Gips|Part Four

1.6K 123 3
                                    

Pemandangan di depan mataku sukses membuatku menganga lebar.

"Wow,"aku merasakan kehadiran Andrew di sampingku.

"Bagaimana Louise,kau suka?"kata Dadku,yang hebatnya ada dirumah hari ini.
Maksudku di Amerika.

"Ini sangat tidak adil,Tasher mendapatkan mobil sebagai hadiah kedatangannya,sementara aku,"suara Luke sukses menghancurkan suasana.

"Kau tidak akan mendapatkan apapun sebelum kau mempunyai lisensi sayang,"kata mom.

"Tapi Tasher kan baru berusia 16 tahun,"Luke tetap tidak mau kalah.

Aku hanya diam sementara Andrew mulai mengelilingi Range Rover putih keluaran terbaru milikku.

"She's turning 17 soon,"kata dad lalu merangkulku.

"Bagaimana,kau suka kan?"kata dad.

Jujur saja,hubunganku dan orangtuaku berjalan kurang mulus belakangan ini akibat kepindahanku ke sini.

"Hmm,iya aku suka,"kataku.

Mom tersenyum.

"Baguslah,besok pagi kau sudah bisa membawanya ke sekolahmu,"kata dad lagi.

"Baiklah waktunya makan malam,ayo masuk,"kata Mom.

Mom dan dad melangkah dahulu diikuti aku dan Andrew.

"Luke,berhenti menatap mobil itu dan segeralah masuk ke dalam,"seruan mom dari dalam sukses membuatku menoleh ke belakang dan tertawa kecil melihat tingkah adikku yang lucu.

----------

Hari keduaku di sekolah,jam pelajaran pertamaku adalah Biologi.
Hari ini aku memakai rok kotak kotak berwarna biru dengan klit hitam seperti biasa,dan juga polo shirt berwana hitam,tapi hari ini aku memakai taylor chucks.

Aku sedang mengambil buku di loker saat kudengar langkah kaki datang mendekat.

"Kau menolak?"kata sebuah suara,aku kenal suara itu,ya siapa lagi kalau bukan suara gadis pirang yang menolakku di kantin kemarin.

"Dengar stacey,aku tidak tertarik,"kata seseorang lagi.

So Stacey huh

Aku mencoba tidak menoleh sampai mereka berhenti di sampingku.
Mau tidak mau aku pasti mendengar pembicaraan mereka.

"Kau yakin?kau menolak diriku?kalau begitu besok malam saja,I'll come to your place,"kata Stacey,dasar tidak tau malu.

"Apa kau tidak dengar,aku tidak mau dan I dont hook up with you,"kata seseorang itu,sukses membuatku menoleh.

Reece.
Ternyata lokernya tepat berada disamping lokerku.

Kurasa dia merasakan tatapanku karena dia tidak melanjutkan kata katanya.

"Huh,kau tau tidak ada yang pernah menolakku,"kata Stacey membusungkan dadanya.

"I did,"kata Reece tanpa dosa.

"Apa yang.....hei apa yang kau lihat?!"Stacey mengalihkan pandangannya dari Reece ke aku.
Kebetulan sekali aku sudah selesai demgan buku dan map mapku.

Tanpa berkata kata kututup pintu loker itu dan sukses menghasilkan suara yang amat keras.
Lalu kulangkahkan kakiku menuju kelas Biologi.

Tidak ada yang menarik di kelas Biologi,begitu juga dengan kelas kalkulus.
Dua pelajaran tersebut hanya membuat perutku lapar.
Karena bel istirahat sudah berbunyi,aku pun memutuskan untuk ke kantin.

Beruntung sekali kantin tidak begitu ramai.
Aku pun segera mengantre untuk membeli makananku.
Hanya ada sekitar dua antrean di depanku.

Kira kira apa yang akan kumakan?
Rasanya semua ingin kumakan.
Saat pikiranku sedang terfokuskan ke makanan apa yang akan kumakan,
Suara suara dibelakangku mengalihkan konsentrasiku.
Aku menoleh.

Oh.

Ya hanya oh.

Maksudku hanya Reece,Alec dan kedua teman lainnya yang belum kuketahui namanya.
Reece dan kedua temannya yang lain berambut hazel brunette semacamnya.
Sementara Alec memiliki rambut dirty blonde.
Aku terlalu malas untuk mendengar apa yang mereka bicarakan.
Hingga akhirnya saatku untuk memesan.

"Apa yang bisa kudapatkan untukmu manis?"kata ibu kantin yang menurutku baik,aku menyebutnya baik bukan karena dia menyebutku manis fyi.

"It's Tasher,aku baru pindah dari London pekan lalu,"kataku tersenyum.

"Ah iya Tasher,selamat datang,panggil aku Patricia,khusus untuk gadis manis sepertimu,"katanya ramah.

"Hmm,"dehaman dibelakang membuatku menoleh.
Salah satu dari kedua teman Reece dan Alec yang berambut brunette dan bermata biru.
Dasar tidak sabaran.

"Baiklah,aku ingin Mac and Cheese dengan ekstra cheese,lalu...hmm baked potato,pudding coklat dan sepotong pie apel,untuk minumnya air mineral saja,"kataku tersenyum.

"Banyak sekali,"kata Patricia sambil menyiapkan pesananku.

Aku tersenyum.

"Totalnya 27 dollar,"katanya.

Aku pun memberikan uangnya dan mengambil pesananku.

"Nikmatilah makan siangmu,"katanya.

Aku pun berbalik untuk menuju ke meja.

"Wait,kau makan itu semua sendiri?"kata siswa yang tidak sabaran tadi.

"Ada masalah?"kataku.

"Kau makan semuanya?"katanya lagi.

Aku menaikkan alisku.

"Riley,kau ingin pesan apa tidak?"kata Alec.

Riley,kurasa itu namanya,menghela nafas tidak senang dan menatap nampanku.

Tak lama temannya yang tak kuketahui namanya datang menghampiri kami yang tidak terlalu jauh dari kasir.

"Ada masalah Riley?"katanya.

Dia memiliki mata biru dan rambut cokelat seperti milik Riley,hanya saja rambut cokelatnya berwarna lebih terang dari milik Riley dan Reece.

Kalau boleh jujur,they are pretty hot.

Maksudku really hot.

Tapi aku sudah biasa berhadapan dengan cowok tampan.
Jadi tidak berpengaruh apa apa padaku.

"Ya,dia membeli puding cokelat,"kata Riley.

"Lalu?"kataku.

"Itu pudding cokelat terakhir,its the last chocolate freaking pudding,"katanya.

"Oke,bukan salahku,"kataku tidak mengerti.

Ya tuhan,segeralah menyingkir karena rasa lapar diperutku ini sudah tidak dapat di tolerir lagi.

"Kau bisa makan itu besok,sekarang pergi dan pesanlah makan siangmu,"kata cowok itu.

Mereka sempat adu tatap beberapa saat sampai akhirnya Riley menyerah dan pergi ke kasir.

Aku pun berbalik menuju mejaku.

"Uh hey"

Aku berbalik.

"Uhm,soal temanku tadi....maafkan dia,dia memang begitu,"katanya sambil mengusap tengkuknya.

"Baiklah,"kataku lalu hendak pergi lagi.

"Hey"

Aku mulai kesal.

"Aku Jack dan yang tadi Riley,kedua temanku yang dikasir tadi adalah Reece dan Alec,"katanya tersenyum.
Asdfghjkl

"Oh,nice to meet you Jack,"ucapku seadanya.

"And you too..."

"Tasher,"kata tersenyum lalu berbalik menuju mejaku.



Ohmwagawd.
I cant believe my story reached 1k readers.
Merci.
Don't forget to vomments or cote.
Thank you
Lav yaaa

B xx

Girl in Plaid Skirt (Indonesian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang