0.5

10.8K 357 9
                                    

Budayakan vote sebelum baca ya.

Kalo dari awal gak suka, mending gak sudah baca cerita abal gue. Daripada jadi sider.

Satu vote dari kalian berharga. Jadi maaf kalo tiba2 story ini gue private.

Enjoy

--

Sabtu pagi ini aku berencana untuk pergi bekerja. Ya, walaupun shift ku adalah sore hari, namun apa salahnya jika aku bekerja di pagi hari?

Ku nyalakan mobil ku lalu melaju menuju cafe tempat ku bekerja. Lagu I Love You milik Alex & Sierra memecahkan keheningan mobil ku.

Setelah beberapa menit di perjalanan, aku pun sampai di caffe. Ku parkirkan mobil ku di parkiran belakang cafe lalu berjalan menuju ruang karyawan.

"Hey Lace" aku menoleh, "oh, hey Rey" Reynard, salah satu rekan kerja ku selain Amanda. Rey sangat lah berbeda. Ia tampan, baik, dan juga menghargai wanita. Tidak seperti Ha-- sial. Kenapa disaat seperti ini, aku masih sempat memikirkannya?

Rey pun berjalan meninggalkan ku. Aku pun berjalan menuju ruang ganti untuk mengganti seragam kerja ku. Setelah mengganti nya, ku letak kan pakaian dan tas ku di dalam loker lalu berjalan menuju luar.

Aku berdiri di samping meja kasir. Pelayan disini baru ada 4 orang saja, yaitu aku, Rey, Ghareta, dan Daniel. Ghareta adalah penjaga kasir dan sesekali aku mengobrol dengannya. Lalu kami memiliki dua Bartender yaitu, Josh dan Kelvin.

"Kita kedatangan pelanggan lagi" bisik Ghare (a/n: baca ger yak-_-)

Sontak aku menoleh kearah pintu masuk. Lelaki yang menggunakan hoddie itu pun membuka pintu cafe. Betapa terkejutnya aku saat lelaki itu menampakan wajah nya.

"Shit"

Lelaki itu adalah David. Ya, David Correnall. Mantan ku.

Sial... apa yang harus aku lakukan?!

Seketika muka ku memucat, "Lacey? Ada apa?" Tanya Ghare. Aku menoleh kearah nya lalu meggeleng cepat. "Aku-- um. Aku tak bisa melayani lelaki itu" ia mengkerutkan kening "ada apa dengan lelaki itu?" Aku meneguk saliva ku, "ia-- he's my ex" ia segera mengangguk lalu berjalan menuju lelaki itu.

Aku pun segera berjalan menuju ruang karyawan. Duduk di bangku yang telah di sediakan. Mengapa ia kembali?

Pertanyaan itu selalu terputar didalam otak ku. Aku merasakan mata ku mulai memanas. Ku hapus air mata ku dengan cepat. "Lace, dia.. dia sudah pergi" ucap seseorang dari pintu.

Aku menoleh lalu mengangguk. Ia pun tersenyum lalu meninggalkan ku sendirian. "Aku tak boleh seperti ini" bangkit dari bangku lalu berjalan keluar.

"Lacey?" Ucap seseorang begitu aku sampai di meja kasir. Aku menoleh, "um-- Zayn? Kau Zayn kan?" Ia terkekeh, "yup. Kau ... bekerja di sini?" Aku mengangguk. "Boleh ku pinjam temanmu?" Tanya Zayn pada Ghare. Ghare tersenyum lalu mengangguk.

"Follow me" aku mengikuti nya. Ia pun duduk di salah satu meja, aku pin mengikuti nya. "Tell me" aku mengkerutkan kening, "katakan pada ku kenapa kau bisa mengajarkan Harry?"

Aku membulatkan bola mata ku. "Ba-bagaimana kau tahu?" Tanya ku gugup "hey! Tak perlu gugup Lacey, aku ini Teman Harry." Jawab nya santai. "Oh" jeda ku "aku diperintah Mr. Hudson untuk mengajari nya" ia mengangguk. Lalu keadaan menjadi awkward seketika.

"Zayn?" Ia menoleh "aku ... aku harus kembali bekerja" ia mengangguk lalu berdiri dari duduk nya, aku pun bangkit juga. "Baiklah. Have a nice day Lacey" ucap nya lalu melambaikan tangannya pada ku. Aku membalas lambaian tangannya lalu berjalan menuju meja kasir.

I'm Your, Bitch »» h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang