*Tasher's p.o.v*
Bel istirahat sudah berdering sejak tadi.
Aku memutuskan untuk pergi ke kantin sekitar kira kira 15 menit setelah bel berdering.
Dan tentu saja saat aku memasuki kantin,myaris semua perhatian tertuju padaku.
Sampai sampai aku merasa kikuk untuk melakukan sesuatu."Anak baru?"kata seorang.
Aku berbalik.
Perempuan berambut pirang panjang yang menggunakan hotpants dan crop tea.Hmm,apakah ada perbedaan musim antara Inggris dan Amerika?
Maksudku,siapapun tau bahwa. sekarang adalah penghujung September dan udara mulai sedikit mendingin.
"Punya mulut ga?"kata seseorang lagi yang kurasa sekomplotan dengan perempuan tadi.
Mereka pasti para Queen Bee di sekolah ini.
"Iya,"kataku singkat lalu berbalik hendak meninggalkan mereka sebelum sebuah tangan mendorongku hingga jatuh ke lantai.
Aku mendongak untuk melihat siapa yang telah mendorongku.
Sudah pasti perempuan tadi."Excuse me?"kataku tak terima.
"Apa?"katanya tertawa bersama seisi kantin.
Aku mengepalkan tanganku,
Tentu saja aku tidak merasa sakit saat didorong ke lantai,maksudku aku dan 3 karate dan dorongannya tidak berarti apa apa padaku.
Namun siapa dia,dan apa haknya mendorong orang sesuka hatinya."Kau ingin melakukan sesuatu?hah?"katanya sambil menendang sepatuku.
No,sepatu keluaran terbaru jimmy choo.
Kupedam amarahku dengan perhalan.Inhale.
Exhale.
"This little british nerdy,tidak akan berani melakukan apa pun kepadaku,haha,"tawanya.
Teman temannya yang juga ikut tertawa.
"Apa yang kau lihat?"katanya setelah selesai tertawa.
"Kau masih berani menatapku?"
'Byuuuuuur' cairan hijau kental yang kuasumsikam sebagai jus alpukat,sukses membuat rambut,wajah dan pakaianku kotor.
"Haha,sebenarnya aku tidak...,"belum selesai gadis pirang tadi berbicara,seseorang memotong pembicaraannya.
"What is happening right now right here?"ucap seseorang dengan baritone yang amat familiar di telingaku.
Aku ingin tau siapa orang itu,
Namun rasanya malas sekali jika harus melihat tatapan seisi kantin."Oh nothing honey,ya..hanya pertunjukan kecil,"katanya sambil tertawa kecil.
Menjijikkan.
Aku pun mendongak."Ya kalau begitu pertunjukannya sudah selesai,karena kalian menghalangi jalan kami untuk memesan makanan,menyingkirlah,"suara baritone yang lain terdengar.
Oh ya.
Siswa laki laki yang tadi pagi aku temui di kantor Ms.Banks,aku masih mengingat ingat dimana aku bertemu dengannya."Aku tidak berbicara denganmu Alec,"kata gadis pirang tadi.
"Aku tidak peduli yang terpenting menyingkirlah,"katanya,hmm Alec,mungkin Alec salah satu teman dari siswa yang tadi pagi kutemui.
Gadis pirang itu menghela nafas,
"Pertunjukkan yang amat menarik,sayang sekali harus diakhiri,tapi ingat urusan kita belum selesai,"katanya lalu berlalu sambil melenggokkan tubuhnya yang jelek itu dan memainkan kukunya.Aku pun berusaha bangkit walaupun lantai menjadi amat sangat licin karena jus alpukat tadi.
Sementara itu,siswa siswa itu pun melaluiku untuk memesan makanan.
Mataku menjelajahi mereka.
Tanpa sengaja mataku bertemu dengan mata siswa yang tadi pagi kutemui itu.
Dia juga meliht kearahku.Serius,kira kira dimana aku berjumpa dengannya?
"Reece,ayo kau ingin pesan apa,"suara seseorang menyadarkanku.
"Coming,"katanya lalu mengalihkan pandangannya dariku dan berlalu.
Ah namanya Reece.
-------
"Ya,terima kasih Eden,jika sudah sampai kabari aku,"kataku lalu memutuskan sambungan telepon.
Aku baru saja menelepon Eden,asisten yang bekerja di salah satu cabang toko ayahku untuk mengantarkan baju ganti dari toko.
Dan disinilah aku berakhir.
Toilet wanita.
Dan terpaksa melewati 1 jam mata pelajaran.Yaa,setelah insiden tak menyenangkan tadi,tanpa memedulikan seisi kantin aku berlari menuju toilet terdekat.
Berharap saja Eden datang tepat waktu.iPhoneku bergetat menandakan ada pesan masuk.
From:Eden
Aku sudah sampai,toilet yang mana?Aku pun segera membalas.
To:Eden
Toilet terdekat dari kantin.Tak lama pintu toilet pun terbuka,menampilkan sosok yang sudah kutunggu beberapa menit belakangan.
"Tasher?..apa yang membuatmu...,"belum selesai Eden berbicara,sepertinya dia 'sedikit' terkesima dengan penampilanku yang mengenaskan ini.
"Aku tidak akan menjelaskannya,sekarang dimana pesananku?"kataku.
"Oke oke,tidak akan kutanya.
Ini dia plaid skirt keluaran terbaru dan kemeja putihnya,berterima kasihlah kepada Tuhan yang sudah membiarkan beberapa potong pakaian ini tidak di package bersama pakaian baru lainnya,"jelasnya panjang lebar seraya menyodorkan sebuah kantong kepadaku."Hhh,thanks God,kalau begitu aku ganti baju dulu,"kataku lalu masuk ke salah satu bilik di dalam toilet tersebut.
Untung sekali ukuran baju dan roknya pas.
Aku pun keluar."Wah,pas sekali,"kata Eden tersenyum.
"Eden,terima kasih sekali,aku tak tau bagaimana nasibku jika tidak ada kau,"kataku lalu memeluknya.
"Bukan masalah Tasher,sekarang mari kubantu kau membersihkan rambutmu,"katanya.
--------
Aku tiba dirumah kira kira pukul 3 sore.
Dan ya,ada detensi sekitar hanya 30 menit.
Ya hebat memang,detensi di hari pertama sekolah.'Tok tok'
"Ya masuk,"ucapku.
"Tasher kau lihat topiku,"muncullah sosok yang sudah tidak asing lagi di mataku,Luke.
Tumben sekali dia mengetuk pintu.
"Topi?topi yang mana?"kataku lalu kembali memfokuskan pandanganku kepada iPadku.
"Topiku yang berwarna merah,"katanya ngeyel.
"Oh Luke,kau pikir topimu yang berwarna merah hanya ada satu?"kataku lalu melihatnya sekilas.
"Ya Tuhan,topi yang kudapatkan dari Brooklyn musim panas lalu.
"Ntahlah,bagaimana wujud topi itu aja aku tak tau,"kataku tak peduli.
Dia menghela nafas lalu menghampiriku dan duduk di kasurku.
"Sudahlah,topimu yang lainkan masih banyak.
Pakai saja yang lain,"kataku lalu meletakkan iPadku."Tapi aku mau yang itu Tas,"katanya lalu bangkit menghadapku.
"Lalu?kau salahkan aku?tanya saja sama Andrew,mungkin dia yang mengambilnya,"kataku lalu berdiri dan membuka pintu lebar lebar.
"Nah sekarang keluar,"kataku.
Dia memutar bola matanya dan menggumam,
"Menyebalkan"Happy new year
Vomments and Cote
Maaf pendek dan slow update.

KAMU SEDANG MEMBACA
Girl in Plaid Skirt (Indonesian)
Novela JuvenilTasher Louis Spencer Gadis remaja 16 tahun yang selalu menggunakan rok kotak kotaknya jika ke sekolah. Dia dikenal sebagai kutubuku dan seringkali dibully di sekolah barunya Siapa yang akan menduga jika ternyata dia melakukan itu untuk menutupi iden...