[7] Jurnal

2K 266 45
                                    

Sebelumnya: Happy birthday Kim Jongin ^^ !!!

.

.

.

.

Jongin memandang ke depan sembari menyunggingkan senyum. Di sana, di atas podium sudah ada teman sebangkunya semasa di tingkat kedua. Si jenius yang tidak pernah terkalahkan dari awal mereka menduduki bangku sekolah menengah atas, hingga di hari kelulusan mereka. Siapa lagi kalau bukan Oh Sehun.


"Aku harap bukan hanya prestasi yang mampu kita raih," suara Sehun menggema memenuhi seluruh sudut aula. "Tetapi, semoga ilmu yang kita miliki ini nantinya dapat bermanfaat bagi orang lain."


Jongin dan sekitar 300-an siswa memberikan penghargaan atas sambutan Sehun selaku siswa terbaik dengan tepukan tangan meriah. Jongin mengerahkan seluruh tenaganya agar suara tepukannya terdengar paling keras. Yah, semua demi mantan teman sebangku yang kini sudah menjadi sahabat terbaiknya.

Jongin mengacungkan ibu jarinya saat Sehun tersenyum ke arahnya. Pemuda berkulit tan itu menghela napas sejenak saat Sehun mulai turun dari podium. Kedua netranya lantas berkeliling. Memperhatikan raut teman-teman seangkatannya. Sama seperti dirinya, mereka juga tampak bahagia. Senyum tak pernah pudar dari wajah teman-teman seangkatannya.

Jongin menarik-hembuskan napasnya lantas menatap langit-langit aula sekolahnya. Hidupnya di sekolah ini sudah berakhir. Waktunya selama 3 tahun ini dilalui dengan cepat. Semua bagaikan bunga tidur yang hanya lewat dan mudah berlalu begitu saja. Jongin tersenyum sendiri saat bayangan mengenai tingkahnya selama di sekolah silih berganti terputar di otaknya. Membayangkan bagaimana dirinya dulu, Jongin tak yakin bisa lulus saat ini. Ingat, dia adalah berandalan terkenal seantero sekolah. Kerjanya kalau tidak berkelahi, ya membuat ulah. Begitu terus hingga suatu keajaiban muncul. Menariknya masuk untuk mengalami indahnya negeri dongeng barang sebentar saja.


Dan keajaiban itu adalah Jung Soojung.


Baiklah, Jongin menyebut mantan kekasihnya itu sebagai keajaiban bukan karena gagal move-on. Bukan serta merta Jongin melupakan bagaimana Soojung mencampakkannya. Jongin tidak pernah lupa. Tidak akan. Selama satu setengah tahun kurang beberapa bulan, dia harus menghadapi Soojung. Caranya? Berjuang keras dan membuktikan kalau dia adalah orang yang berguna. Berusaha mematahkan semua anggapan Soojung mengenai dirinya. Dan karena itulah Jongin menyebut Soojung sebagai keajaiban. Dia tidak mungkin akan mampu meraih apa yang didapatnya sekarang jika tidak pernah terlibat dengan ketua kelasnya di tingkat kedua.


"Ada banyak kenangan yang kita lewati."


Jongin mengerjapkan kedua matanya pelan. Berusaha meraih kesadarannya kembali dan melihat siapa yang sekarang memberikan sambutan. Dan berbeda dengan raut yang tadi Jongin tampilkan saat Sehun menyampaikan sambutannya, kali ini wajah Jongin berubah dingin. Kedua matanya menatap tajam sesosok pemuda tampan seusianya yang tengah berdiri di podium.


Dia si ketua OSIS sekaligus ketua angkatannya. Kim Myungsoo.


"Ada suka, duka, senang, sedih. Semua kita rasakan. Dan jangan pernah lupakan semua rasa itu. Karena itu sangat berarti. Siapa tahu kita tak mampu lagi menikmatinya."

SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang