"Pokok nya laras besok tetep mau ngamen sama mereka. Kalau ayah udah gak marah sama Laras dan mau lihat fakta nya tentang mereka bertiga. Ayah bisa dateng ke lampu merah perempatan jalan dekat butik kembang raya. Kita kalau ngamen di situ.
*****
Siang hari begitu terik. Waktu menunjukkan pukul 14.30 Laras, Amel, Iwan, Galang. Mengamen dengan suka cita. Bagaikan tak ada masalah yang di hadapi kemarin. Walaupun kemarin mereka di bawa ke kantor polisi dan di beri peringatan untuk tidak mengamen, mereka tetap mengamen. Mau bagaimana lagi. Kalau mereka tidak mengamen, mereka mau dapat uang dari mana.
*****
Di rumah. Ayah laras terus melamunkan apa yang kemarin terjadi. Ayah laras sudah pulang dari tempat nya bekerja karena tidak banyak yang akan di kerjakan untuk hari ini. Dia mengingat lagi satu demi satu kejadian kemarin. Setelah la kemudian ayah Laras berlari dan langsung mengambil kunci mobil milik nya.
*****
Dari dalam mobil ayah Laras memperhatikan Laras, Iwan, Amel, dan Galang yang sedang mengamen dengan penuh semangat. Rasa haru menyelimuti hati ayah Laras. Ayah laras terus mengingat-ingat kejadian kemarin. Dengan sigap ayah laras langsung keluar dari mobil. Dan berjalan mendekati mereka berempat lalu bertepuk tangan dengan tempo yang lamban.
Mereka berempat kaget dan merasa takut.
"Ayah kesini ? Ayah udah gak marah lagi sama laras?" laras bertanya dengan keheranan. Dan ayah laras langsung menjawab sambil tersenyum.
"Iya ayah udah gak marah sama kamu. Ayah kesini mau minta maaf sama kamu dan temen-temen kamu. Ayah udah salah prasangka sama kalian." mereka menganggukkan kepala dengan bersamaan sembari tersenyum ramah.
" ayah udah denger beberapa lagu temen-temen kamu kemarin dan tadi. Ya ayah tadi lihatin kamu dari jauh. Lagu kalian bagus-bagus banget" mereka tersenyum malu-malu.
"Dan om putuskan.....kalian akan om undang buat rekaman di studio om. Nanti lagu kalian kita pasarkan. Karena om juga salut sama misi kalian. Misi yang istimewa umtuk anak seumuran kalian. Om bangga. Jadi kalian mau atau enggak?"
Mereka tak memasang ekspresi apa-apa. Dan tiba-tiba Amel, Iwan, Galang langsung berteriak kegiranga. "Iya iya, ma om mau makasih ya om." mereka langsung berlonjak kegirangan.
Ayah Laras mendekati laras.
"Ternyata yang kamu bilang benar laras. Mereka benar-benar gigih. Maaf laras ayah udah gak percaya sama kamu."
" iya ayah laras maafin. Laras seneng banget atas sikap ayah ke mereka."
*****
Amel, Iwan, Galang melakukan rekaman dengan sangat baik. Hingga akhirnya mereka dapat membuat sebuah album yang berisi sembilan lagu anak-anak yang indah. Siapa sangka, saat di pasarkan, albhm mereka terjual sangat banyak. Hingga akhirnya mereka dapat bersekolah dan tak itu saja nama mereka sudah di kenal banyak orang. Mereka akan tetap menjalankan misi mereka hingga misi itu benar-benar berhasil. Oramg-orang yang mengetahui misi mereka sangat takjub.
"Alhamdulillah. Akhirnya misi kita berjalan dengan lancar. Sekarang kita juga bisa sekolah." amel sangat girang saat mengatakannya saat berkumpul dengan ayah laras dan laras. Semua menjawab dengan tersenyum. tak lupa mereka berterima kasih pada tuhan dan pada keluarga laras yang telah memberi kesempatan pada mereka
TAMAT.#ye.....
Cerita nya udah selesai. Bagaimana menurut kalian ? Saran sangat di butuhkan di sini. Mohon saran nya ya.....maaf kalau ada kekurangan dan maaf kalau ada typo :) ya...hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
MEREKA
Narrativa generalesebenarnya cerita ini, aku dan temenku(syifa) yang buat. Akun temanku : syifaqonitahAP. Tadi nya naskah ini aku dan syifa buat dalam bentuk naskah film. Maklum sama-sama suka seputar film. #maaf ya malah curhat Sinopsis : *jangan anggap mereka hany...