2

32 3 0
                                    

Anna memutar badanya berkali-kali dan sesekali memeriksa bagian-bagian pakaian yang kini ia pakai. Anna ingin hari pertamanya SMA berjalan baik maka itu ia sangat detail dengan persiapanya sekarang. Setelah merasa tak ada yang salah dengan pakaianya Anna langsung melesat ke bawah menuju dapur sambil menarik paksa tasnya.

"Okasannn aku berangkat" Seru Anna yang salah satu tanganya meraih bekal dan memasukanya ke dalam tas. Tak lupa sebelum benar-benar berangkat Anna lebih dahulu menciumi kucing-kucingnya yang masih bermalas-malasan di sofa.

Kurang beberapa langkah Anna sudah bisa memasuki gerbang sekolahnya itu tapi ia harus menunggu temanya yang bernama Sana teman semasa SMPnya.

"Annaaaaa" Panggil Sana dari kejauhan sambil melambaikan salah satu tanganya sebagai tanda bahwa ia telah datang.

"Ayo masuk" Ajak Anna tanpa basa basi terlebih dahulu. Sana yang mendengar itu langsung mengikutinya tanpa protes.

"Kayanya ini deh tempatnya" Pikir Sana sambil menengok sekeliling.

"Aku juga tau Sana, udah jelas banget ada tulisanya disitu" Entah berapa kali Anna harus menghadapi keluguan temanya ini.

"Mana?" Sana mencari-cari tulisan yang dimaksud Anna.

"Eh iya, Anna liat itu ada tulisanya" Sana merasa bangga karna telah menemukan yang dia cari lalu sedikit terkekeh.

"Hadeh, ayo ah masuk, malu disini terus" Ajak Anna sambil menarik tangan Sana agar ia tak tertinggal saat berjalan denganya.

"Disini aja Anna, masih kosong 2" Tunjuk Sana pada dua bangku kosong di depanya sedangkan Anna masih melihat-lihat sekitar.

"Oh iya" Sebelum Anna ternyata Sana sudah duduk dan ketika akan duduk di sebelahnya tiba-tiba saja murid baru lelaki yang tak ia kenal seenaknya duduk di tempatnya, untung saja Anna tak langsung kesal.

"Maaf, tapi saya mau duduk disini"
Ucap Anna dengan sopan.

"....." Tak ada respon.

Mungkin gak denger pikirnya

" Maaf, tapi saya duduk disini" Ucap Anna dengan menaikan suaranya.

"....." Masih tak ada respon.

Anna yang kesal karna ulah anak lelaki itu mendengus kesal pelan agar tak di dengar orang lain. Sedangkan Sana yang sedari tadi menatap ke depan panggung sesekali melirik sana sini tak sadar dengan apa yang terjadi di sebelahnya.

Anna yang sudah terlanjur kesal segera mencari tempat lain yang masih kosong ia tak mau repot mengurusi anak lelaki tuli yang merebut bangkunya.

Setelah mencari sana sini Anna menemukan bangku kosong yang tempatnya paling belakang dan hanya bangku belakang yang tersisa. Anna segera duduk karna takut ada yang merebut bangkunya lagi, cukup lelaki tuli itu.

Selama acara pembukaan murid baru Anna hanya mendengar orang yang berbicara di depanya tanpa memperdulikan anak lelaki di sebelahnya yang sedang tidur. Ketika Anna mencoba melirik anak lelaki itu sekilas tiba-tiba wajahnya memerah. Wajah anak lelaki di sebelahnya terlihat sangat manis memakai kaca mata, hidung mancung, bibir yang tidak terlalu tipis, wajahnya sedikit lonjong dengan potongan rambut yang rapi dan terdapat poni. Keren ya itu yang bisa ia katakan untuk lelaki di sebelahnya.

Menunggu kepala sekolah berpidato selama 5 menit serasa 5 jam bagi Anna dan ketika acara pembukaan ini selesei ia merasa lega dan ingin cepat-cepat keluar setelah benar-benar selesei Anna bangkit dan sudah menemukan Sana disampinya.

"Anna kok kamu ngilang"

"Kamu bener gak tau ? "

" Tau apa ? "

"Gara-gara anak disebelah kamu aku harus pindah kesini"

"Ehhh ? iya ? anaknya diem banget sih, tapi keren tau Anna dia manis, dia tuh kaya karakter tsundere gitu kkkk"

"Tapi kalo nyebelin sama aja, udah ah jan bahas anak itu"

"Itu yang sebelah kamu masih tidur Ann, gak mau di bangunin dulu? kasian juga kalo nanti telat gara-gara ketiduran"
Sana melirik anak di sebelah Anna.

Anna yang baru sadar dengan anak disebelahnya langsung menengok.

Ha? Masih tidur ?

"Gimana Ann ? "

"Iya bentar"

Anna menepuk pelan bahu anak lelaki di sebelahnya itu.

"Permisi, upacara pembukaan udah selesei"

Anak lelaki itu langsung terbangun dan melirik orang yang membangunkanya lalu mengangguk tanda ia mengerti.

"Udah Ann ?" Tanya Sana

"Udah, ayo" Ajak Anna yang pipinya tiba-tiba memerah.

Sana dan Anna yang sudah keluar segera menuju papan informasi untuk melihat dimana kelas mereka.

"Ann gak nunggu sepi dulu ?
liat tuh rame banget"

"Kelamaan Sana"

"Kamu aja atau aku yang liat ? kalo kita berdua tambah sempit entar" Tanya Sana berharap Anna yang melihat bukan dirinya.

"Aku" Jawab Anna pasrah karna ia tau Sana ingin dirinya yang melihat.

Setelah sepakat Sana menunggu temanya tak jauh dari papan informasi. Anna yang sudah berada di depan papan informasi berusaha berdesakan dengan anak lainya untung saja badanya kecil jadi mudah menerobos. Setelah dilihatnya kertas berisi daftar nama dan kelas Anna sedikit lega karna bisa sekelas dengan Sana, tetapi yang ada membuatnya penasaran karna ada dua nama Taka di kelasnya. Apa salah satu Taka di kelasnya adalah teman semasa kecilnya serta perasaan suka pertamanya pada lawan jenis.







AnnaTaka [4/4 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang