Surprise Selca

11.5K 935 13
                                    

Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi (Suga BTS), You
Genre : Romace (little), fluff (little), comedy (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Member BTS belongs to GOD but the story to belong me
Sorry for typo(s) and Dont copy paste and i hate plagiarism
Happy reading ^^

=====000=====

"Oppa...bisakah aku mengambil fotomu? Bergayalah yang lucu" seorang fans memintaku untuk bergaya di depan kamera ponselnya. Dan yah, terpaksa aku harus menurutinya.

Ini adalah acara fansign yang kesekian kalinya. Dan di acara ini pula lah aku harus benar-benar mengeluarkan seluruh kesabaranku untuk menghadapi para fans dengan segudang polah tingkahnya, bahkan tak jarang mereka mengajukan beberapa permintaan aneh.

"Bagaimana kabar istrimu?" Hoseok berbisik di sela-sela kesibukannya mencoret-coret setumpuk kertas dihadapannya.

"Baik" aku menjawabnya singkat karena di depanku kini seorang gadis sedang berdiri menantikanku.

Ah pantatku rasanya sudah panas, karena sedari tadi aku duduk untuk waktu yang lumayan lama. Sedikit mengendorkan otot-otoku aku berdiri dan menggeliat kecil, dan itu justru membuat fans semakin histeris.

"Ha~" aku menghela nafas panjang.

Iseng aku mengambil ponsel dan bermaksud untuk berselca ria.

Satu....cekrek...

Dua....cekrek...

Tiga....dan tampilan layar ponsel berubah menjadi gambar adikku Yoonri.

"Ada apa?" aku menjawab video call darinya.

"Apanya yang ada apa! Istrimu akan melahirkan dan kau masih berkencan dengan fans-fansmu! Kemarilah segera atau kau akan-" sial, Yoonri mengancamku rupanya. Tampilan video call kembali berputar dan muncul wajah istriku dengan penuh peluh disana.

"YOOONGI KURANG AJAR! AARRRHHH!!!" oh Tuhan sesakit itukah? Aku melihatnya yang marah namun juga kesakitan dan itu membuatku ingin segera ke sana.

"KAU! KENAPA KAU TAK MEMBALAS PESANKU....HU-HU-HU-....KYAAAAA!!!" kembali dia berteriak kesakitan.

"Oppa...cepatlah kemari...unnie kesakitan sekarang!" oh tidak Yoonri mulai menangis.

"Baiklah, tunggu aku!" aku langsung menyambar jaketku dan menggendong tasku.

"Kau mau kemana?" tanya Jungkook.

"Istriku akan melahirkan!" aku masih sibuk merapikan jaketku.

"Sekarang dia dimana?" tanya Namjoon.

"Di rumah sakit dan dia hanya bersama Yoonri sekarang, aku harus bergegas!" baru saja aku melangkah tangan Jungkook menahanku.

"Ada Yoonri di sana? Aku ikut hyung" dengan penuh semangat Jungook bangkit dan menarikku keluar kerumunan fans.

Tunggu dulu, kenapa jadi Jungkook yang bersemangat?

"Taksi!" Aku mengehentikan taksi dan meluncur kesana.

Oke, ini baru pertama kalinya aku melihat seorang wanita yang mendadak menjadi ganas karena melahirkan. Bahkan rambutku dan Jungkook tak luput dari sasaran amukannya.

"Kyaa......HU- HU-HU" Dia mencengkram kuat tanganku.

"Nunna ayo semangat...tarik nafas panjang...HU-HU-HU-HU" Jungkook ikut-ikutan menenangkan istriku.

"KYAAA.....!"

"YAK NUNNA...NUNNAAA....SAKIT...!!!" Jungkook berteriak ketika rambutnya menjadi korban.

Seorang perawat dan dokter memasuki ruangan dimana kistriku terbaring. Mereka memrikunpenjelasan sisngkat dan kemudian segera mendorong tempat tidur istriku, membawanya ke ruang bersalin.

Aroma desinfektan, yang sesungguhnya aku benci, mulai menusuk hidungku. Aku berdua bersama Hana di sini. Di ruang berukuran cukup besar ini. Menemaninya berjuang agar buah cinta kami lahir dengan selamat.

"KYA......!!!!!" Sekali lagi istriku berteriak mengerahkan seluruh tenagannya agar bayi mungil kami bisa segera keluar dari rahimnya.

Lagi...lagi...dan lagi....istriku kembali mengejan mengeluarkan tenaganya itu membuatku semakin takut dan cemas. Ku lirik seberntar kaca kecil yang berada di pintu, sekedar untuk memastikan bahwa dua bocah besar yang menemaniku masih berada di sana. Kulihat Jungkook yang masih sibuk merapikan rambutnya karena ulah istriku dan Yoonri dengan wajah cemasnya lengkap dengan kebiasaannya menggigit kuku. Smentara aku, aku menggenggam kuat tangan istriku, sesekali ku kecup tangannya dan keningnnya bergantian, menyalurkan energi agar dia dapat melahirkan dengan selamat.

OEK....OEK...OEK....(anggep aja suara tangisan bayi oke? )

Tangis bayi memecah kecemasan kami. Aku bernafas lega, ku lirik istriku yang masih lemas kehabisan tenaga. Ku kecup keningnya, matanya, hidungnya, lalu berakhir pada bibir cherry-nya.

"Terimakasih" aku membisikkan kata-kata itu di telinganya dan dia tersenyum.

"Oppa, lihat, bayinya lucu sekali" Yoonri datang dengan anakku yang berada di gendongannya.

"Bagaimana hyung, apakah kami sudah pantas?" Jungkook merangkul Yoonri yang masih menggendong anakku.

"Apanya yang pantas?"

"Apakah kami terlihat seperti keluarga bahagia?" lanjutnya lagi.

"TIDAK! Selesaikan dulu sekolahmu! Dan jangan berbuat macam-macam!"

Istriku tertawa melihat polah adik-adikku itu.

"Hei, apa maksudmu?" aku memprotes tindakkannya yang memberikan dua jempol pada mereka.

"Kemarikan anakku!" aku kesal.

"Cha~ kemari, appa ingin menggendongmu" aku menerima bayi yang masih di balut kain dari tangan Yoonri. Entah kenapa ketika aku menggendongnya rasanya aku seperti mendapatkan hadiah yang luar biasa, bahagia dan seperti ada jutaan bunga yang berkembang di sana.

"Lihat ini." aku memberikan bayiku pada ibunya.

"Matanya mirip denganmu, hidungnya juga." aku menelisik setiap lekuk paras bayiku ini.

"Bibirnya juga mirip denganmu sayang." istriku menunjuk bibir mungil anak kami, dan ketika telunjuknya menempel pada bibir mungil itu seketika itu juga lidah kecilnya terjulur keluar.

"Mungkin dia lapar." aku menatap wajah istriku yang sedang tersenyum.

"OMO!" Spontas Yoonri menutup mata Jungkook yang dari tadi pandangannya tak lepas dari anakku.

"Lepaskan!" rontanya.

"KAU INI! AYO KITA KELUAR SAJA!" aku mengangguk menyetujui perkataan Yoonri.

"Tapi-" Yoonri kembali membungkam mulut Jungkook.

"Yoonri! Bawa bocah itu keluar!" aku sengaja mengusir Jungkook, aku yakin dia akan bertanya yang macam-macam dan sebelum itu terjadi lebih baik aku menyuruhnya keluar.

Sekarang hanya ada aku, bayiku dan istriku. Dulu hanya istrikulah yang menjadi penyemangatku namun nampaknya sekarang aku harus bekerja lebih keras lagi agar dapat membahagiakan malaikat kecilku ini.

"Aigoo...minum yang pelan sayang" aku mengelus pipinya, gemas melihatnya meminum asi dengan lahap.

END

Ini ff absurd yang dibuat instan pas nunggu pasien gak datang-datang. Jadi mohon maaf kalau ada kesalahan atau feelnya yang gak ngena.

Thanks alot dear ^^

Min Yoongi's Family storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang