Hoaaaahhh,,,,
Hahaha,,, jarang update banget saya. Maaf,,, maaf.... berhubung Lagi KKN dan banyak tugas jadi yhhh,,, se-sempatnya aja mau update ceritanya. Hihihi
Hmmmm,,, aku berterima kasih buat yang hanya sekedar buka atau bahkan yang udah baca ceritanya,, meskipun tanpa meninggalkan jajak apapun. Hehe *Bow
Saya akan lebih berterima kasih jika ada yang berkenan meninggalkan barang sepatah,, dua patah. Emmm,,, minimal Vote nya dehh,,, orang tinggal di klik aja “Vote” gampang kq. Wkwkwk
Anyeoooooonggg..... *BOW....BOW*
Hyewon’s POV
Sudah hampir dua minggu aku berada di Jepang. Menjalani beberapa pemeriksaan dan pengobatan. Tidak jarang aku merasa lelah dan bosan, setiap hari aku habiskan hanya di Rumah Sakit, satu hal yang membuat ini semakin menyebalkan aku harus meminum obat secara teratur. Sudah kupastikan aku akan bergantung pada butiran-butiran pil itu, benar-benar melelahkan. Ketika aku terbangun tiap malam dan saat mendapati aku berada di tempat yang sama, dimana lagi kalau bukan Rumah Sakit ini membuatku menangis sendirian tiap malam. Sejak seminggu yang lalu aku sudah terbiasa sendiri di tempat ini, ada beberapa pekerjaan ayahku yang tidak dapat ditinggalkannya di Seoul. Untung saja ada Young Hee yang selalu menemaniku. Kami sering bermain bersama, tidak jarang dia tertidur dikamarku saat dia memintaku untuk membacakan sebuah cerita untuknya. Seperti saat ini, hampir setengah jam yang lalu dia tidur dipangkuanku ketika aku selesai membacakan cerita Si Itik Buruk Rupa. Ku belai perlahan rambutnya tidak berniat untuk menganggu tidurnya. sesaat kemudian kudengar suara ketukan di pintu kamarku, kemudian kupersilahkan seseorang itu untuk memasuki ruangan.
“Maaf Hyewon~sshi”. Perawat Jung menyapaku sambil tersenyum. Aku sudah cukup mengenalnya, dia adalah salah satu perawat yang bertugas merawat Young Hee ditambah lagi di juga berasal dari Korea.
“Aku sedang mencari Young Hee, tapi aku tidak menemukannya di taman dan aku rasa dia pasti sedang ada disini.” Ucapnya perlahan ketika melihat Young hee sedang tidur dipangkuanku. Aku tersenyum simpul kepadanya. Kemudian dia mendekatiku dan mencoba memindahkan Young Hee dalam gendongannya dan tentunya dengan sedikit bantuan olehku. Saat melihat Young Hee tidak menunjukkan reaksi apapun, kemudian perawat Jung berpamitan denganku dan segera membawa Young Hee kembali ke kamarnya. Sebelum sempat menutup pintu, perawat Jung kembali membuka pintu dan berbicara kepadaku.
“Oh yah,, besok adalah ulang tahun Young Hee. Kami akan mengadakan pesta kecil untuknya kuharap kau bisa berpartisipasi, aku rasa dia pasti akan sangat senang sekali jika kau juga datang dalam acara ulang tahunnya.” Ucapnya sambil membetulkan posisi Young Hee dalam gendongannya.
“Benarkah,,?? Ne, aku pasti akan datang setelah aku menjalani beberapa jadwal pemeriksaan rutinku.” Ucapku sambil tersenyum simpul. Setelah mendengar jawabanku, perawat Jung membalas senyumanku dan kemudian pergi.
*****
Aku baru saja keluar dari ruang periksa dokter Ueda Sasuke. Aku melihat jam dinding menunjukkan pukul tiga sore, sepertinya aku agak sedikit terlambat karena acara pesta Young Hee sudah berjalan sekitar satu jam yang lalu, namun saat aku memasuki kamarnya sepertinya acaranya baru saja akan dimulai karena kulihat perawat Jung sedang menyalakan lilin yang berdiri dia atas sebuah kue. Lilin itu bertuliskan angka-9 menandakan usia Young Hee telah mencapai sembilan tahun. Kulihat wajahnya penuh dengan senyuman, terlihat sekali dia begitu senang. Setelah lilin dinyalakan akhirnya Young Hee pun segera meniup lilin yang bertuliskan angka sembilan itu. Lagi-lagi senyuman lebar yang menghiasi wajahnya.
“Oh,, Onnie....!!!” Teriaknya saat menyadari kedatanganku. Seketika itu juga hampir semua yang ada diruangan itu pun ikut beralih memandang ke arahku. Aku hanya tersenyum membalas tatapan mereka. Ada beberapa perawat yang biasa merawat Young Hee juga hadir di sana, dan mataku kemudian menangkap sosok seorang dokter Hae. Dia tersenyum kepadaku, akupun melakukan hal yang sama kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Beat
Fanfiction“Aku akan bertunangan. Aku mengenal gadis itu selama dua tahun terakhir”. Ucap Hyuk Jae dengan penuh senyuman yang terlihat di wajahnya. Aku hanya terpaku dengan seulas senyumku yang sangat ku paksakan. Dada ini terasa begitu sesak saat aku mendenga...