06

711 9 0
                                    

Haai guys gue balik lagi nih sorry yah kalo lama updet nya....
Maaf juga kalo banyak typo nya
Oke kalo gitu....
Cekidot....

"Sebenarnya.......sebenarnya... nama..nya" ucapan Juan pun terpotong oleh kehadiran Indah.
"Makanan sudah datang" ujar Indah yang tiba-tiba datang.
"Kalian bicarain apa sih kayak nya serius banget?" sambungnya sambil memakan kentang goreng.

"Gak kok kita gak ngomongin apa-apa ya kan Juan?" meminta dukungan Juan.
"Iya" dukung Juan.

"Oh ya guys aku pengen ngomong nih" kata Acha dengan nada serius.
"Memang dari tadi lu gak ngomong apa dari tadi" ledek Juan.
"Ihhhh Juan aku pengen ngomong serius nih kamu mah bercanda melulu" sambil menimpuk Juan dengan kentang gorengnya Indah.

"Ih udah dong kenapa deh dari tadi kerjaannya berantem melulu kayak anak kecil banget" lerai Indah yang sudah kesal sekali sama kelakuan dua sahabatnya.

"Abisnya dia aku mau ngomong serius malah dibercandain" gerutu Acha sambil memajukan bibirnya.

"Ih gak pantes tau lu majuin tuh bibir kayak seksi aja" dengan muka jijik Juan.
"Tuh kan Juan nya tuh Indah" manja Acha.

"Juan udah dong jangan diledekin terus Achanya" bela Indah dan Acha pun memeletkan lidah nya karna dia merasa menang dari Juan.
"Oh iya kamu mau ngomong apaan Cha?" tanya Indah membalikan topik.

"Aku pengen ngomong kalo.... seminggu lagi aku mau nikah " ujar Acha dengan ceria.
"Hah serius jadi kamu udah yakin nih sama siapa namanya Fatin yah?" tanya Indah sambil mengingat-ngingat nama orang yang dijodohkan dengan Acha.

"Fatih indah bukan Fatin" kesal Acha pada Indah, dikira calon suaminya itu penyanyi kali.

Berbeda dengan Juan yang tadi nya banyak bicara dan jahil langsung diem tanpa ekspresi waktu Acha bilang kalo dia mau menikah seminggu lagi.

"Oh iya selamat yah Acha udah mau married aja" ujar Indah sambil memeluk sahabatnya itu.
"Oh ya Juan kamu kenapa? kamu gak mau ngucapin selamat sama aku gitu" tanya Acha yang melihat keanehan pada diri Juan.

" Selamat yah Cha " ujar Juan dengan wajah datar.

Juan merasa dia terlambat untuk ngungkapin perasaannya pada Acha tapi dia gak mau menghancurkan persahabatannya karena perasaan ini.

"Ehh gue pergi dulu yah disuruh ke rumah Mommy katanya udah lama gue gak kesana byee" pamit Juan kepada kedua sahabatnya.

"Eh iya hati-hati" ujar Indah perhatian.
"Kok Juan aneh yah langsung pergi gitu aja. Ennghh udah lah kita ke JIA yuk?" kata Acha yang melihat Juan seperti sedang patah hati.
"Emm ya udah yuk mumpung masih ada waktu soalnya jam 1 aku mau bantu Mama jaga butik nya" kata Indah sambil melihat jam tangannya.

Mereka pun pergi menuju JIA. Berbeda dengan Juan, Juan lagi frustasi memikirkan tentang Acha. Juan memang sudah lama memendam perasaan ke Acha tapi dia lebih memilih memendam daripada mengungkapkannya pada Acha karena dia gak mau setelah dia mengungkapkan persaannya Acha malah menjauh dari dia.

Tapi sekarang semua nya telah berakhir dia gak bisa milikin Acha. Juan pun menelpon abangnya untuk ketemuan di club.

"Bang lu ada waktu gak malam ini gue mau lu temenin gue ke club Dylon" ujar Juan.
"Kenapa kamu ada masalah tumben ke club?" ujar abangnya sambil terkekeh.

Ya memang sangat berbeda sekali adik kakak tersebut. Sang adik yang memang agak bebas di dunia luar bahkan ia memilih tinggal sendiri di apartement sedangkan sang kakak sangat menurut orang tua bahkan pergaulannya cukup tertutup dan punya beberapa teman saja. Bahasa panggilan pun sang adik lebih gaul sedangkan sang kakak tetap sopan dalam berbicara.

"Udah deh bang jangan ngeledek cepetan bisa gak?" jengkel Juan.
"Iya iya jam berapa?" tanya Bayu (masih ingat kan Bayu sahabatnya Fatih).
"Jam 9 malam" jawab Juan.
"Ok siap gue bakal dateng" ujar Bayu.

Yah begitu lah Juan jika ia merasa hatinya sakit atau tidak tenang ia lebih memilih untuk menceritakan semuanya pada abangnya atau Mommy nya. Begitu pun Bayu sebaliknya karna mereka menganggap mereka bukan sekedar adik-kakak tapi lebih jadi seorang saudara yaitu sahabat.

Acha dan Indah sudah sampai di JIA cake & bakery mereka langsung beralih menuju kitchen karena mereka sudah lama tidak menjadi chef.

"Indah kita ke kitchen yuk udah lama nih gak kesana" ujar Acha yang baru turun dari mobil Indah.
"Boleh kita mau ngapain disana?" tanya Indah.
"Yaa bikin cake lah jadi chef masa jadi pelanggan di sana" gurauan Acha.
"Hehe kirain" jawab Indah sambil cengengesan.

"Pak kami gantiin dulu yah selama dua jam Bapak silahkan istirahat dulu" ujar Acha kepada chef Indra.
"Baik Bu jika Ibu butuh bantuan panggil saya saja. Permisi bu Indah bu Acha" ujar Indra sambil membuka celemek nya.

"Ndra Red velvet 2 sama espresso nya 2" ujar salah satu pelayan sambil menyerahkan catatan kecil dengan sembarang dan langsung berbalik memunggungi Indah dan Acha.

"Ekhhm" batuk pura-pura Acha. Pelayan tadi pun langsung menengok dan kaget karna yang menjadi chef bukan Indra melainkan bos nya langsung.

"Maaf Bu saya tidak tau kalau yang menjadi chef Ibu, maafkan saya sekali lagi Bu" permintaan maaf si pelayan sambil menunduk.

"Siapa nama kamu? Dan apakah begitu sikap kamu jika yang menjadi chef disini adalah Indra?" tanya Acha sambil memarahi salah satu pelayan nya yang dianggap kurang sopan.

Acha memang seperti itu orangnya jika ada orang berbuat kesalahan langsung ditegur ia lebih suka orang yang disiplin.

"Udah Cha sabar. Dan kamu kembali ke depan dan layani para pelanggan dengan baik" ujar Indah yang memang pembawaannya lebih sabar.

"Gimana mau sabar coba dia itu gak sopan" Acha menarik napas untuk menghilangkan emosinya.

"Mending kita buat pesanan tadi nanti keburu pelanggan protes" ujar Indah yang melihat Acha sudah tenang.
"Iya ayo kita buat" semangat Acha.

Dua jam kemudian. Acha dan Indah sudah selesai menjadi chef dan digantikan lagi dengan chef Indra. Indah yang memang buru-buru langsung pamit ke Acha untuk pulang.

"Cha aku pulang dulu yah sudah jam 1 nanti keburu Mama marah-marah" kata Indah sambil cipika cipiki sama Acha.
"Iya hati-hati yah" ujar Acha .
"Tapi kamu bagaimana?" Indah khawatir karna tadi dia kesini naik mobil Indah.
"Aku gapapa nanti mas Fatih mau jemput sekalian mau ke percetakan undangan" ujar Acha sambil tersenyum malu.

"Ciee yang mau dijemput sama calon suami hati-hati keterusan" ledek Indah yang melihat Acha malu-malu.
"Ya gak lah udah sana nanti Mama marah-marah loh" ujar Acha yang salting. Acha sudah biasa memanggil mamanya indah dengan sebutan Mama sebaliknya Indah memanggil maminya acha dengan sebutan Mami.

Indah pun sudah pergi dan tinggalah Acha yang sedang menunggu Fatih datang. Acha yang merasa bosan langsung naik ke atas yaitu ruangannya beserta sahabatnya dan ia pun sudah bilang kepada pelayan jika ada cowok yang mencarinya langsung disuruh ke atas saja.

Tbc
Okee guys gimana jelek yah maklumin yah...
Sorry kalau banyak typo nya.
Byee sampai ketemu lagi...

9 januari 2015
18:14

My Beauty WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang