CHAPTER XI

815 46 5
                                    


"Sal, elo baik-baik aja kan?" Helen menepuk pundak gue dan secara tiba-tiba lamunan gue itupun sirna. Gue berusaha untuk bersikap normal lagi.

"Yo, baik kok. Ya udah, kita ke depan panggung aja yuk!" Gue dengan segera menarik lengan Eriska hingga cewek itu hampir aja kesandung dengan high heels nya sendiri. Pinka dan Helen mengikuti kami dari belakang, acara sebentar lagi memang akan dimulai, dan gue penasaran, siapa aja yang bakal jadi pengisi acara malam ini.

"Eh, by the way, BeBoy ngisi acara loh." Ucapan Pinka membuat gue tersedak secara tiba-tiba, gue menjauhkan gelas berisi syrup dari mulut gue.

"Serius?? Wow keren dong." Helen berteriak senang. Ia juga turut mengambil syrup yang berada di meja minuman.

"Tumben muji BeBoy, Len. Biasanya gak pernah." Celetuk Eriska.

"Sekali-kali. Ntar pujiannya bakal gue tarik deh kalo mereka perform nya gak bagus." Jawab Helen. Pinka tersenyum.

"Gak bakalan jelek kok guys, mereka udah latihan di studio sejak H-4 pensi." Jelas Pinka.

"Tapi," Pinka menggantungkan perkataannya, lalu menoleh kearah gue. Gue mengernyit heran. Lalu kembali meminum syrup yang ada ditangan gue.

"Si Bayu gak ikutan perform."

GLEK!

Gue menelan syrup itu lebih cepat. Sehingga kini isi dari gelas itu telah habis.

Berarti gak akan ada perform dari Bayu dong?

Gue mengeloskan nafas pasrah, dan kini Crush tengah memandang gue dengan tatapan aneh.

"Tenang Sal, kan masih ada si Rangga. Dia lebih bagus kok. Bocorannya nih ya, si Rangga bakalan jadi vokalisnya." Gue tersenyum pada Pinka dan ngebuat diri gue untuk terlihat bahagia. Padahal sebenernya, frekuensi keinginan gue melihat Bayu perform lebih besar ketimbang ngeliat Rangga. Oh Rang, kalo emang elo suka sama gue, maaf banget, ini kedengerannya menyakitkan.

"Iya Sal. Kita dukung elo sama Rangga kok." Gue meringis, setidaknya, gue pengen banget ngedenger mereka bilang 'iya Sal, kita dukung elo sama Bayu kok'

Eriska berjalan kearah gue. Ia meraih rambut gue yang menutupi dada dengan kedua tangannya dan membawa rambut gue hingga tergerai di punggung. Ia tersenyum puas.

"Nah, kalo gini kan, Rangga bisa ngeliat kalo elo make kalungnya." Ujarnya. Menyatakan alasannya. Gue memandang lekat kalung pemberikan Rangga tadi siang, sebelum ini, gak ada seorangpun cowok yang pernah perlakuin gue se-spesial yang dilakuin Rangga. Yah, emang sih ini terkesan biasa, tapi buat gue, ini cukup bisa jadi kenangan untuk masa depan.

"Selamat malam para siswa-siswi SMAN 23! Dan terimakasih karena kalian sudah datang serta berdandan sangat cantik dan tampan malam ini!!"

Seruan riang seorang mc tiba-tiba menghentikan keramaian yang ditimbulkan orang siswa-siswi yang asyik mengobrol. Semua mata secara otomatis terfokus pada panggung.

"malam ini adalah malam yang cukup spesial untuk siswa-siswi SMAN 23 karena hari ini adalah hari diselenggarakannya pensi tahunan!" Semua siswa bertepuk tangan dengan riuh mendengar seruan heboh dari sang mc.

"Kayaknya kak Andro cocok banget deh jadi mc. Perlu direkomendasiin tuh ke event-event lain." Bisik gue pada Pinka. Kak Andro adalah kakak kelas yang memiliki ciri khas yang sangat unik, dia gemar berbicara dengan cepat dan heboh serta ditambah perilakunya yang ngondek, tapi biarpun begitu, seantero sekolah sudah pasti sangat mengenalnya.

"Tema yang mengusung acara pada malam ini adalah 'disney and fairy tale', gue bisa melihat disini banyak yang jadi Elsa, Cinderella, Anna, Snow White, daaaan omaygat, ada Rapunzel juga!!" Kak Andro menunjuk seorang cewek yang berada disudut kanan panggung. Gue memutar pandangan dengan malas, terlihat Jasmine tengah melambaikan tangan dengan centilnya kearah siswa yang tiba-tiba saja menjadikannya bahan tontonan dalam sekejap. Gue akui malam ini dia cukup berani, dan justru lebih, lebih dan sangat lebih dandanannya dibandingkan gue. Dia bener-bener make rambut palsu. Bukan cantik, gue malah ngeliat dia sebagai nenek-nenek karena rambut palsunya yang pirang dan panjang itu, darimana ya kira-kira dia dapetin tu rambut? mungkin dari sapu ijuk emaknya? Bwahaha.

Give Me a FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang