***
Lukas memiliki semua hal yang diidamkan semua wanita. Wajah tampan, keluarga bangsawan yang terhormat, dan tentunya kaya raya.
Maddy sempat mengira bahwa pria itu tertarik padanya karena pria itu bersikap baik padanya sejak mereka pertama kali bertemu di restoran. Lukas kerap kali menemuinya dan menawarkan untuk mengantarnya pulang.
Tapi sikap pria itu hari ini berbeda.
Pria itu kembali ke tempat pemotretan setengah jam setelah pemotretan itu selesai. Entah apa yang telah terjadi sampai membuat pria itu berjalan gontai dengan tatapan kosong seperti itu.
Maddy yang baru saja berganti kostum kepakaian biasa pun menghampiri Lukas.
"Lukas, kau baik-baik saja?" Tanyanya cemas.
"..."
Pria itu tidak menjawab. Dia berjalan lurus dengan tatapan kosong, mengabaikan Maddy.
Maddy menoleh menatap punggung pria itu dengan tatapan penuh tanya. Baru kali ini dia melihat seorang Lukas Blanchard Dinata terlihat rapuh seperti ini. Pria itu terlihat seperti baru kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya.
Sebenarnya apa yang sudah terjadi?
Maddy hendak bertanya, namun segera dia urungkan niatnya begitu melihat Lukas sudah menjauh dari pandangannya.
Dia rasa dia akan bertanya pada Lukas nanti, tidak untuk saat ini.
***
Banyak hal yang dipikirkan Lukas. Kemunculan Astilbe kemarin sore menyita pikirannya sampai dia tidak bisa berkonsentrasi dalam bekerja. Sekeras apa pun dia mencoba agar berkonsentrasi dalam pekerjaannya, pada akhirnya bayangan masa lalu kembali muncul didalam benaknya.
Aku merindukanmu , princess.
Ditatapnya sehelai kelopak bunga Astilbe yang dia temukan di lobby Nansam Group dengan tatapan nanar.
Bukankah kamu mau mewujudkan perkataanmu di masa kecil untuk menjadi Princess dari seorang Lukas? Kembalilah, dan aku akan membuatnya menjadi nyata.
Astilbe benar-benar muncul di Nansam Group, tapi dia menghilang begitu cepat. Hanya selangkah lagi, Lukas pasti sudah menemukannya. Namun sepertinya takdir belum ingin mempertemukan mereka berdua.
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan pintu terdengar, mengalihkan perhatian Lukas.
"Masuk!" Jawabnya mempersilahkan sambil melirik kearah pintu.
Pintu ruangan kantor Lukas terbuka dan menampilkan sesosok pria bermata sipit yang tampan dengan senyuman yang lebar. Pria itu berjalan dengan penuh kepercayaan diri mendekati Lukas.
Lukas menatap kehadiran pria yang sebaya dengannya dengan tatapan datar, membuat pria bernama Duta Kosasih itu pun duduk dengan dahi berkerut menatap sobatnya yang sedang bermuram durja.
"Kenapa setiap kali aku ke sini aku harus melihatmu bermuram durja, sobat?" Duta duduk didepan sobatnya dengan senyum lebar yang dibalas Lukas dengan tatapan malas.
Duta Kosasih - Pengacara ternama di Asia - adalah teman Lukas saat kuliah di Harvard University. Semenjak perpisahannya dengan Astilbe, Lukas berjanji pada dirinya untuk lebih bisa membuka diri dan berteman dengan orang lain. Saat itu , dia dari jurusan Ekonomi bertemu dengan Duta dari jurusan hukum yang ternyata berasal dari Indonesia. Persahabatan mereka ternyata bertahan dari pertama kali mereka berjumpa sampai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DTS 1 - ASTILBE, Sebuah Penantian [TELAH DITERBITKAN]
RomanceDua puluh tahun sudah Lukas mencari, tapi dia sama sekali belum menemukan teman masa kecilnya. Ia memanggil gadis itu dengan sebutan Astilbe, yang artinya aku akan tetap menunggu. Dia mencari tak tentu arah tanpa mengetahui nama asli dari seorang As...