Mereka bilang cantik itu cobaan.
Cih... kalau saja kalian mengalami apa yang kurasakan, maka kalian akan tau.
Cantik itu ..., neraka dunia!
_oOo_
"Senior!"
Alisku bertaut melihat sosok junior di depanku ini. Pasalnya dia menatapku dengan gaya malu-malu kucing. Yah..., dari gelagatnya sih aku bisa mengira apa yang bakal terjadi.
"Aku suka senior.Mau gak jadi pacarku?" tanyanya dengan wajah merah menahan malu.
Semua ini sangat menyenangkan. Karena yang menembakku tak hanya satu lawan jenis melainkan banyak. Junior-juniorku yang polos pada bertekuk lutut dengan segala kelebihanku. Benar-benar surga dunia.
"VIAN! Bangun sekarang juga!"
Seketika aku kembali ke dunia nyata .... Selamat datang neraka duniaku.
Suara melengking ala ibu-ibu bertegangan tinggi dan bunyi gedoran pintu langsung memenuhi pendengaranku. Telingaku seketika berdenging. Kulirik jam di depanku. Dan dalam sekejap aku langsung melompat bangun dari tempat tidur.Langsung berlari ke kamar mandi.
Sial! Aku hampir terlambat.
Dibawah siraman shower aku terdiam di depan cermin kamar mandi. Menatap pantulan diriku sendiri. Rambut panjang sebahu, kulit putih, bibir mungil, sepasang mata lebar dengan bulu mata lentik dan tubuh yang bisa dibilang bagus ini terlihat sangat sempurna.Apa yang kurang coba dari diriku sekarang. Semuanya lumayan bisa membuatku masuk list salah satu cewek paling diincar satu sekolah.
Tapi apa kalian tau perasaanku sekarang?
Dengan kesadaran penuh kubiarkan kepalaku membentur cermin seraya menampar wajahku berkali-kali.Ayolah lupakan fisik indah ini.Lebih baik kupercepat mandiku sebelum hidungku kembali mimisan. Asal kalian tau, aku tak begitu menyukai tubuh ini.Diriku terlalu indah untuk terlihat seperti ini. Aku sama sekali tak suka sesuatu yang berlebihan.
Cantik itu benar-benar neraka dunia. Itu yang terus kuyakini selama enam belas tahun ini
Segera kukenakan seragam yang tak kusukai, dan mengenakan semua tuntuan mama yang memuakkan.Kutatap cermin sekali lagi. Astag ..., aku terlalu unyu.Kenapa aku harus menjalani hidup sebagai seorang gadis unyu?Aku memang suka jadi incaran karena rupaku, tapi bukan yang seperti ini yang keinginanku.
Ya Tuhan ..., Bisa gak sih aku hidup biasa-biasa aja?
"VIAAN!! Cepat.Kau bisa terlambat!" Suara melengking itu terdengar lagi. Aku segera meraih sepatu pansusku dan langsung mengenakannya sambil bergegas keluar rumah.
"Aku pergi!" seruku seraya meninggalkan rumah tanpa sedikitpun mencium tangan mamaku, aku hanya berlalu di hadapannya. Tak peduli mamaku marah-marah karena merasa tak diperlakukan anaknya dengan sopan.Jangan katakan aku anak durhaka.Kalian belum mengenal siapa mamaku yang sebenarnya.
"Aissh ..., kenapa busnya udah jalan duluan? Masa aku harus menunggu setengah jam lagi?" sungutku frustasi.
Di tengah rasa panikku karena takut terlambat, tiba-tiba terdengar suara deru motor berhenti tepat di sebelahku."Butuh tumpangan?"tanya sang empunya motor dengan nada tak menyenangkan. Dia membuka helmnya, dan kemudian terlihat sosok cowok berambut spike yang tampangnya bisa dibilang diatas rata-rata cowok di sekolahku. Ah ..., tidak, mungkin se-kota Enpisi lebih tepatnya.
Ya, kota Enpisi yang selalu berisikan hal-hal luar biasa yang mungkin tak bisa dijelaskan secara singkat. Ya singkatnya kota Enpisi itu kota paling luar biasa yang pernah kutinggali dan aku selalu ingin berada di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enpisi Town: The City Beyond Imagination
Short StorySelamat datang di Kota Enpisi. Kota di mana keajaiban sering terjadi. Kota di mana kisah selalu diproduksi. Kota di mana ribuan kejadian menghiasi hari. Selamat datang di Kota Enpisi. Siapkah kalian berpetualang di dunia kami?