Sedang Diuji

180 3 2
                                    

07.30 P.m Tokyo Grands Appartment – Japan

Lee Donghae’s POV

Aku berjalan lemah menuju ruang tamu apartemenku dan langsung menghempaskan tubuhku di atas sofa. Kepergian Young Hee yang tiba-tiba seperti ini membuat kami sangat sedih, namun di dalam hatiku yang paling dalam ada sedikit nyeri yang kurasakan seperti tertusuk jarum yang tak kasat mata. Pikiranku menerawang jauh, jika saja suatu saat gadis ini pergi, mungkin rasa sakit yang aku rasakan bukan lagi tusukan jarum yang tak kasat mata pada hatiku namun pedang yang menembus jantungku.

Bahkan membayangkannya pun aku tak berani. Entah sejak kapan gadis ini mampu mengusik kehidupanku, membawaku kembali dalam setiap pikiran-pikiran tentangnya. Bodoh kau Lee Donghae, tidak seharusnya kau menyukai pasienmu sendiri.

Waktu itu kuberanikan diri mendekapnya dalam pelukanku saat dia menangisi kepergian Young Hee dan saat itu pula aku benar-benar sadar bahwa aku menyukainya, hanya dengan merasakan detak jantungnya dan memastikan dia selalu dalam jangkauanku, semua itu cukup membuktikan bahwa dia begitu berarti bagiku.

“Yaaaaa,,, Kim Hyewon. Kau membuatku gila dan resah setengah mati memikirkanmu. Aiiisssssshhhhhh,,,,,,!!!!!” Aku mengacak rambutku dengan kesal.

                                                                  *********

04.00 p.m at University Chiba’s  Hospital – Japan

Aku berjalan menyusuri lorong Rumah Sakit sambil membawa beberapa lembar data status pasien. Dahiku berkerut saat melihat status Hyewon, bukankah sekarang jadwalnya menjalani sesi terapi dan konsultasi dengan Dr Sasuke. Aku melangkah hendak menuju ruang pemeriksaan namun sebuah suara menghentikanku.

“Oh, dokter Hae.” Aku menoleh kearah sumber suara, ternyata perawat Jung yang memanggilku tadi.

“Apakah anda hendak menuju ke ruang pemeriksaan?” Tanyanya kepadaku, aku hanya menjawabnya dengan senyuman penuh arti.

“Kebetulan sekali, aku sangat bingung. Sejak tadi aku mencari Hyewon, dia belum nampak sedari tadi dan hari ini adalah jadwal pemeriksaan dan konsultasi dengan Dr Sasuke.” Ujar perawat Jung panjang lebar. Aku mengerutkan kening, tidak biasanya Hyewon absen dalam sesi pemeriksaan.

“Maukah anda membantu saya mencari Hyewon, dokter?” Pinta suster Jung, dia terlihat bingung. Sepertinya masih banyak tugas yang harus dia selesaikan.

“Baiklah aku akan mencarinya, kau pasti masih mempunyai banyak tugas yang harus kau selesaikan.” Ucapku menenangkannya.

“Terima kasih banyak dokter.” Ucapnya sambil kemudian berpamitan kepadaku. 

                                                                     *********

          Aku yakin saat ini Hyewon tidak berada di dalam gedung Rumah Sakit dan akupun yakin dia sedang berada di taman di samping gedung rumah sakit ini, dan tebakanku benar. Aku menemukannya sedang duduk sendirian di bangku yang berada di tengah taman. Gadis ini duduk dengan khidmatnya memandangi senja nan jauh terbentang dihadapannya. Meskipun hanya memakai baju seragam pasien namun dia terlihat begitu anggun, rambutnya yang bergoyang akibat hembusan angin seakan-akan seperti alam telah membelainya. Ada beberapa buku yang tergeletak disamping tempat duduknya, sepertinya dia sedang asyik menikmati suasana taman ini sambil membaca beberapa buku. Aku terpaku menatapnya, menikmati pemandangan indah dihadapanku mengalahkan pemandangan senja di sore hari ini, yaitu tentu saja pemandangan yang menyilaukanku adalah seorang gadis yang duduk khidmat di hadapanku ini. Tiba-tiba saja detak jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya, aku pun merasakan seperti isi didalam perutku bergejolak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang