Chapter 18

711 36 0
                                    

"Stop!!!" ucap Guru diatas didepan ruang guru. Semuanya pun berhenti diam dan tak jadi saling adu pukul.

"Shinji! Ryota! daripada kalian dapat menyebabkan korban lebih banyak lebih baik kalian pilih diantara murid brandal ini yang akan berkelahi anggap lah Shinji melawan Ryota di pertandingan utama" ucap guru tersebut.

Namun semua tak menghiraukan perkataan guru tersebut mereka semua telah larut dalam peperangan besar ini. Mereka menganggap ini sebuah pesta di SMU Seiha.

Ryota yang kesetanan ingin melawan Shinji terus memukul semua yang menghalangi nya namun dia masih ingat dengan para pengikut nya begitu juga dengan Shinji yang ingin berhadapan dengan Ryota.

Sementara yang lain pun berhadapan juga dengan lawan masing masing. Takeshi melawan Kirito, Matsuura melawan Takeyama dan Hideo, Akihiro berhadapan dengan Oreki sementara Tamatsu berhadapan dengan Hiroshi.

Takeshi dan Kirito yang terlihat seimbang sangat menikmati permainan. "Kau yang akan tumbang kali ini Takeshi!" seru Kirito. "Apa kau bercanda?" tanya Takeshi dengan nada sarkastik. "Worrrryaaaa" Takeshi pun mencoba memberikan pukulan terbaiknya begitu juga Kirito tak mau kalah juga memberikan pukulan terbaiknya.

"Hei dua idiot apa kalian bisa menandingi ku?" tanya Matsuura kepada Takeyama dan Hideo. "Hei Matsu! kau pikir kau bisa sendirian menghadapi kami!?" ucap Hideo. Merekapun kini saling adu pukul tak mau kalah dan tak mau menyerah.

Akihiro dan Oreki pun juga berhadapan satu lawan satu. Mereka berdua walaupun selalu terjatuh terus bangkit. "Menyerahlah!" bentak Oreki. " Kau saja bodoh!" ucap Akihiro.

Satu persatu dari semua siswa SMU Seiha berdiri namun sempoyongan dengan wajah membiru lebam.

Kini hanya tersisa para ketua mereka berkelahi layaknya ksatria yang tak tau apa yang mereka sedang perjuangkan dan apa yang mereka pertaruhkan. Mereka hanya tahu bertarung, bertarung dan bertahan.

"Sini kau!" teriak Akihiro kepada Oreki. "Dengan senang Hati" ucap Oreki. Mereka berdua semakin bersemangat namun energi mereka benar benar sudah habis dan mereka tak mampu lagi berdiri kaki mereka gemetar. Namun mereka masih berjalan kearah lawan masing-masing.

"Mati kau!" teriak mereka bersamaan sambil memukul wajah lawan masing-masing. Alhasil mereka berdua pun tumbang tak dapat lagi berdiri.

Sementara Matsuura masih agak segar ketimbang dua lawannya yang sudah sempoyongan.Memang Matsuura lebih unggul walaupun melawan dua orang sejak dulu.

"Worryaaa" Matsuura pun memukul Hideo dan Hideo pun tersungkur jatuh. Melihat partner nya jatuh, Takeyama pun tak tinggal diam. Dia pun mencoba menerjang Matsuura namun gagal Matsuura lebih cepat. Matsuura pun memukul perut Takeyama alhasil Takeyama juga tersungkur jatuh. Tak berselang lama Matsuura pun terjatuh kelelahan.

Takeshi dan Kirito juga tak dapat melanjutkan setelah mereka mendapat serangan dari lawan masing-masing. Namun pertarungan mereka terlihat seimbang.

Yang tersisa kini hanya Shinji dan Ryota yang belum bertemu sama sekali. "Ryo! lihatlah dirimu yang lemah tak berdaya. Lebih baik kau menyerah saja!" seru Shinji yang berdiri sempoyongan.

Ryota pun mengacungkan jari tengahnya. "Shinji! tutup mulut mu atau mulut itu yang akan mengeluarkan darah kali ini!" seru Ryota.

"Worrryaaa" Ryota dan Shinji pun maju dan melesakkan pukulan masing-masing ke arah lawan nya.

Ryota terus memukul perut Shinji namun Shinji dapat menahannya sehingga dia pun langsung memukul wajah Ryota. Namun juga Ryota terlihat santai menerima pukulan tersebut.

"Ayolah Ryota serius sedikit!" ucap Shinji.

"Kau juga harus serius" ucap Ryota.

"Rrrraaaaaa" mereka pun terus menghajar satu sama lain tak ada yang mau kalah meski badan sudah bersimbah darah dan terjatuh beberapa kali namun mereka masih terus saja berdiri.

"Me-mereka bbb--bukan manusia" gumam Tamatsu.

Shinji dan Ryota pun terlihat berjalan seperti orang mabuk yang terus saling serang. Hingga pada akhirnya mereka berdua tumbang.

"Siapa yang akan berdiri pertama dia yang akan menang!" seru Takeshi.

Shinji dan Ryota mencoba bangun dengan sisa tenaga yang ada walaupun harus adu pukul lagi mereka sepertinya tak perduli lagi dengan badan mereka. Mereka pun sama-sama berdiri sempoyongan dan memegang paha mereka untuk bertahan dalam posisi berdiri.

"Kau! Worryyaa" Shinji pun memukul Ryota dan lagi-lagi Ryota membalas nya. Kali ini Shinji tumbang dan tak mampu lagi berdiri. Terlihat kaki Ryota gemetar menahan posisi berdiri nya.

"Ti-tidak mungkin" ucap Kirito.

"Shinji kalah" ucap Takeshi.

"Ryota menang" ucap Tamatsu sambil tersenyum dibalik wajah lebam nya.

Shinji yang tak dapat terbangun pun dianggap kalah. Dan terlihat Ryota yang masih berdiri berjalan kearah Shinji yang terlihat menahan sakit. "Ryota sudah cukup!" seru Hiroshi.

Ryota pun melongo kearah Hiroshi. "Kubilang sudah cukup!" seru Hiroshi lagi.

Ryota tetap saja berjalan kearah Shinji dan membantu Shinji bangun. "Apa maksudmu?" tanya Shinji.

"Kau tidak kalah teman, kita lah disini sebagai pemenang" ucap Ryota yang mengulurkan tangannya kearah Shinji. "Kita berteman?" tanya Ryota. Shinji pun menyambut tangan Ryota dan menyalaminya. Shinji yang tak dapat lagi menahan badan nya kini hampir terjatuh namun Ryota langsung menyambut nya.

"Lihatlah! aku tak pernah melihat ini sebelumnya" ucap kepala sekolah kepada Senichi.

"Ya, aku juga" ucap Senichi.

Semu siswa pun bertepuk tangan melihat kejadian itu dan sekarang menganggap Ryota lah pemimpin mereka.














Sorry telat update dari jadwal hehehehehehe sekali lagi kalian saya buat kecewa tapi terimakasih buat para reader setia. Saya harap yang sering vote komen dong mau didedikasikan untuk yang sering vote juga. Saya jadi semangat nulis karena banyak yang vote.

Kalau mau hubungin boleh deg lewat line id: bennett888

Sekian dari saya nanti ada lanjutan nya lagi kok makasih buat yang udah mantengin. eit ini bukan akhir tapi ini awal dari perseteruan dengan sekolah lain yaw thnks btw

Gangster Of SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang