3- Adrain

459 52 9
                                    

(3) Adrain:

[ Media: Adrain Rainier. ]

Chapter 2: Apa yang salah dengan orang-orang ini, huh?

-★ Black & Blonde ★-

Mataku terbuka saat mendengar suara ketukan yang asalnya dari luar pintu kamar. Ketukan itu disusul dengan suara seseorang yang sangat familiar.

"Kaka? Kaka sudah bangun belum? Adek aja udah bangun dari tadi. Ka? Hari ini hari pertama kaka sekolah loh. Lupa ya?" suara Mum terdengar dengan masih sambil mengetuk pintu kamar.

Aku yang baru akan kembali tidur segera membuka mataku saat mendengar kalimat 'hari pertama sekolah'.

Yaampun, aku benar-benar akan masuk ke sekolah baru? Padahal aku sudah minta pada Dad agar aku boleh homeschooling saja. Pasti Mum menghasut Dad agar aku tidak homeschooling. Mum selalu berbicara soal harus mempunyai banyak teman dan sejenisnya. Itu membuatku sebal.

"Kaka?" suara Mum terdengar lagi, kali ini ketukannya semakin cepat. Tanda bahwa Mum sudah hampir habis sabar. Membangunkanku dari tidur memang sulit, sih.

"Ya, Mum. Aku sudah bangun. Aku akan segera mandi dan lekas turun untuk sarapan," ujarku pada Mum karena aku tak mau membuat Mum marah padaku. Mum akan sangat menyeramkan saat marah, sama seperti Dad.

Aku hampir bisa mendengar hela nafas lega dari Mum. "Bagus. Mum akan menyuruh Dad menggedor pintu kamarmu kalau kamu belum turun ke ruang makan dalam dua puluh menit," ancam Mum sebelum kudengar langkah menjauh.

Aku menghela nafas pasrah dan menyingkirkan selimutku untuk kemudian berdiri dan berjalan menuju kamar mandiku sambil mengusap mataku. Sekolah baru? Ini akan jadi hari yang panjang dan membosankan.

-★ Black & Blonde ★-

Sekitar setengah jam kemudian, aku sudah duduk di depan meja makan bersama Mum, Dad, dan Anne— adikku.

Diatas meja sudah ada menu sarapan buatan Mum yang rasanya pasti sangat mengagumkan. Ada roti isi, nasi goreng, dan satu gelas susu untuk masing-masing orang. Bahkan Dad juga diharuskan meminum susu di setiap sarapan alih-alih minum kopi atau teh. Mum bilang supaya Dad tidak terkena Osteoporosis, pft.

"Nah, bagaimana perasaan kalian sekarang? Kalian pasti senang karena kalian akan masuk sekolah baru," ucap Mum membuka obrolan pagi ini. Sarapan dan Makan Malam selalu menjadi waktu kelurga dalam keluarga kami. Mum bilang supaya kami tetap harmonis, begitulah.

"Tentu saja senang, Mum! Aku akan punya banyak teman baru," itu jawaban Anne.

Aku mencibir jawaban Anne dan berkomentar, "apanya yang membuat senang. Buang-buang waktu, homeschooling lebih enak. Simpel."

Anne memelototi aku yang menjawab seperti itu, sedangkan Mum memicingkan matanya ke arahku. Apa sih yang salah dengan homeschooling? Bahkan Dad saja setuju.

"Kaka, kamu harus belajar bersosialisasi dan punya teman. Jangan terus bermain dengan handphone atau laptop terus-menerus," ujar Mum memulai ceramah 'Adrain harus punya teman dan meninggalkan alat-alat elektroniknya'.

"Benar!" timpal Anne sambil menunjukku dengan sendok yang ia pegang, membuatnya mendapat teguran dari Dad. Ia hanya nyengir dan meminta maaf.

"Ya, ya, ya. Sudahlah, Mum selalu membahas hal ini setiap hari. Aku sampai bosan," gerutuku sambil memutar bola mata, lalu kembali menyendok nasi gorengku dan memakannya.

Setelah aku berkata begitu, Dad mengganti topik pembicaraan dengan yang lebih ringan, membuatku bisa menghabiskan sarapanku dengan lebih santai.

Sepuluh menit kemudian kami sudah selesai sarapan. Aku dan Anne pamit pada Mum dan segera menyusul Dad yang sudah menuju mobil lebih dulu. Yap, Dad akan mengantar aku dan Anne ke sekolah untuk hari pertama. Sekaligus supaya aku bisa menghafal jalan karena besok aku ke sekolah dengan menggunakan motor sport milikku.

Black & Blonde [ New - BL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang