1 - THE LITTLE GIRL [REVISI]

5.4K 196 32
                                    

***


"Tuan muda," Panggil Xavier kepada majikannya. Dia meletakkan nampan perak berisi peralatan minum teh dan menatap punggung majikan kecilnya yang sedang berdiri di depan jendela.

"Sudah waktunya minum teh." Tambah Xavier.

Bocah laki-laki berdarah blasteran yang dipanggil Xavier dengan sebutan "Tuan muda" tersebut sama sekali tidak merespon, padahal biasanya anak itu pasti akan duduk manis di sofa kamar setiap kepala pelayan tersebut memanggilnya untuk minum teh.

Xavier kemudian mendekati Lukas, bermaksud mencari tahu apa yang menyita perhatian tuannya sejak tadi. Xavier mengikuti arah tatapan Lukas dan mendapati majikannya sedang bermain sepeda seorang diri tidak jauh dari kediaman Blanchard Dinata.

"Xavier." Panggil Lukas yang kemudian disahut Xavier dengan segera.

"Ya, tuan muda?"

Lukas berpaling menatap Xavier dengan dinginnya

"Aku tidak ingin minum teh hari ini. Aku ingin berjalan-jalan."

"Baiklah. Tuan mau ke mana, biar saya minta supir untuk menyiapkan mobil."

"Tidak perlu. Aku hanya ingin berjalan-jalan disekitar sini. Kau tidak perlu mengikutiku."

Mendengar hal itu, raut wajah pria berkebangsaan perancis itu berubah tegang. Dia sudah mendapat amanat dari majikannya – Larry Blanchard Dinata untuk selalu mengawasi putra semata wayangnya dan memastikan agar Lukas tidak meninggalkan rumah seorang diri, mengingat saingan bisnis keluarga itu sangatlah banyak dan tidak menutup kemungkinan ada musuh keluarga ini yang sedang mengintai di luar sana.

"Maaf, tuan muda. Tuan besar berpesan..." Xavier menundukkan kepalanya hendak menolak permintaan tuan mudanya, namun tuan mudanya itu justru menatapnya tajam.

"Xavier? Kau membantah permintaanku?" Lukas bertanya tanpa ekspresi dan masih dengan ketenangan yang sama.

Xavier langsung mendongak menatap wajah tuan mudanya dengan ekspresi menyesal. "Bukan begitu, tuan. Saya... Saya tidak bisa membiarkan anda pergi sendiri tanpa pengawasan."

"Ayahku yang memintamu, huh?" Tanyanya setengah berdecak lalu kembali menatap Xavier. "Tapi kau juga melupakan permintaan ayahku untuk menuruti semua perintahku."

Setelah berkata demikian, Lukas berjalan melewati Xavier. Sebelum dia keluar dari pintu kamarnya, dia pun kembali menatap Xavier dengan tatapan memperingati. "Aku hanya berjalan-jalan di sekitar sini. Ingat, jangan ikuti aku."

Lukas kembali berjalan keluar dan menutup pintu kamarnya, meninggalkan Xavier seorang diri.

***

Sudah tiga hari Lukas memperhatikan gadis kecil yang sepertinya usianya tidak terpaut jauh darinya. Dua hari yang lalu, gadis kecil itu selalu bermain bersama seorang gadis kecil yang sepertinya adalah adiknya. Tapi hari ini, tidak seperti biasanya gadis itu bermain sendirian.

Tapi yang membuat Lukas bertanya-tanya adalah mengapa gadis itu masih bisa tertawa saat dia bermain seorang diri? Sementara Lukas yang setiap hari sendirian, home schooling di rumah dan hanya ditemani Xavier, sama sekali tidak bisa tertawa selepas gadis itu.

"Bukakan pagar untukku!" Perintah Lukas pada dua orang penjaga yang menjaga gerbang keluarga Blanchard.

Kedua pria berpakaian serba hitam tersebut menatap tuan muda mereka dengan ragu.

"Tuan tidak menunggu saja di dalam sampai supir anda siap?" Tanya salah satu penjaga itu.

"Aku hanya ingin berjalan-jalan di depan, tidak perlu menggunakan supir." Tegasnya yang kemudian membuat kedua pria itu langsung berkeringat dingin. Mereka tahu kalau membiarkan tuan muda mereka pergi sendirian, maka riwayat mereka akan tamat.

DTS 1 - ASTILBE, Sebuah Penantian [TELAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang