PD MIN

6.4K 565 6
                                    

Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi (Suga BTS), Jung Hana (OC)
Genre : Marriage life, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
I hate plagiarism so don't copy paste!
Happy reading ^^

===000===

Aku terbangun di tengah tidur malamku. Tanganku meraba area di sampingku.

"Masih kosong."

Aku memutuskan untuk mencari sosok yang yang menghilang dari sampingku itu. Dengan mata yang masih belum terbuka sepenuhnya aku berusaha menuju ke pintu kamar. Kunyalakan lampu dapur. Sedikit melirik ke atas, tempat dimana suamiku berada saat ini. Ku lihat lampu ruang kerjanya yang masih menyala.

Ku nyalakan kompor, lalu ku letakkan ketel air yang sudah ku isi air. Tanganku kembai bergerak mengambil cangkir dan juga mencampurkan kopi dan gula ke dalam cangkir itu. Ku seduh racikanku itu dan segera kubawakan ke ruang yang berada di pojok atas sana.

"Kau belum selesai juga?" ucapku ketika memasuki ruangan ini. Sementara yang kutanyai hanya menggeleng menanggapi pertanyaanku.

Ku letakkan cangkir yang terisi kopi itu di meja. Kakiku mengajakku untuk menghampirinya. Mataku menyipit mengikuti pandangannya. Sebuah layar berbentuk persegi empat yang menampilkan grafik-grafik yang ku tahu, tampilan itu muncul tiap kali suamiku membuka aplikasi untuk mengaransemen lagu ciptaannya.

"Kau sedang membuat lagu lagi?" aku berbasa basi. Dia mengangguk lalu menoleh dan tersenyum ke arahku. Aku pun membalas senyumanya.

"Kau kenapa belum tidur?" akhirnya dia mau membuka mulutnya. Tangannya meraih cangkir yang ku bawa tadi lalu menyesapnya.

"Aku terbangun tadi, dan tak melihatmu di sampingku. Makannya aku kesini." Jelasku, dan disambut dengan senyuman.

"Kopinya enak, terimakasih." Tangannya mengelus rambutku lalu menyuruhku untuk mendekat.

"Kenapa?"

"Kau mau mendengarkan ini?" dia menyodorkan Headphone.

"Boleh." Aku menerima tawarannya dengan senang hati, karena yang ku tahu lagu-lagu ciptaannya selalu bagus dan enak untuk didengar. Dia membantuku untuk memakai Headphone itu. Lalu beralih ke mouse hitam yang terletak tak jauh darinya. Meng-klik ini dan itu, hingga akhirnya aku mendengarkan lantunan lagu yang indah.

Dia mengamatiku lamat-lamat. Memperhatikan ekpsresi yang ku buat di wajahku. Dahiku mengernyit ketika mendengarkan lagu ini. Kenapa melodinya begitu menyedihkan?

"Kau belum menambahkan liriknya?" tanyaku.

"Ini belum selesai." Ucapnya.

"Yoongi-ya, kenapa ini begitu menyedihkan, ini lagu barumu?" hatiku benar-benar merasa sedih ketika mendengar lagu ini.

"Masa kau tak tahu lagu ini?" dia balik bertanya. Aku menggeleng.

"Ini lagu yang dulu ku buat, hanya saja aku arransemen ulang,"jelasnya, "Coba kau dengarkan lagi." perintahnya, akupun menurut. Kupasang indera pendengaranku dengan seksama. Menghayati setiap melodi yang kudengar. Alunan itu, alunan dari lagu itu sungguh menyedihkan.

Aku menatap heran Yoongi ketika lagu yang ku dengar berhenti tiba-tiba. Ku lepaskan Headphone yang menutupi telingaku.

"Sekarang dengarkan yang ini." Perintahnya lagi. Tangannya mengklik sebuah folder, dan muncul sebuah video yang menampilkan mv dari lagu yang Yoongi edit.

"Kau yang membuatnya?" aku bertanya, dia mengangguk setelah meneguk kopinya.

Wanna be loved
Don't wanna be fool
Wanna be cool
Neowa-eul same love
Baby i want it

Sepertinya aku tahu lagu ini. Aku menoleh lagi ke arah Yoongi yang masih tersenyum sambil menatap layar di depannya ini, tangan kirinya memengang cangkir kopi dan sesekali meneguknya. Aku menatapnya penuh tanda tanya.

"Lihat saja." Perintahnya.
Aku melihat dengan seksama, setiap detil yang terpampang di sana. Oh, Yoongi-ah sejak kapan kau berubah menjadi romantis seperti ini. Sebuah video editannya di lengkapi dengan backsong lagu ciptaannya, I like It.

"Kau ingat itu?" dia menunjuk ke arah video itu.

"Jepang. Kau masih menyimpan videonya?" aku menyandarkan kepalaku di bahunya.

"Em. Itu kenangan berharga kita." Ucapnya.

Memori indah antara aku dan Yoongi ketika di Jepang berputar kembali. Saat-saat indah itu, saat-saat di mana aku dan dia benar-benar sedang dimabuk asmara. Saat-saat dimana aku akhirnya menjadi seorang ibu bagi Hyunsik.

"Dan kau masih mengingat itu?" ucapnya lagi saat layar menunjukan rekamanku yang masih malu-malu berhadapan dengan kamera. Bukan malu karena takut kamera tapi malu karena waktu itu hanya ada aku dan Yoongi di penginapan itu.

"YA!" aku mencubit lengannya kesal.

Dia tertawa. Akupun ikut tertawa. Oh Tuhan, tolong hapuskan ingatan itu dari benaknya. Aku sungguh malu. Min Yoongi mesum awas kau ya!

END

Min Yoongi's Family storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang