Rezky (˘_˘٥)
Berisik.
Ramai.
Ceria.
Banyak bicara.
Cerewet.
Aktif.
Lebay.Siapakah dia?
Ini sudah sebulan setiap harinya aku selalu mendengar kicauan, nyanyian, ocehan, ceramah bahkan kuliah tujuh menit dengan berbagai macam bahan pembicaraan dari seorang gadis di ranah pribadiku.
Ya siapa lagi kalau bukan Maimuna si-gadis lebay-ku seorang. Maimunah the one and only.
Sebulan ini aku sungguh menikmmatinya bahkan setengah blenger menerimanya. Tetapi jika sehari aku tidak menerima aneka serangan bertubi-tubi dari pita suaranya hatiku terasa hampa. Aku seperti berada di dalam dunia kesunyian. Kosong.
Rezky ada apa dengan dirimu?
Sekarang ini waktu sudah menunjukan pukul setengah tujuh malam, seperti biasa setelah pulang dari kampus kisaran jam lima atau menjelang petang ia tak pernah lupa mengurusi keadaan apartement yang selalu kembali berantakan olehku.
Biasanya aku memang pulang menjelang pagi dan menikmati hariku di rumah atau kadang aku tidur di club, tetapi semenjak ada penghuni baru di apartement rasanya aku seperti punya jalan pulang.
"Rez malam ini mau menu makanan apa?" tanyanya kepadaku. Aku sedang duduk di ruang televisi saat ia menghampiriku dengan hot pants dan t-shirt yang tertutupi oleh apron. Muna ini sangat aktif di dapurku. Dia juga punya hobby membuat paduan suara di sana dan berakhir dengan keadaan bak sedang terjadi musibah angin puting beliung. Tapi aku tidak pernah marah dengan setiap pergerakan cerobohnya. Aku sungguh menikmati kehadirannya.
Kami sekarang sudah sangat berteman baik. Walaupun dia tampak biasa saja denganku tapi aku berharap ada peningkatan.
Kenapa dengan diriku ini sebenarnya? Apakah aku sudah mulai merasakan cinta dengannya? Rezky please seumur hidupmu kapan kamu mendahulukan rasa cinta? Seperti dengan dirinya yang sangat tidak mau mempunyai jalinan ikatan spesial. Apalagi cinta.
Wake up man..!!!
Hei tapi aku berbeda dengan dirinya. Oke aku memang selalu mempermainkan wanita, tetapi aku tetap mempunyai tujuan masadepan. Aku tetaplah pria normal yang menginginkan seorang istri yang akan menjadi ibu dari anak-anakku kelak. Tidak perlu memproklamirkan cinta yang penting sama-sama tulus sayang dan mempunyai kesamaan jalan hidup. Bagiku itu sudah lebih dari cukup.
Cinta bisa dipupuk seiring berjalan tetapi tujuan jalan hidup dari awal harus bisa dipastikan. Komitmen dari awal harus diselaraskan. Itu yang namanya belahan jiwa.
Lagi-lagi kau melamun terlalu jauh Rezky.
"Bapak Rezky yang terhormat mau makan apa?" dia sudah duduk di sampingku. Aromanya sangat dekat denganku.
Inilah salah satu alasan kenapa aku selalu ingin pulang cepat atau bahkan saat ia belum pulang aku sudah ada di sini. Duduk dan memeluk bantal kecil di sofa ini. Dimana aromanya masih menempel di bantal. Aroma khasnya membuatku tenang.
Ah Muna-ku.
"Kamu sakit yah ko dari tadi melamun?" sekarang ia menyentuh dahiku. Sentuhannya.
Rezky sadar...!!! Jangan berlebihan. Kamu sudah terbiasa dengan sentuhan wanita.
"Gue nggak apa-apa." tepisku lalu kembali menatap layar televisi. Berpura-pura lebih baik. Tapi kenapa dia jadi menatapku sepertu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bonus Palsu
Humor"Ceria itu datang membawa keramaian dalam hidupku. Sifat positivnya membuat aura kelamku tergantikan dengan sendirinya. Sanggupkah aku bersanding dengannya?" Rezky Abdi Negara, pria lajang yang senang berkencan dengan wanita bebas. Suatu malam ia ke...