Min Yoongi's Family story

Still Same

Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi (Suga BTS), Jung Hana (OC)
Genre: Romance (little), fluff (little)
Lenght : Ficlet
Rated : G
Disclaimare: BTS belongs to GOD and author own nothing just the storyline and OC
Dont copy paste and i hate plagiarism
Happy Reading ^^

===000===

Hari masih sore dan Hyunsik sudah terlelap. Sementara aku masih setia duduk di depan televisi dengan ditemani secangkir coklat hangat. Aku mengganti-ganti channel yang ku anggap, ah, membosankan. Dari sekian banyak channel, tak ada satupun yang menarik.

Ku tengok jam dinding yang tergantung manis dia atas televisi. Jarum panjangnya menunjuk ke angka dua belas dan jarum pendeknya menunjuk ke angka delapan.

"Belum pulang juga, apa dia lembur lagi?" aku bergumam sendiri. Dari tadi siang suamiku belum juga mengirimkan kabar. Apa sesibuk itukah, hingga kau lupa untuk memberikan kabar walau hanya sekedar sms?

Aku memutuskan untuk membaca buku, sebuah novel mungkin bisa membantuku menghilangkan jenuh karena lama menunggu. Tanganku terulur, menyaring satu persatu judul buku yang tersusun rapi di rak buku samping meja televisi. Tanganku berhenti di sebuah buku yang lumayan tebal, sampulnya berwarna biru tua, dan tampak usang. Ku tarik buku itu. Dan ku buka. Oh, ternyata sebuah album foto.

Kakiku berjalan menghampiri sofa yang ku tinggalkan tadi. Menempatkan tubuhku pada posisi senyaman mungkin. Ku sesap sedikit coklat hangatku, lalu ku buka lembaran dari album foto yang ku bawa tadi.

"Milik siapa ini?" lagi, aku bermonolog dengan diriku sendiri.

Tanganku membuka lembaran pertama, tak ada apapun, hanya sebuah tulisan. Min Yoongi lengkap dengan gambar karakter chibi. Rupanya ini milik suamiku.

Penasaran aku kembali membuka lembaran berikutnya. Foto-fotonya tak ada yang berubah sedikitpun. Masih malu-malu. Min Yoongi yang berusia 16 tahun dengan posenya yang, hahahaha...ups, bolehkah aku tertawa?, dia sangat menggemaskan, lihat saja pipinya yang lumayan chubby dengan mata sipitnya yang tak terlihat itu.

Lagi, ku buka lembaran selanjutnya. Foto-foto ketika dia melakukan audisi di perusahaannya. Masih sama, tubuhnya sedikit lebih berisi. Akupun tak kuasa untuk menahan tawaku. Ya, hanya tertawa kecil.

"Hihihi, kau lucu sekali." Aku bergumam sendiri.

Lanjut kehalaman berikutnya. Aku menemukan foto anak laki-laki dengan ekspresi manyun, aaiiihhh...bibirnya sangat lucu.

"Anak itu lucu kan?" Suara yang tak asing bagiku mengagetkanku.

"YA!" aku menengok kaget.

"Kapan kau datang?"

"Barusan, dan aku sudah mengucapkan salam, AKU PULANG tapi tak ada yang menyahut." Ucapnya seraya duduk memposisikan tubuhnya di sampingku.

"Ini kau?" aku menunjukkan foto itu.

"Iya, bagaimana kau bisa menemukan ini?" dia merebut album foto dariku.

"Hei! Berikan! Aku belum selesai melihatnya!" aku berusaha merebutnya.

"Atau kau malu ya~, kau dulu sangat menggemaskan Min Yoongiku sayaaang~~~" aku mencubit gemas pipinya.

"YA!" dia melepaskan tanganku,"ayo kita lihat lagi," Ajaknya lalu menyuruhku untuk mendekat padanya.

Aku beringsut mendekatinya, dan menyandarkan tubuhku padanyanya dengan manja. Aku merindukannya, entah mengapa, setiap hari aku selalu merindukannya, karena itu aku selalu mendekapnya manja seperti ini.

Tangannya membolak balikan lembaran di album itu, sesekali mulutnya mengulas senyum, oh tak lupa, dia memberikan penjelasan, bercerita mengenai kisah di balik foto yang dia tunjukkan. Seperti seorang tourguide.

Aku menoleh ke wajahnya saat dia menunjukkan foto-foto masa kecilnya. Iseng aku mengambil tiga lembar foto dari album itu, lalu ku jejerkan dan ku dekatkan ke wajahnya.

"Yoongi-ah," aku memanggilnya, dan dia tersenyum.

"Sama sekali belum berubah," aku menyamakan wajah dari lembaran foto itu dengan wajah Min Yoongi yang sekarang.

"Apanya yang sama?" dia menatapku heran.

"Kau masih sama seperti dulu, matamu, masih saja sipit, bibirmu-" dan CUP, semuah ciuman manis kuberikan untuknya, "masih sama imut, dan pipimu." Aku iseng mencubit pipinya, "pipimu benar benar-benar menggemaskan Min Yoongi~~~"

Aku tertawa puas melihatnya kesakitan. Tapi memang dia sangat menggemaskan, meskipun dia telah menjadi seorang ayah.

END