enam

9.4K 233 25
                                    

Happy reading
Happinessdelight614✌

--------------------------------------------------------

Baekhyun POV

Pernikahanku dan chanyeol sudah berjalan lima bulan namun aku masih belum mengandung anaknya, aku merasa telah mengecewakan chanyeol, aku tahu kami menikah karena perjodohan tapi akhirnya aku mencintainya dan dia pun mencintaiku jadi bisa dikatakan kami menikah memang saling mencintai tanpa dilandasi perjodohan. Namun tetap aku merasa bukan istri yang baik untuknya karena aku belum bisa memberinya keturunan, aku selalu minder pada luhan eonnie, dia yang menikah hanya berjarak satu bulan lebih dariku sudah hamil saat hari pernikahanku sedangkan aku? Lima bulan usia pernikahan kami, aku belum mengandung anaknya, aku merasa kecewa pada diriku sendiri karena aku harus seperti ini.

PUK

"kau sedang apa disini sayang?"

Ya, aku sedang berada di taman belakang penthouse kami dan dia baru saja menepuk pundakku dan sekarang ia telah memeluk tubuhku erat. Aku ingin sekali berteriak padanya jika aku ini kecewa pada diriku sendiri tapi aku yakin dia tidak akan membiarkanku menangis bahkan mengecewakan diriku sendiri.

"Kau sedang memikirkan apa sayang? Kenapa kau tidak menjawabku? Dan.. aku memanggilmu daritadi bahkan aku berkeliling penthouse ini untuk mencarimu"

"Tidak, aku tidak sedang memikirkan apapun yeollie, maafkan aku yang membuatmu berkeliling mencariku dan aku tidak menyahutmu saat kau memanggilku" ucapku masih tetap memperhatikan tanaman yang tertanam di taman belakang penthouse kami.

"Kau pasti sedang menyembunyikan sesuatu dariku sayang"

Dan pada akhirnya dia akan tetap mengetahui bahwa aku membohonginya.

Tes

Air mataku menetes dan jatuh tepat pada punggung tangan chanyeol yang masih memeluk pinggangku. Aku merasa dia meleoaskan pelukannya dan kini tubuhku dihadapkan padanya. Mataku yang mulai semakin panas saat menatap wajah khawatirnya.

"Kenapa kau menangis sayang? Apa kau sakit? Atau kau menginginkan sesuatu dariku? Apa yang sebenarnya kau pikirkan sampai kau menitikkan air matamu?" TAnyanya.

Aku hanya diam menatapnya dan sedetik kemudian aku memeluk tubuh tegapnya dan air mataku tumpah begitu saja. Aku bahkan terisak dalam pelukannya. Dia membalas pelukanku dan mengusap punggungku lembut. Aku selalu merasa nyaman saat bersamanya namun kali ini aku selalu merasa tidak nyaman bukan karena kasih sayangnya yang berkurang tidak sama sekali kasih sayangnya tidak berkurang sama sekali, tapi ini berasal dari diriku ya diriku yang sudah sangat kecewa pada diriku sendiri.

"Kau kenapa sayang? Kenapa tiba-tiba menangis?"

"Hiks.. maaf..maafkan aku yeollie..hiks..hiks"

"Kenapa meminta maaf? Kau tidak melakukan kesalahan apapun sayang"

"Hiks..aku..tetap harus meminta..maaf..hiks..hiks.. aku..aku tidak bisa..memberikanmu malaikat kecil hiks..didalam tubuhku malaikat kecil itu..hiks..belum ada..hiks..kumohon maafkan aku..hiks"

"Sssttt... sudah sayang jangan menangis.. aku tidak menyalahkanmu karena belum hadirnya malaikat kecil diantara kita, mungkin Tuhan yang belum memberinya, aku yakin suatu hari kau akan mengandung anakku sayang, jangan menangis seperti ini lagi, sudah aku katakan bukan? Jika aku tidak menyukai melihatmu menangis seperti ini, sudah jangan dipikirkan, kita hanya harus lebih berusaha lagi, ayo kita masuk ini sudah malam, angin malam tidak bagus untukmu sayang"

Aku masih tetap sesenggukan saat ia membawaku masuk kembali kedalam penthouse dan disinilah kami berdiam di ruang tengah seperti biasa, ia melangkah entah kemana dan aku masih tetap sesenggukan.

Love Or NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang