a/n: hai, ini apa sih namanya. ss? tapi bakal ada lanjutannya. dan bakal sedikit dan hurufnya bakal kecil semua. gue iseng aja bikin ini. buat ngisi stuck gue di triy, wb men.

ok, semoga suka!

Claudya, Hujan, dan EzraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang