Chapter 7

2.1K 106 0
                                    

Kurang ajar! lain kali aku tidak akan lengah" gumam Kakek itu marah... Naruto dan Hinata dalam sekejap sudah ada di
kelas tadi, "Hinata-chan? kau tidak apa-apa?" Tanya Naruto menurunkan Hinata, "Ano.. Arigatou Naruto-kun" Ucap Hinata
masih tak percaya apa yang ia lihat tadi, "Yokata.. Aku tepat waktu" Ucap Naruto tersenyum, "Ano.. Naruto-kun, aku boleh
bertanya tidak" Ucap Hinata memainkan jarinya, "Tentu!" Ucap Naruto tersenyum, "S-Sebenarnya kau ini siapa?" Tanya
Hinata sedikit menyesal karena bertanya hal itu, "Heh.. aku kan Naruto, siapa lagi" Ucap Naruto masih tersenyum,
"Memangnya kenapa Hinata-chan bertanya seperti itu" Tanya Naruto dengan lembut, "Ano.. t-tidak apa-apa kok" Jawab Hinata
gelagapan, "Ya sudah sebaiknya Hinata-chan sekarang ke pulang saja, kalau boleh aku akan menemanimu" Ucap Naruto sambil
tersenyum, "E-Eh! apa tidak merepotkan?" Ucap Hinata terkejut karena baru kali ini Naruto menawarkan hal itu, "Kenapa
kau selalu berkata merepotkan, aku tidak suka itu" Ucap Naruto menyilangkan tangannya, "M-Maaf" Ucap Hinata sedih, "Eh!
Kenapa kau menganggapnya serius sih, padahal aku kan cuma bercanda" Ucap Naruto sedikit menyesal, "CIEE..." Teriak
teman-teman Naruto dari luar kelas tepatnya di jendela, Hinata yang menyadarinya langsung menunduk blushing, Sedangkan
Naruto sudah menyadari dari tadi jadi hanya nyengir lebar dan menggaruk garuk kepalanya ke arah teman-temannya,
"Naruto, sebaiknya kau antar saja Hinata dia sedang sakit kan, nanti biar kami yang meminta izin dari Kakashi-sensei"
Ucap Sakura menghampiri Naruto dan Hinata, "Wah.. Terima kasih banyak Sakura" Ucap Naruto tersenyum, "Cepat sana" Ucap
Ten-Ten menghampiri Naruto dan Hinata, "Iya cepat sana" Ucap Ino ikut menghampiri, "Wah.. aku berhutang pada kalian,
terima kasih ya Sakura,Ino,Ten-ten" Ucap Naruto tersenyum "Ayo Hinata" Lanjut Naruto menarik Hinata yang dari tadi
blushing. Terlihat Naruto dan Hinata sudah tidak ada di kelas karena Naruto sudah mengajak Hinata untuk pulang, "Wah..
tidak ku sangka Naruto bisa seromantis itu" Ucap Ino, "Apa kau menyukainya Ino" Ucap Sakura, "Kalau saja Naruto dari
dulu seperti itu pasti aku akan mendekatinya" Tutur Ino, "Heh.. Kau ini, Naruto tetaplah Naruto" Ucap Sakura.. Terlihat
Naruto dan Hinata sudah di luar Universitas Konohagakure, "Hinata-chan pegangan" Ucap Naruto lalu menggendong Hinata di
depan, "Eh! N-Naruto-kun kenapa harus s-seperti ini" Ucap Hinata malu-malu, "Sudahlah cepat peluk saja leher bagian
belakangku atau kau akan jatuh" Ucap Naruto nyengir, Dengan malu-malu Hinata melingkarkan kedua tangannya di leher
Naruto.. "Wah.. Pagi hari sudah ada burung yang kawin ya baa-chan" Tanya seorang anak kecil dan disampingnya Neneknya,
"Wah. itu bukan burung kawin! kurasa itu burung sedang berciuman sambil terbang" Ucap Nenek itu melihat ke arah Naruto
yang ada di udara karena melompat setinggi-tingginya sambil menggendong Hinata.. "Wah.. Hinata-chan, kata Anak kecil dan
Baa-chan itu kita disangka berciuman lho,hehehe" Ucap Naruto melihat ke arah Anak kecil dan Nenek tadi, "E-Eh! A-Apa
Naruto-kun t-tidak salah dengar" Ucap Hinata dengan rona merah dipipinya sambil memainkan jarinya, "Tentu saja tidak!"
Ucap Naruto tersenyum ke arah Hinata. Sampai di depan pintu Rumah Hinata, Naruto menurunkan Hinata, "Tok..Tok..Tok"
Hinata mengtuk pintu dan saat pintu itu terbuka terlihat seorang Pria, tampaknya itu Hiashi ayahnya Hinata. Untung saja
di Dunianya Naruto pernah menghadapi Hiashi, Jadi Naruto akan lebih berhati-hati jika berbicara padanya. "Siapa dia
Hinata?" Tanya Hiashi, "Maaf Tou-san.. eh maksudku Paman.. Namaku Naruto" Ucap Naruto berkeringat, "Ano.. Dia temanku
Tou-san" Ucap Hinata, "Masuk!" Ucap Hiashi menarik Hinata, "T-Tapi.." , "Sudah masuk saja!" Ucap Hiashi masih melihat
Naruto, "B-Baik" Lirih Hinata menunduk lalu masuk, "Kau!masuklah" Ucap Hiashi datar lalu masuk ke rumah "Wah.. Arigatou
gozaimasu Tou-sa.. eh maksudku Paman! hehehe" Ucap Naruto menggaruk kepalanya

Naruto Petualangan Dimensi LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang