8 - My Prince [REVISI]

348 30 1
                                    

***

MAGGIE

Mama memang pantang menyerah.

Sudah berulang kali aku katakan bahwa aku menolak untuk dijodohkan , tapi mama terus saja mencari akal agar aku menerima perjodohan itu. Padahal mama sendiri yang bilang akan memberiku waktu sampai tahun depan tapi sekarang mama sudah memaksaku lagi untuk menemui pria yang akan dijodohkan denganku.

"Mama sudah berjanji akan memberikan aku waktu! Kenapa mama harus menjodohkan aku lagi?" Tanyaku kesal.

"Mama berjanji tidak akan memaksamu menikah sampai tahun depan. Tapi ada baiknya kamu berkenalan dengan pria lain ,Maggie." Elak Mama.

Aku memutar mata malas. Cara yang mama lakukan ini sudah basi. Pertama-tama mama akan membujukku untuk berkenalan dan akan berakhir dengan memuji pria yang akan dijodohkan denganku setinggi langit dengan tujuan agar aku tertarik dengan pria itu dan akan segera menikah.

Sayangnya cara apa pun yang dilakukan mama dan para pria itu tidak akan mengubah pendirianku. Sekeras apa pun mereka berusaha, tidak semudah itu mereka bisa mengalihkan perhatianku dari sosok masa laluku.

Sosok masa laluku itu adalah seorang pangeran yang tinggal disebuah istana besar. Dia adalah anak lelaki yang paling tampan yang pernah kulihat. Meskipun kini aku tidak tahu apakah dia masih mengingatku apalagi mencariku, aku tidak akan menyerah pada pria lain sebelum aku memastikan dengan mata kepalaku sendiri kalau dia sudah menjadi milik wanita lain.

Hubunganku dengannya memang hanya sebatas teman masa kecil, namun bagiku dia temanku yang paling istimewa.

"Anak teman papa yang ingin kami kenalkan padamu ini adalah seorang pengacara hebat dan sangat tampan. Jauh sekali dengan pria yang kamu temui sebelumnya." Mama masih mencoba membujukku.

"Ma..." Aku menatap mama dengan malas.

"Cobalah saja dulu. Jika kamu masih tidak suka dengannya, mama tidak akan memaksamu untuk menerimanya." Tukas mama.

Aku menghela nafas lalu menatap mama. "Untuk yang terakhir kalinya?"

Mama mengangguk dengan mata berbinar.

Aku menghela nafas pasrah untuk yang kesekian kalinya. "Baiklah."

Mendengar jawabanku, senyum mama langsung merekah sempurna. Aku tahu apa alasan mama yang lebih sibuk mencarikanku jodoh dibandingkan mencarikan jodoh untuk Maddy. Alasannya karena selama ini aku selali bersikap dingin terhadap pria.

Aku juga seorang wanita yang memiliki angan untuk memiliki keluarga kecil yang bahagia. Usiaku sudah sangat pantas untuk berkeluarga, namun karena sebuah alasan yang tidak masuk akal aku menunda untuk menikah.

Apakah pantas aku menunda untuk berkeluarga dan menutup hati hanya demi seorang pria yang tidak kuketahui wujudnya sekarang seperti apa?

Sepeninggal mama, aku membuka penutup kotak kaca tempat Astilbe-ku terpajang dengan cantik didalam sana. Kutatap kelopak bertaburan kristal swarovski itu sambil tersenyum tipis. Saat aku menatap lekat flower crown kesayanganku, barulah aku menyadari bahwa kelopak bunganya hilang satu dibagian belakang mahkota itu.

Semua ini gara-gara Maddy!

Flower crown yang kujaga selama dua puluh tahun rusak karenanya! Aku tidak peduli walaupun dia adalah adik kembarku sekalipun, aku berjanji akan mengomelinya habis-habisan setelah ini.

Benda ini adalah benda yang teramat berharga. Satu-satunya kenang-kenangan yang kudapat dari Prince.

Aku yakin Prince-ku yang sekarang pastilah teramat tampan. Tapi menurut cerita yang ada di sinetron tanah air, pria berwajah tampan itu pastilah seorang playboy.

DTS 1 - ASTILBE, Sebuah Penantian [TELAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang