Malam hari terasa sunyi, anak anak pun sudah teridur pulas, tetapi tidak dengan hellen. Entah mengapa ia tidak bisa tidur, lalu ia memutuskan untuk jalan jalan keluar mencari udara segar pada malam hari. Ia pun sampai dipantai yg ada dibelakang hotel, ia hanya menggunakan kaos putih dan celana pendek, udara terasa sangat dingin, sunyi sekali tidak ada orang satupun karna memang ini sudah larut malam. Tapi ini yg ia butuhkan, ketentraman, kesunyian agar bisa mengahapus luka dihatinya untuk sementara.
Ia teringat akan keluarganya, ibunya, ayahnya dan kakak laki lakinya. Ia sangat mencintai keluarga nya meskipun keluarganya sangat membecinya, karna menurut keluarganya setelah hellen lahir perusahaan ayahnya menjadi bangkrut dan keluarganya sangat hancur berantakan, padahal dulunya ayah hellen adalah pengusaha sukses tapi keluarganya menganggap hellen sebagai pembawa sial. Kakak nya dulu adalah orang yg sangat baik, ramah dan penurut, tapi semenjak ayahnya bangkrut ia berubah menjadi sosok kasar, sering mabuk mabukan, bermain dengan banyak perempuan, bahkan pernah hampir dipenjara karna tuduhan pencurian. Ayahnya sekarang hanya bekerja sebagai office boy, tentu saja gajinya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. ibu hellen juga bekerja, ia menjadi pembantu disalah satu rumah pengusaha sukses yg sangat sombong dan kasar, ibu hellen sering diperlakukan kasar tapi ibu hellen tetap bertahan karna ia juga butuh makan, mungkin karna tekanan batin dirumah majikan nya ibu hellen jadi sering memukuli hellen bila melakukan kesalahan sedikit saja, padahal dulu ibunya sangat menyayangi hellen. Bukan hanya ibu hellen yg kasar tapi ayahnya juga, bahkan ayahnya lebih kejam daripada ibunya.
Hellen sering tidak pulang kerumah karna ia sangat ketakutan oleh keluarganya, ia merasa rumah nya itu seperti neraka. Ia bahkan lebih nyaman tidur diemperan toko daripada dirumahnya sendiri, hellen juga bekerja, sepulang sekolah ia selalu mengajar les anak anak sd, walaupun gajinya tak seberapa yg pasti cukup untuk hellen bertahan hidup sampai ia lulus. Hidup hellen sangat tertekan, entah mengapa banyak orang yg membenci nya. Padahal ia gadis yg baik dan pintar, tapi ia masih punya sahabat yg selalu setia bersamanya, soniya adalah satu satunya alasan untuk hellen tersenyum.
Hellen hanya duduk diam ditepi pantai, merasakan angin yg menerpa tubuhnya, menikmati kesunyian malam yg membuat hatinya merasa tenang dan bisa melupakan beban hidupnya walau sejenak. Karna memang pada saat seperti inilah baru dia merasakan arti hidup sesungguhnya.
"Ngapain hell malem malem disini sendirian" edwin yg langsung duduk disamping hellen sambil menatap kelaut lepas.
"Lagi pengen nikmatin angin malem dipantai aja, sejuk banget rasanya bikin hati tentram"
"Lu suka menyendiri?"
"Iyaa, gua suka suasana yg tenang kaya sekarang ini. Karna dengan suasana kaya gini gua bisa ngelupain masalah gua sejenak"
"Biasanya orang yg suka menyendiri itu orang yg ngerasa kesepian dihidupnya. Lu ngerasa kesepian hell?"
"Enggak ko, gua emang suka aja suasana yg tenang. Gak mungkin gua kesepian secara gua punya sahabat yg suaranya nyaring banget dan super bawel"
"Haha, iya juga. Tapi gua suka menyendiri karna emang gua ngerasa kesepian hell dihidup gua. Orangtua gua sibuk kerja, sedangkan gua cuma anak tunggal jadi gak punya saudara buat diajak main"
"Loh, kan lu punya dimas"
"Yaa, dimas emang baik dan selalu ada buat gua. Tapi tetep aja keluarga lebih berharga hell"
"Hmm, tapikan orangtua lu sibuk juga demi kebahagiaan lu win. Dia mungkin gamau anak nya hidup kesusahan makanya ia kerja keras. Kadang kita suka mikir kalo orang tua itu jahat, tapi jauh didalam hatinya mereka punya rasa sayang yg besar buat anak anaknya. Gak ada satu orangtua pun yg gak pengen anaknya bahagia win, semua pasti pengen anaknya jadi orang yg membanggakan. Masing masing orangtua kan punya cara masing masing nunjukin rasa sayang buat anaknya, mungkin cara orangtua lu yg salah nunjukin kasih sayangnya ke lu win. Tapi percaya deh dia pasti sayang dan bangga punya anak yg ganteng kaya lu gini. Ckck"
"Haha, bisa aja hell. Aduhh gak salah deh gua keluar terus ketemu lu disini dan cerita sama lu, bikin hati gua adem. Huhhhh" edwin mengusap dadanya sambil menutup mata dan tersenyum.
"Makasih yaa hell""Iya win sama sama" balas hellen dengan senyuman.
"Lu kenapa keluar hell? Anak cewe malem malem gini keluar bahaya loh."
"Gua gabisa tidur, jadi gua keluar aja deh nyari angin"
Hellen dan edwin duduk dipantai sambil bercerita banyak tentang diri mereka masing masing, banyak juga candaan ditengah tengah obrolan mereka. Sampai mereka tidak sadar kalau sudah hampir tengah malam
"Udah jam setengah duabelas hell, masuk yo gabaik lama lama disini"
"Duluan aja win, gua pengen natap laut sampe bosen. Lagian kan besok hari bebas, anak anak bisa pergi kemana aja sampe jam 3"
"Hmm oke gua temenin lu aja sampe lu bosen"
Mereka saling diam, menikmati pemandangan laut malam.
Sampai akhirnya edwin mendekatkan wajahnya pada hellen, semakin lama semakin dekat, mereka mulai bisa merasakan nafas mereka karna jarak wajah semakin dekat, bibir mereka pun hampir betemu. Tapi hellen segera menghindar dan langsung mengalihkan suasana."Udah jam duabelas win, yo masuk. Gua juga udah mulai ngantuk" ucap hellen yg terlihat salah tingkah
"Gitu dong, yo masuk" edwin langsung menggandeng tangan hellen dan hellen hanya diam saja bahkan mebalas genggaman edwin.
Sepanjang jalan sampai hotel terlihat senyum mengembang dikedua bibir mereka. Sampai dihotel mereka langsung mengucap salam perpisahan.
"Sampai ketemu besok yaa hell, have a nice dream" ucap edwin sambil melambaikan tangannya.
"You to" balas hellen singkat.
-
"Yatuhan kenapa jadi deg degan gini, edwin lembut banget sama gua. Aduhh ganteng banget ngalahin dimas, tatapannya bikin gua pengen pingsan aja dehh" ucap hellen dalam hati yg duduk dibalik pintu sambil senyum senyum sendiri
"Astaga, sadar hell sadar. Lo baru kenal gamungkin secepet itu, inget hell nasib lo selalu buruk, jangan berharap lebih hell yaampun" ucap hellen setengah berbisik sambil memukul mukul palanya.
"Lu ngapain disitu hell? Pake senyum senyum segala" Tibatiba soniya terbangun.
"Ahh.. ini... apa namanya... hmmm, gua abis pipis tadii, hehe" helen tersenyum lebar untuk memastikan sahabatnya itu tidak curiga, karna kalau sampai tau ia bisa bisa membangunkan semua yg sedang tertidur karna suaranya yg nyaring itu.
"Ohh, yaudah tidur gih. Gua aus"
"Hmm oke bep" hellen langsung berdiri, tanpa sadar ia mengucapkan kata 'bep' yg membuat soniya merasa aneh, sepertinya hellen salah tingkah.
"What you say hell? Omg, alay gua nular ke elo yaa. Ahaha"
"Emang tadi gua ngomong apa?" Tanya hellen
"Bep, hahahaha" tawa soniya lepas yg membuat dara terbangun
"Berisik banget si malem malem, gatau waktu!!!" Dara merasa terganggu dengan suara soniya yg sangat nyaring itu
"Huhhhhh dasar dramaqueen alay!" Kesal sonita yg tak direspon oleh dara karna ia langsung kembali tidur.
"Sttt, udah son tidur. Emang kita yg salah" kata hellen
"Selalu deh ngerasa paling salah. Dasar anak baru alay. Weeee, hahaha"
"Berisikkkk!" Dara kembali marah hellen & soniya langsung menutup dirinya dibalik selimut.
Tbc*****
Vote and coment terus yaa guys big love❤❤❤
![](https://img.wattpad.com/cover/58773909-288-k288367.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Flashlight Of My Life
RomanceSeorang gadis sederhana yg selalu mengalami nasib buruk dalam hidupnya, ia seringkali dikhianati oleh oleh orang yg ia sayang. Keluarga dan teman nya pun sering mengkhianatinya. Hidup nya terasa kelam, sepi, tidak ada warna. Tapi itu semua berubah s...