Chapter 22

715 27 0
                                    

"Hei kau! apa benar Seiha menyerang Nagasawa dan Dragon?" tanya Himura.

"Bukannya sekolah kalian yang menyerang sekolah kami." Ryota pun menatap Himura tajam. "Sekolah mu juga menyerang sekolah kami kan?" Ryota mengalihkan pandangan nya kearah Takeda.

"Bukannya kalian yang menyerang kami?" Tanya Takeda dengan tatapan sinis.

"Sudah-sudah, kita selesaikan dulu ya dengan baik karena aku tak ingin lagi terjadi pertumpahan darah dan mengakibatkan banyak korban." Kenzo berusaha menenangkan mereka bertiga.

Sementara Shinji, Kirito, dan Takeshi hanya diam karena mereka tak ada hak sama sekali untuk berbicara.

Ryota pun mengepalkan tangannya. "Aku tak suka melihat teman-teman ku dibantai seperti itu. Kalau mau kalian berdua lawan aku."

"Kalau itu mau mu, akan ku layani, sebutkan tempat dan waktu saja aku akan datang." Ucap Himura.

"Baiklah. Dipinggir sungai didekat sini tepat tengah hari besok Goro Himura." Ryota pun berdiri. "Ayo teman-teman kita pulang.

Himura pun berdiri. "Baiklah aku juga mau pulang sekarang dan mempersiapkan untuk besok." Himura pun pergi dari bar itu.

Hiroki pun menatap Takeda dan Kenzo. "Bagaimana ini? apa akan terjadi perang lagi?" Tanya Hiroki dengan nada tinggi.

"Mungkin kita harus menyelidiki siapa dalang dibalik semua ini karena aku yakin sekolah kalian bertiga, ekhem.. maksud ku Seiha, Dragon dan Nagasawa mungkin tak saling serang sebenarnya." Ucap Kenzo.

Takeda pun menyalakan rokoknya. "Ku rasa kau adaal benarnya juga. Sekolah ku yang dibantai tak mungkin menyerang Seiha begitupun Seiha tak mungkin menyerang balik." Ucap Takeda.

"Apa kalian ingat dengan Kamazawa dan The Tiger?" Tanya Kenzo.

Hiroki dan Takeda mencoba mengingat-ingat nama tersebut. "Ku rasa aku ingat dengan dua nama itu bukannya mereka punya dendam dengan 5 sekolah yang sudah menandatangani perjanjian damai dan dulu mereka juga kan yang membuat kekacauan diantara 5 sekolah dan akhirnya terjadi perang. Benar kan?" Jawab Hiroki disambung dengan pertanyaan.

"Aku curiga kalau mereka yang melakukan ini." Kenzo pun mengusap kepalanya. "Tapi siapa pemimpin mereka aku sudah lupa?"

"Isizaki dan Tetsuya kan?" Tanya Takeda sambil sedikit mengingat.

"Iya aku baru ingat Isizaki dan Tetsuya adalah orang yang cukup berbahaya mereka mau menguasai Tokyo dengan cara bergabung dan menghancurkan 5 sekolah disini untuk tunduk dibawah mereka dan melawan Yakuza." Ucap Kenzo.

"Apa mereka pikir Yakuza itu hanya gangster ecek-ecek yang bisa dilawan dengan anak sekolah dan orang macam mereka dan ku dengar Kamazawa dihancurkan Seiha bukan?" Ucap Hiroki.

Kenzo pun mengambil segelas bir dan meneguknya sedikit. "Kalau memang benar mereka ingin melakukan itu maka kita dalam masalah besar, Yakuza bukan sembarangan gangster mereka tersebar diseluruh penjuru jepang ya walau mereka terpisah pasti mereka bisa bersatu, tapi kalau tidak salah ada dua Yakuza yang bersaing kan?"

"Iya ada dua yang satu nama pemimpinnya Kenta Kobayashi Ayah dari Shinji mantan pemimpin Seiha dan satu nya nama pemimpinnya Tanahashi Nakamura." Jelas Hiroki.

"Ini semakin rumit saja, seandainya tak ada pertarungan besok aku ingin bersantai dulu menikmati hari-hari menuju akhir sekolah. Ini akhir sekolah yang buruk menurut ku." Ucap Takeda sambil menyandarkan diri ke kursi.

Kenzo kembali meneguk bir nya. "Sudah jelas ini akhie yang buruk bukan karena pertarungan besok tapi perpecahan yang akan terjadi dan Kamazawa serta The Tiger bisa saja berdiri diatas kita."

"Kau benar Ken! memang pertarungan besok tak dapat kita cegah namun perang tak boleh terjadi lagi." Ucap Hiroki.

"Ya aku setuju." Takeda pun berdiri. "Lebih baik kita pulang dan lihat siapa yang akan menang di pertarungan besok." Ucap Takeda yang langsung berjalan menuju ke pintu luar bar dan diikuti Hiroki dan Kenzo.

***

Waktu yang sudah ditentukan telah tiba kini semua siswa dari 5 sekolah berkumpul mengelilingi arena yang biasa dipakai untuk bertarung para pemuncak sekolah.

Namun batang hidung Ryota belum terlihat sementara Goro Himura sudah berdiri bersama murid Dragon Academys.

"Hei mana pemimpin kalian? apa dia takut.?" Tanya salah satu siswa Dragon.

"Hei jangan macam-macam kau!" Tamatsu pun maju. "Lebih baik kita yang mulai duluan di sini." Ucap Tamatsu.

"Kau mau berkelahi disini. Ayo kita mulai pengecut." Ucap siswa Dragon tadi.

"Tenang Tamatsu jangan membuat keributan di sini bisa-bisa semua sekolah disini perang lagi. Para pemimpin 3 sekolah lain tak ingin terjadi." Shinji mencoba menenangkan Tamatsu yang notabene nya teman setia Ryota namun dia tak bersama Ryota pagi ini.

"Ngomong-ngomong dimana Ryota?" Tanya Kirito. "Bukannya kalian selalu bersama?"

"Aku tak tahu katanya dia sakit perut dan menyuruh ku untul pergi dulu." Jawab Tamatsu.

"Ya sudah kita tunggu Ryota saja." Ucap Shinji.

Sementara sekolah lain saling mengintimidasi satu sama lain namun para pemimpin mencoba menenangkan mereka.

Sementara di jembatan dekat sungai terlihat dua orang berjaket kulit hitam berdiri melihat anak SMU sedang berkumpul.

"Bagaimana Tetsuya? Apa kita suruh anak buah kita langsung menyerang mereka?" Tanya Isizaki.

Tetsuya masih memandang anak-anak SMU itu. "Kau jangan bergerak sekarang bisa-bisa kita yang dihabisi mereka." Jawab Tetsuya.

Isizaki pun menggaruk kepalanya. yang tidak gatal. "Ya sudah kita tunggu mereka berkelahi semua baru kita hancurkan mereka."

"Bagus itulah rencana awal kita."

Tiba-tiba seseorang menerobos masuk melewati kerumunan anak SMU. Dia bukan orang biasa, dia adalah Ryota Nakamura pemimpin Seiha yang akan bertarung melawan pemimpin Dragon, Goro Himura.

Para penonton pun riuh melihat Ryota datang dan bersiap melihat pertarungan yang besar dan akan menjadi sejarah baru kedua sekolah.

"Kau terlambat bos." Sapa Tamatsu.

"Lebih baik terlambat lalu jadi pemenang daripada duluan kalah dan menjadi pecundang." Ucap Ryota.

Seketika suasana pun menjadi semakin riuh, semua bersorak dan berteriak menyemangati dua siswa yang akan berkelahi.

"Hai Himura kau siap?" Tanya Ryota.

"Urus saja dirimu yang sudah datang terlambat tapi yang akan jadi pencundang." Jawab Himura.

Keduanya pun saling bertatapan tajam untuk saling mengintimidasi lawannya. Mereka berdua pun langsung berlari kearah lawan masing-masing. "Errrrrrrryyyyyaaaaaaa".








Ciyeeeee update digantung lagi. Vomment nya guys. Supaya update nya semangat dan cepat Vomment ya.
- Keep Fight and Action

Gangster Of SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang