Aku sangat senang mengendarai Britain,mobil baruku.
Oke,jangan tertawakan aku karena nama itu.Namun,rasa senang itu seringkali tergantikan oleh rasa kesal yang tak diundang.
Coba kau pikir...
Siapa yang pulang sekolah disaat larut dan mengendap ngendap seperti orang yang akan mencuri mobilnya sendiri?
Oh ayolah,hanya orang kurang kerjaan yang melakukan hal itu.
Yah tapi aku melakukannya dengan alasan yang kuat bukan?Jam digital ditanganku menunjukkan pukul 6 kurang,dan matahari sudah terbenam.
Ibu pasti akan sangat tidak menyukai hal ini.
Aku pun menyalakan mesin mobilku dan celingak celinguk mengintip ke segala arah,
Siapa tahu masih ada orang di sekolah?1 menit
2 menit
Kurasa sudah cukup aman,
Hampir saja aku menjalankan mobilku melintasi pintu sekolah,sampai aku lihat seorang siswa keluar dengan jaket yang disampirkan di bahu kirinya.
Oh hampir saja.
Reece.
Dia tampak berjalan sambil menendang nendang kaleng soda yang entah darimana di dapatnya.
Tak lama dia naik ke sebuah mobil mewah dan pergi meninggalkan sekolah.--------
Beruntung jalanan tidak terlalu padat petang ini.
Karena kondisi perutku yang sedikit mengganggu konsentrasi,aku pun singgah di Mcd untuk membeli beberapa kotak mcnuggets dan kentang.
Setelah itu aku pun menyusuri jalanan berbekal gps yang tersedia di mobil.'Buzzz...buzzzz,'iPhone ku bergetar.
Tanpa membaca caller idnya,aku menslide iPhoneku."Tasher speaking,"kataku sambil mengunyah nuggetku.
"Tasher,datanglah ke Perempatan Washington rd,"katanya tanpa basa basi.
"Untuk apa?"aku masih berusaha mencerna perkataannya.
"Datang saja,di perempatan sebelah kiri,"katanya lalu menutup sambungan.
Dasar bodoh,
Manakutau jalan itu berada di mana.Setelah berhenti dan mengecek gpsku berkali kali,akhirnya aku pun tiba di Washington rd.
Perempatan...perempatan....Bengkel?
Untuk apa Andrew menyuruhku ke bengkel?Aku pun segera memarkirkan mobilku dan pergi menemui Andrew.
'Menyusahkan saja' rutukku dalam hati.
"Andrew....andrew?"panggilku beberapa kali.
"Sebentar....."samar samar aku mendengar suaranya,tak lama muncullah Andrew dengan muka tak berdosanya.
"Hi Tasher...,"katanya sambil merangkulku menuju kembali ke Britain,mobilku jika kau lupa.
"No hi Andrew,why am I here?"kataku jengkel.
Awas saja kalau alasannya konyol.
"Kenapa ya?"jawabnya pura pura tidak tahu.
Mengesalkan sekali saat dia pikir hal itu lucu dan imut.
"Gak lucu,"kataku melepaskan rangkulannya yang berat.
Dia menghela nafas dengan berat.
"Mobilku drop dan harus di service selama 3 hari,tadinya aku mau naik bis atau kereta saja,tapi kemudian aku ingat kau punya mobil,"katanya tanpa dosa."Kau tau seberapa susah aku untuk sampai disini?seberapa larut?"kataku sambil menghentak hentakkan tanganku ke udara.
"Jangan membuatku merasa bersalah Tasher,aku tahu kau baru pulang sekolah,"katanya sambil merangkulku lagi.
Oh ya,aku kan masih memakai kacamata lengkap dengan ponytail dan baju 'seragam'ku.
Baru saja aku hendak membalas perkataannya saat sebuah suara menghentikanku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Girl in Plaid Skirt (Indonesian)
Teen FictionTasher Louis Spencer Gadis remaja 16 tahun yang selalu menggunakan rok kotak kotaknya jika ke sekolah. Dia dikenal sebagai kutubuku dan seringkali dibully di sekolah barunya Siapa yang akan menduga jika ternyata dia melakukan itu untuk menutupi iden...