Chapter 5: Bad Mood

5.6K 131 1
                                    

Elena menuangkan sereal ke mangkuk berisi susu itu. Pintu kamar Harry terbuka, seorang perempuan memakai kemeja selutut keluar dari kamar Harry.

"Nora?", wajah Elena menatap Nora tidak percaya walaupun dia sudah tau Nora bermalam di rumahnya.

"Hey Elena", Nora tersenyum lalu duduk di meja makan bersama Elena.

"Ka-kamu ngapain di sini?", Elena berpura-pura tidak tahu.

Nora terkekeh, "aku semalam nginap di sini. Tidak ganggu kan?"

"E-engga kok hehe. Ini, ambil aja susu sama sereal nya"

Nora hanya membalas dengan senyuman lalu menuangkan susu cair itu ke gelas.

Sebenarnya, ini sudah biasa bagi Elena. Harry membawa perempuan ke rumah untuk melakukan seks. Entah Nora perempuan ke berapa yang sudah diperlakukan seperti itu oleh Harry.

"Pagi... wow, siapa ini? Temannya Elena?", ucap David dengan gaya om om genit nya itu.

"Halo David. Hehe aku Nora, pacarnya Harry", Nora berjabat tangan dengan David.

"W-wait. Pacar Harry? Sejak kapan?", kata Elena dalam hati.

"Wow. Harry sangat pintar memilih pacar ya", Nora hanya terkekeh mendengarnya. Sementara Elena sudah panas mendengarnya, rasanya ia ingin berteriak di depan muka Harry, lalu mencakar wajah nya, dan menjabak rambut kriting nya itu. "Heh, Elena", ucap David menyadarkan Elena dari lamunannya.

"Apa?"

"Mana sarapan ku? Cepat buat!", Elena memutar bola mata nya lalu berjalan menuju dapur untuk membuat croissant dan hot chocolate untuk David. David selalu ingin sarapan yang spesial.

Harry pun keluar dari kamar nya dan berjalan menuju dapur saat mencium aroma croissant.

"Wow, harum banget masakannya", ucap Harry disebelah Elena. Elena hanya memutar bola mata nya. Harry menyatukan alisnya, "kamu kenapa?"

"Nggak", jawab Elena ketus.

"Udah, diemin aja Har! Dia sedang kesal karena aku suruh buat dia sarapan. Dasar permpuan pemalas", teriak David dari meja makan membuat Harry kini mengerti.

Sebenarnya, bukan karena suruhan David yang membuat Elena kesal. Hm, nggak, itu juga sebenarnya berpengaruh sih untuk menuruni mood Elena. Selain suruhan David yang menyebalkan itu, mood Elena turun karena Harry dan Nora. Yap, sepasang kekasih itu membuat Elena jengkel setengah mati.

--

Sore itu, Elena memutuskan untuk jalan-jalan keluar rumah. Suasana rumah nya membuat nya suntuk. Apalagi melihat Harry dan Nora bermesraan seperti itu, membuatnya tidak betah.

Elena memutuskan duduk di tepi danau dan menghirup udara segar itu sedalam-dalamnya.

"Kenapa Harry tidak pernah notice perasaan ku padanya? Apa aku ini jelek? Kurang seksi? Dada dan bokong ku rata? Apa aku harus operasi plastik supaya Harry suka sama aku? Sampai kapan aku harus menahan perasaan ini dan menyembunyikannya depan Harry?", begitulah isi pikiran Elena. Semuanya tentang Harry.

"Elena!", suara itu lagi. Suara yang memanggil nya di club kemarin malam.

"Hey Louis", Elena tersenyum lebar saat melihat Louis. Akhirnya ia merasa tidak kesepian lagi.

"Kamu ngapain di sini?"

"Lagi bosan aja di rumah, jadi jalan-jalan ke sini. Kamu?"

"Ohh ini", Louis memperlihatkan kantung cokelat bertuliskan McDonald's yang berisi kentang goreng itu, "aku kelaparan jadi beli kentang dulu di McD hehe. Mau?", Louis menyodorkan kantung itu pada Elena.

Elena tersenyum lalu mengambil dua kentang dari sana, "terima kasih Louis"

"Sama-sama. Oh ya, Harry mana?"

Elena membuang napas berat, "dia lagi pacaran"

Mata Louis membulat, "pacaran? Sama siapa lagi?"

"Nora. Kamu tau?"

Louis mengangguk, "oh ya pantas saja. Selera dia kan tidak jauh-jauh dari sana. Gadis seksi berpayudara besar atau bokong besar"

Elena tertawa, "ya begitulah Harry"

"Oh ya, sebentar lagi gelap. Mau makan malam bareng?"

"Hmm, boleh hehe", mereka pun berdiri dari rerumputan yang mereka duduki dan mencari restoran di dekat sana.

Restoran Itali lah yang menjadi pilihan mereka untuk disantap malam ini. Mereka duduk di bangku yang ada di restoran itu lalu memainkan handphone mereka. Handphone Elena begetar, Harry meneleponnya.

"Halo"

"Kamu di mana?", tanya Harry.

"Lagi makan malam. Kenapa?"

"Oh ya, sama dong aku juga mau makan malam dengan Nor--", ucapannya terhenti sejenak, "cie lagi ngedate sama Louis ya?"

Mata Elena membulat, "a-apaan sih, engga kok!"

"Itu lagi makan berdua sama Louis", Elena langsung mengedarkan pandangannya dan menangkap Harry dan Nora ada di ambang pintu restoran Itali itu. Dengan kesal, Elena mematikan sambungannya.

Louis tersenyum melihat Harry dan Nora berjalan menuju mejanya, "hey Har"

"Hey Lou! Boleh kami duduk di sini? Atau...?"

"Oh, tentu, boleh boleh. Silakan", Harry duduk di sebelah Louis dan Nora duduk di sebelah Elena.

"Jadi... kalian ngedate?", tanya Nora membuat Elena dan Louis membulatkan matanya.

"Ng-nggak kok!", ucap Elena.

"Cowok sama cewek kalau jalan cuma berdua itu namanya ngedate", ucap Harry.

"Tapi kan kita ngga maksud mau ngedate. Tadi cuma ngga sengaja ketemu di jalan, wek", Elena menjulurkan lidah nya ke Harry membuat mereka tertawa.

"Ya udah, kita pesen makanan nya sekarang aja ya? Aku udah lapar", ucap Louis. Kami pun memanggil pelayan dan memesan makanan.

Housemate // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang