Chapter 2: let's have one

8.3K 179 26
                                    

Sesampainya di party temannya Harry itu, mereka memasuki rumah tersebut. Elena awalnya ragu untuk masuk, tapi karena ditarik Harry akhirnya dia pun masuk.

Harry masih menggandeng tangan Elena dan celingukan mencari teman-temannya.

Harry tersenyum saat melihat salah satu temannya, Louis. "Hey Harry", mereka pun berpelukan. "Ele? Tumben kamu ke sini", ucap Louis sedikit kaget.

"Iya, aku dipaksa Harry", Elena memanyunkan bibirnya membuat Harry dan Louis tertawa.

"Ya udah, kita ke sana yuk", Louis mengajak Harry dan Elena ke ruang tamu yang sudah ramai banyak orang di sana.

Musik berdentum kencang dan juga lampu berwarna ini serta minum-minuman alkohol yang berjejer ini membuat Harry senang, tetapi tidak bagi Elena.

Harry menatap seseorang yang sedang berjoget dengan wanita lain. Harry tau siapa dia, Nora. Harry ingin menghampirinya.

"El, kamu di sini saja ya dengan Louis dan yang lain. Jangan kemana-kemana", Elena mengangguk setelah mendapat perintah dari Harry, Harry langsung segera menghampiri Nora.

"Hey", Harry menyapa Nora membuat Nora berhenti menari dan tersenyum ramah pada Harry.

"Apakah aku tau kamu sebelumnya?"

Harry tertawa, "ku rasa tidak. Perkenalkan nama ku, Harry Styles"

"Oh Styles. Ya ya, aku tau kamu. Aku Nora Schneider"

"Yap, I knew it hehe"

"Oh ya? Hahaha. Jadi, kamu sendirian di sini?"

"Hmm ngga kok. Ada teman-teman ku di sana. Oh ya, mau minum apa? Akan ku ambilkan", ucap Harry.

Nora tertawa kecil, "hmm, Jack Daniels?"

"Okay. Wait here"

Setelah mengambil Jack and Daniels, Harry memberikannya pada Nora. Ia juga membawa Beer Corona di tangannya.

Mereka pun berbincang banyak dan saling mengetahui satu sama lain.

"Oh ya, aku minum whiskey dan kamu minum beer. Ini tidak adil", ucap Nora sambil tertawa kecil.

"Hahaha iya, aku tidak suka whiskey. Bagaimana kalau kau memberikan seteguk minuman itu untuk ku, tapi lewat mulut mu", ucap Harry lalu menyeringai.

Nora terkekeh, "so, would you like to make out?", Nora mendekatkan diri nya ke Harry. Harry menatap payudara Nora yang besar.

"Of course, baby"

Mereka pun melumat bibir satu sama lain. Melumat, menghisap, bermain lidah, itulah yang mereka lakukan sekarang.

"Mmh mmh", desah Nora disela-sela ciuman membuat Harry ingin menyentuh nya lebih.

"Let's get a room", ucap Harry.

"How about in your car?"

"Okay. Let's go"

Sementara Elena duduk sambil memainkan game di handphone nya. Ia sangat bosan, tapi ia melakukan ini demi Harry.

"El, mau?", ucap Louis lalu menyodorkan sebotol beer.

Elena lock handphone nya. "Maaf aku tidak minum itu", katanya sambil tersenyum.

"Sudah tidak apa-apa. Kau harus coba ini sekali-sekali. It's not bad though"

Dengan ragu Elena pun meraih botol beer itu dari tangan Louis dan meminum nya.

"Howek ugh, pait", Louis tertawa melihat ekspresi Elena setelah meminum beer.

"Apa kau lapar? Bagaimana kalau ku ambilkan makanan?"

"Hm ku rasa itu lebih baik daripada minum minuman itu"

11.08 PM

Harry sangat menikmati dua ronde itu bersama Nora. Ia dari tadi tiduran di mobilnya, di kursi supir sambil tersenyum-senyum membayangkan Nora. Tetapi Nora sudah keluar dari mobil Harry sejak lama.

Elena membuka pintu mobil Harry lalu membanting bokong nya di kursi sebelah Harry duduk.

"Aku daritadi mencari mu dan menelpon mu, ternyata kamu ada di sini", Elena cemberut.

"Hehe maaf tuan putri. Aku tadi abis bercinta", kata Harry sambil senyum-senyum.

Elena melihat ke sebelah kaki nya, terdapat kondom di sana. "Ugh Harry Styles, cepat buang kondom itu. Dasar jorok"

"Di mana?"

"Di sebelah kaki ku"

Harry menegakkan kursi nya lalu mengambil kondom itu dan membuangnya sembarangan.

"Harry! Jangan bu--"

"Diam", Harry pun melajukan mobil nya menuju rumah nya.

Sesampainya di rumah, Elena dan Harry sangat lelah. Elena langsung bergegas mandi.

"Aku mandi duluan ya", ucap Harry.

"Ngga mau! Aku duluan"

"Ugh, badan ku lengket jadi aku mau mandi duluan"

"Siapa suruh malah seks sama cewek-cewek"

"Bagaimana kalau kita mandi berdua saja?", Harry menyeringai.

Mata Elena membulat, "never in million years!", Elena langsung buru-buru ke kamar nya. Ia takut Harry melihat pipi nya yang merona.

Selesai mandi, Elena membaringkan tubuh nya di kasur. Ia sangat lelah sekali.

Tiba-tiba pintu kamar mandi yang ada di kamar Elena terbuka, itu Harry. Kamar mandi Elena dan Harry sama, kamar mandi itu yang menjadi connecting door antar kamar mereka.

Harry merebahkan dirinya di sebelah Elena.

"Kamu mau tidur di sini?", tanya Elena.

"Iya. Boleh kan?", Elena mengangguk. Sudah biasa mereka tidur bersama. "El..."

"Ya?", Elena menatap mata hijau Harry.

"Aku baru sadar, selama ini aku selalu berhubungan seks dengan cewek lain, tapi malah tidak pernah melakukan itu dengan cewek yang paling dekat dengan ku"

Elena menelan ludah nya, "me-memangnya siapa yang paling dekat dengan mu?"

"Kamu"

"...te-terus?"

"Bagaimana kalau kita melakukan seks?"

Elena tidak dapat menjawab apa-apa melainkan hanya membulatkan mata nya.

It's start here.

****

MUAHAHAHA

paan si.

vomment ya guys, i love you :*

Housemate // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang