Chapter 4: Louis?

7K 146 18
                                    

"Rachel!", Elena berlari kecil mengejar Rachel.

"Ya? Ada apa El?"

"Kamu habis dari sini mau ke mana?"

"Aku pulang dulu tapi petang nanti aku mau ke club. Kenapa?", tanya Rachel.

"Hmm, aku boleh ikut?"

Rachel membulatkan matanya, "ikut? Ke club? Kamu kesambet apa El? Biasanya tidak pernah mau kalo ke tempat begitu"

Elena mengusap tengkuknya sambil cengengesan, "hehe soalnya di rumah ngga ada Harry dan David, daripada aku bosan, aku ikut kamu aja ya?"

"Tapi, boleh ngga sama Harry?"

"Boleh kok! Justru dia senang kalo aku pergi ke tempat seperti itu. Tandanya aku sudah semakin dewasa, katanya"

Rachel tertawa, "baiklah. Yuk", mereka pun berjalan menuju mobil Rachel.

Club

Elena dan Rachel memasuki tempat berisik dan ramai ini. Suasana tempat ini sangat asing bagi Elena. Sebelumnya, ia tidak pernah pergi ke club.

Semenjak kejadian malam itu bersama Harry, Elena semakin penasaran dengan dunia itu. Sehingga dia memutuskan untuk pergi ke club bersama Rachel dan mulai membiasakan diri.

Elena dan Rachel pergi ke meja bar. Tampak Rachel sudah akrab dengan banyak orang di club ini.

"Hey Rachel!", ucap seorang lelaki yang Elena tidak kenali.

"Hey Gabriel!", Rachel dan Gabriel pun saling berpelukan.

"Wow, siapa ini?", tanya Gabriel sambil melihat badan Elena dari atas sampai bawah.

"Perkenalkan, ini teman kampus ku, Elena. Elena, ini Gabriel", mereka pun saling menjabat tangan dan tersenyum.

"Elena?", suara berat yang cukup familiar di telinga Elena ini membuat Elena menengokan kepalanya.

"Louis?", Elena dan Rachel terkejut saat mengetahui Louis juga ada di sini.

"Kamu ngapain di sini El? Harry mana?"

"Aku di sini cuma karena lagi bosan aja di rumah. Harry juga tidak tau kemana, aku ke sini tidak bersama Harry"

"Ohh", Louis manggut-manggut. "Ya udah pesan meja aja. Nanti biar aku yang bayar"

Wajah Elena dan Rachel berubah menjadi sumringah, "oke deh"

"Gabriel, aku duluan ya. Bye", ucap Rachel yang disertai senyuman Elena.

"Oke bye"

Mereka pun duduk dan mulai melihat-lihat isi menu.

"Kamu minum apa El?", tanya Louis.

"Tidak tau. Aku kan belum pernah ke sini sebelum nya. Kamu minum apa Lou?"

"Ingat beer yang aku kasih ke kamu waktu itu?"

Elena tertawa, "oh yang itu hahaha. Rasanya pahit aku tidak suka"

"Tapi kamu harus belajar minum itu. Coba beer corona saja"

"Baiklah"

Mereka pun memesan minuman.

"Jadi... kamu kesambet setan apa sampai bisa ada di tempat ini?", pertanyaan louis ini membuat Elena dan Rachel tertawa.

"Aku kesambet setan Rachel", Louis pun tertawa.

"Eh sebentar ya, aku ke toilet dulu", Louis pun beranjak dari kursi dan meninggalkan mereka.

"Did you realized that Louis likes you?", tanya Rachel.

"A-apa maksud mu?"

Rachel memutar bola matanya, "Louis itu suka sama kamu! Makannya jadi cewek jangan terlalu polos, jadinya ngga peka deh"

"Ka-kamu tau darimana kalau Louis menyukai ku?"

"Kelihatan dari gerak geriknya, dari cara dia bicara dan menatap mu. Apa kamu tidak sadar?"

Elena menggelengkan kepala nya. "Kamu kan tau kalau aku sukanya sama Harry"

"Tapi Harry ngga suka sama cewek polos kayak kamu"

Jleb. Nusuk bos.

Elena membuang napas berat.

---

Tak terasa sudah pukul 10.36 PM. Handphone Elena bergetar.

"Halo", ucap Elena.

"Kamu dimana El? Kok belum pulang?", suara serak dan berat itu masuk menyeruak ke telinga Elena.

"Aku lagi di club Har sama Rachel dan Louis"

"Apa?! Ba-bagaimana bisa?"

"Ya... begitu. Aku bosan di rumah sendirian"

Harry membuang napas panjang, "ya sudah. Sekarang pulang ya"

"Oke. Bye Harry"

"Bye", sambungan pun terputus.

"Apa kata Harry?", tanya Louis.

"Dia menyuruh ku pulang. Ma-maaf ya, aku pulang duluan ya", kata Elena lalu menyelempangkan tas nya.

"Aku antar", ucap Louis.

"Ti-tidak usah Louis. Kamu pasti masih ingin di sini kan. Aku bisa pulang sendiri kok"

"Ngga. Biar aku yang antar"

"Tapi--"

"Sutt", ucap Louis sambil meletakan telunjuk di depan bibir nya.

"O-okay. Rachel, thank you for brought me here, bye!", ucap Elena.

"Bye Elena, bye Louis! Take care"

Rumah Elena

"Makasih banyak ya Lou. Maaf kalah merepotkan", ucap Elena membuat Louis tersenyum.

"Ngga ngerepotin sama sekali kok hehe. Aku senang bisa mengantar mu pulang"

Elena tersenyum, "baiklah. Sampai jumpa Louis!", Elena segera membuka pintu mobil Louis tapi tangannya ditahan Louis. "A-ada apa?"

Louis mendekatkan wajah nya ke wajah Elena lalu mencium bibir Elena membuat jantung Elena berdegup kencang.

Louis melepaskan ciumannya, "good night, Elena", ia tersenyum.

Elena juga tersenyum, "good night, Louis", Elena pun turun dari mobil Louis dan memasuki rumah nya.

Rumah nya sudah gelap. "Mungkin Harry dan David sudah tidur", pikir Elena.

Elena menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.

"Nggh Harry"

"Yessh, harder babe"

Terdengar suara desahan-desahan perempuan dari kamar Harry membuat Elena mematung.

"Oohh Noraa", desah Harry membuat Elena kesal.

"Ugh, Harry menyebalkan", ucap Elena kesal.

****

BAGI VOMMENT NYA LEH KALI?!

Housemate // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang