Chapter 24

676 26 2
                                    

"Tak ada yang salah menjadi gagak yang buruk. Lebih baik menjadi gagak yang buruk namun terbang bebas daripada menjadi burung yang indah dalam sangkar namun tak tau lagi caranya terbang."

Setelah pertarungan yang menegangkan dari kedua pemimpin semua sekolah terlihat akrab namun beberapa masih khawatir akan terjadi pertarungan yang lebih dahsyat atau bisa saja perang antar sekolah kembali terjadi seperti dua tahun yang lalu dimana semua sekolah luluh lantah akibat saling serang.

"Panggilan kepada Ryota Nakamura harap ke ruang guru sebentar." Terdengar suara dari pengeras suara SMU Seiha.

"Hei ada apa ini?" Ryota pun berjalan menuju ruang guru.

"Selamat siang pak. Ada apa bapak memanggil saya?" Tanya Ryota.

"Ada seseorang yang ingin bertemu dengan mu. Kau sudah ditunggu disana." Guru pun menunjuk ke sebuah ruangan.

Ryota hanya mengangguk dan berjalan menuju ruangan tersebut.

Tak disangka ternyata yang ada di sana adalah ayah Ryota, Tanahashi Nakamura.

"Ada apa kau kesini? Bukankah sudah ku bilang kau tak perlu kesini untuk menengok ku." Ucap Ryota.

"Kau ini bukan nya menyambut ayah dengan baik tapi dengan sinis seperti itu. Tapi tak aplah duduk dulu." Ajak Ayah Ryota.

"Ku dengar kau sudah mengalahkan anak Kenta Kobayashi disini?" Tanya Ayah nya.

"Memangnya kenapa? Ya kan memang aku yang terbaik dalam hal seperti itu." Jawab Ryota ketus.

"Kau memang cocok untuk menggantikan posisi ayah bukan seperti kakak mu yang lemah-----"

"Kakak ku tidak lemah." Bentak Ryota.

Ayahnya pun tersenyum miring. "Lihatlah kakak mu yang sedang terbaring lemah di rumah sakit."
"Aku sedang tak ingin membahas itu. Bagaimanapun dia lebih kuat dari aku." Ucap Ryota dengan tetesan air mata. Dia selalu menangis jika mengingat kakaknya.

"Tapi kau lah yang akan ku jadikan pengganti ku." Ucap Ayahnya.

"Cukup! Aku tak ingin membicarakan hal ini, anggap pembicaraan ini tidak ada." Ryota pun meninggalkan Ayahnya yang masih duduk.

"Hei tuan muda." Panggil seseorang kepada Ryota dan langkah Ryota pun terhenti. "Kau tak boleh bicara kasar seperti itu kepada ayah mu." Ucap Megumi. Dia adalah tangan kanan sekaligus orang kepercayaan Ayah Ryota. Dia orang terkuat di kelompok Ayah Ryota.

"Sudahlah Megumi aku tak pernah ingin membicarakan hal ini lagi." Ryota pun meninggalkan Megumi yang berdiri didepan pintu.

Tanahashi pun beranjak menuju Megumi. "Sudahlah Megumi." Tanahashi pun menepuk punggung Megumi. "Kita pulang saja." Tanahashi pun berpamitan dengan guru disana dan langsung pulang.

Ryota pun berjalan menuju atap yang biasa dia tempati setelah menjadi yang terkuat di Seiha.

"Hei Ryo kenapa kau dipanggil?" Tanya Takeshi.

"Tak ada apa-apa, hanya saja Ayah ku datang kesini dan membicarakan hal yang tidak penting." Ucap Ryota yang langsung menghempaskan badannya ke sofa.

"Omong-omong ku dengar Kamazawa dan The Tiger memang bergabung." Shinji pun melipat tangannya di dadanya. "Aku sudah diberitahu Kenzo dan Hiroki."

"Bagaimana bisa?" Tanya Ryota.

"Ya kau pasti sudah tahu, mereka ingin balas dendam dengan kita dan tentu saja dengan sekolah lain." Ucap Shinji.

"Jadi bagaimana sekarang?" Tanya Kirito.

"Yang pasti kita harus waspada dan harus tetap ada komunikasi dengan sekolah lain agar kita bisa saling membantu." Shinji pun berdiri. "Ingat! Jika mereka bergabung sangatlah berbahaya mungkin mereka akan menghalalkan segala cara untuk menghancurkan semua sekolag yang bermasalah dengan mereka apalagi rencana gila mereka yang ingin menjadikan semuanya anak buah mereka dan mencoba menyerang Yakuza." Jelas Shinji.

"Wah! Itu sangat gila dan tak mungkin. Walaupun Kamazawa dan The Tiger bergabung mereka takkan bisa mengalah kan Yakuza." Ucap Kirito.

"Ya memang itu tak mungkin tapi mengalahkan 5 sekolah itu sangat mungkin jadi kita harus waspada." Ucap Shinji yang menyalakan rokoknya.

"Hei Shin! Apa kau tak merasakan keanehan." Tanya Takeshi.

"Keanehan apa?" Tanya Shinji.

"Maksudku ini sangat tiba-tiba, maksudku kenapa mereka bisa tiba-tiba saja bergabung? Apa ada orang yang mengendalikan mereka?" Ujar Takeshi.

"Ya kemungkinan itu ada." Shinji pun melihat ke arah Ryota. "Ryo! Kau harus waspada jika kau ingin keluar bisa saja target mereka adalah kau." Ucap Shinji mengingatkan.

Ryota hanya mengangguk tanda setuju, sementara Shinji pun mengalihkan pandangannya keatas. "Perang akan dimulai lagi."










Sorry post nya telat dan pendek sorry banget Vomment nya guys supaya gua lebih semangat

Gangster Of SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang