0.7

7.4K 207 16
                                    

Warning!

Semenjak kejadian dimana aku dan David bertemu, aku merasa bahwa David selalu mengikuti ku. Entahlah, aku tidak terlalu memikirkannya. Kini aku sedang duduk memperhatikan dosen yang sedang menerangkan pelajaran.

Mood ku sedang buruk hari ini. Kenapa? Karena ada seseorang yang selalu memperhatikan ku. Siapa lagi kalau bukan si brengsek itu, ya Harry Styles. Si lelaki brengsek yang telah menyebutku sebagai—forget it.

Jam pelajaran ku sudah selesai, jadi bisa dikatakan siang ini mata kuliah ku sudah selesai. Segera ku bangkit keluar ruangan dan segera menghubungi Leah. Ku ambil ponsel ku dari kantung celana ku.

Tidak ada jawaban.

Ku putuskan untung mengirim pesan.

To: Leah💞

Supp Leah,
Aku ingin mengatakan bahwa aku pulang duluan. Dan aku akan bekerja lagi, mungkin aku akan pulang malam.

Love, L

Send.

Setelah sudah mengirim pesan, aku segera berjalan menuju mobil ku lalu menuju tempat kerja ku.

Kota LA terlihat tidak terlalu padat, jadi aku Bisa sampai ke tempat kerja ku lebih cepat. Alunan lagu David Guetta ft. Sia - Titanium telah mengisi seluruh kesunyian mobil ku.

Tak terasa kini aku sampai di cafe tempat ku bekerja. Dengan cepat aku berjalan masuk dan menuju ruang pegawai untuk mengganti pakaian ku. "Hey Am" sapa ku "oh, Hey Lace" aku tersenyum sebagai jawabannya. Ku buka loker ku lalu mengambil pakaian kerja ku dan mengganti nya di ruang ganti.

Setelah selesai, aku kembali ke loker ku. "Am, apakah Pelanggan hari ini ramai?" Tanya ku "seperti biasa, pelanggan hari ini terlihat banyak" aku mengangguk sebagai jawabannya. "Ayo kita keluar Lace, pelanggan semakin bertambah" lalu kami pun berjalan keluar dan mulai menyambut para Pelanggan.

.

6:00 pm

Aku baru saja sampai di apartment ku. Dan yah, hari ini Leah memutuskan menginap di Rumah Liam. Ku langkah kan kaki ku keluar lift dan berjalan menuju rumah ku.

Ku masuk kan kunci dan membuka nya. Berjalan menuju sofa. "What the—what are you doing here?!" Jerit ku. Bagaimana tidak menjerit jika aku tidak melihat bajingan itu tertidur di sofa apartment ku.

 Bagaimana tidak menjerit jika aku tidak melihat bajingan itu tertidur di sofa apartment ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki Itu terbangun dengan muka polosnya. Ku akui, dia memang tampan, namun sifat nya sangat tidak patut dicontoh. Dia melihat ku dengan tatapan polosnya. "Hmm? Kau sudah datang rupanya hm" ucap nya dengan suara khas orang bangun tidur.

"Kau—bagaimana bisa?!" Ucap ku lalu menjambak pelan rambut ku. "Bisa saja" jawabnya santai "sekarang ku ingin kau keluar dari rumah ku!!" Dia tetap menatapku. Aku memutar mata ku. "What do you want?" Tanya ku "you" jawabnya.

I'm Your, Bitch »» h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang