Part 1. My Immortal

219 20 5
                                    

Author Pov#

Jakarta, Indonesia.

Di koridor sekolah swasta itu, Rion berjalan menuju kantin dengan langkah yang terkesan santai. Wajah tampan dan sikapnya yang dingin serta misterius, membuat Rion menjadi seorang idol bagi para siswi. Banyak yang menyapa Rion, tapi hanya di balas dengan anggukan saja. Walau terkesan sombong, tapi tak dapat mengalahkan pesona-nya.

Sesampainya di kantin, Rion mencari tempat yang kosong. Setelah dapat langsung ia duduki, setelah memesan salad dan jus jeruk.

Rion ingin lulus sekolah, karena tanggung, sebentar lagi lulus. Sedangkan Gion tak sekolah, dia sibuk mengelola bisnis-nya.

Rion duduk sambil berpikir, ia adalah Vampire dan Gion adalah Werewolf, sedangkan orang tua mereka adalah manusia biasa. Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah ini keberuntungan atau kesialan. Rion hanya bisa menghela nafas, walau ia sangat cerdas, tapi ia tak bisa menjawab pertanyaannya sendiri. 'Bagaimana bisa aku menjadi vampire dan Gion menjadi werewolf?' pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh keduanya.

Tak lama pesanannya pun datang, Rion segera menyantap pesanannya. Ia tak ingin berlama-lama berada disini. Menurutnya disini adalah tempat terkutuk, karena semua siswi menatapnya dengan liar. Mereka seakan-akan ingin menerkam Rion hidup-hidup.

Beginilah hidupnya, banyak sekali yang menatapnya dengan pandangan iri, terutama para pria. Andai mereka tau, kalo hidup Rion tak se-bahagia mereka. Pasti mereka tak akan menatapnya dengan iri lagi.

Setelah menghabiskan salad dan jus jeruk nya, Rion bangkit dari kursi-nya, lalu membayar pesanannya tadi. Setelah itu ia berjalan keluar kantin dengan langkah terburu-buru. Entah mengapa firasat-nya mengatakan akan terjadi sesuatu yang buruk.

Rion berlari di koridor-koridor kelas, terus berlari sampai tiba di taman belakang sekolahnya. Ia melihat ada dua orang siswa sedang berbicara dengan serius. Ia tak bermaksud untuk menguping, jadi salahkan indra pendengarannya yang sangat tajam.

"Biar saja! Aku tak peduli!" ujar siswa yang tubuhnya lebih besar.

"Kau memang bodoh! Kalo kau ingin membunuh 'dia' silahkan! Aku tidak akan membantumu lagi!" ujar siswa yang satunya lagi.

"Kau yang pengecut! Tak berani mengambil resiko!"

"Kau kira dengan mengambil resiko akan selalu berakhir mulus?"

"Tentu saja! Asal ada keberanian dan usaha!"

"Kau adalah pembunuh bayaran terbodoh yang aku kenal!"

Rion tertegun di tempatnya. Jadi mereka pembunuh bayaran? Sama seperti dirinya? Atau indra pendengarannya mulai terganggu? Entahlah, ia tidak tau.

"Tak apa aku bodoh! Tapi ini adalah tugas dari Mr.X." ujar siswa yang bertubuh besar.

"Baiklah! Aku ak-"

Belum sempat siswa yang satunya lagi selesai berbicara, mereka di kagetkan oleh suara dingin Rion.

"Apa kalian pembunuh bayaran dibawah organisasi Mr.X" tanya Rion to the point.

Kedua siswa itu terkejut mendengar pertanyaan Rion, mereka saling pandang, lalu menatap Rion dengan tajam.

"Kau menguping, eh?" ujar siswa yang tubuhnya kecil.

"Kau tau Rion? Menguping itu membunuhmu!" ujar siswa yang tubuhnya besar, lalu siswa itu mengeluarkan sebuah pistol yang langsung di tembakkan ke arah Rion. Peluru pistol itu melesat ke arah Rion, tapi Rion lebih cepat dari pada peluru itu.

"Kalian cari mati!" desis Rion berbahaya, amarahnya melonjak ingin keluar, lalu meledak. Mata-nya yang berwarna hitam menjadi merah darah, dengan kecepatan yang luar biasa cepat, ia langsung berada di belakang dua siswa itu.

The Twins ImmortalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang