[3] Jealous

2.6K 331 37
                                    

Jongin merasa risih karena kini dirinya menjadi pusat perhatian. Sebenarnya, dari dulu juga Jongin sudah menjadi pusat perhatian. Terutama saat keluar dari ruang konseling. Betapa seringnya Jongin keluar-masuk ruang konseling, dan betapa banyak cibiran yang datang padanya membuat Jongin kebal. Toh, mereka semua hanya berani mencibir. Tidak ada yang berani menantangnya langsung. Begitu Jongin memasang tatapan tajam, semua orang yang bergunjing mengenai dirinya akan beringsut takut.

Tetapi, sekarang sedikit lain. Mereka semua menatap Jongin dengan alasan yang ...hum... berbeda? Semua berkat hubungannya dengan si ketua kelas –Jung Soojung. Entah memang Soojung terkenal, atau dirinya yang terlalu tidak pantas untuk gadis itu, tetapi banyak yang meragukan hubungan keduanya. Jongin selalu mendengar kasak-kusuk ketidakpercayaan mereka. Mereka pikir Jongin hanya main-main, atau Soojung yang kasihan pada pemuda itu. Rata-rata semua memperkirakan bahwa hubungan si ketua kelas dan berandal bernama Jongin tidak akan langgeng. Namun nyatanya, mereka berhasil menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih selama satu minggu penuh, wow. Masih singkat memang. Tapi, itu jauh lebih lama dari perkiraan orang-orang. Karena mereka memperkirakan kalau hubungan keduanya hanya berlangsung selama 3 hari, tidak lebih. Bahkan ada yang menggunakan ini sebagai taruhan.


"Hei, Jong. Masih sibuk?"


Sehun dengan santainya meraih bahu Jongin yang tengah membersihkan jendela ruang OSIS. Membuat si pemuda berandal menghembuskan napas kesal karena ketenangannya diganggu. Baiklah, dia mungkin cukup akrab dengan Sehun kini. Tapi, Jongin sangat tidak suka jika siswa selain teman sekelas keduanya melihat interaksi mereka. Image garang Jongin sudah luntur gara-gara menjalin kasih dengan Soojung. Jangan sampai image-nya semakin luntur gara-gara dikira berteman dekat dengan si jenius Oh Sehun.

"Jangan ganggu pekerjaanku. Kau mengganggu," sahut Jongin sambil melepaskan rangkulan Sehun. Sehun sendiri hanya terkekeh mendapat perlakuan begitu dari Jongin.

"Aku sebenarnya berniat membantu, sih. Tapi, kalau bantuanku tidak diperlukan...."

"Bantuanmu diperlukan," tukas Jongin cepat. Kedua tangannya menggenggam telapak tangan Sehun erat. Belum lagi dengan tatapan memelas yang Jongin layangkan. Pemuda itu bahkan mengedip-ngedipkan matanya. Membuat Sehun bergidik ngeri.


"Iuuuh, aku tidak menyangka kalau kekasihmu selingkuh dengan Oh Sehun, Soojung."


Jongin dan Sehun sama-sama menoleh. Keduanya mengerjap pelan sebelum berakhir dengan melepaskan tautan tangan mereka. Keduanya terlihat memandang jijik satu sama lain. Sukses membuat Soojung mengulum bibirnya menahan geli. Berbeda dengan ketiga teman Soojung yang memandang mereka dengan tampang aneh.

"Sudah kubilang, dia tidak normal. Segera putuskan saja si hitam itu," komentar Jinri sambil memandang Jongin dengan remeh. Jongin hanya mampu memutar bola matanya malas. Dia juga maunya begitu. Mau semua ini berakhir. Tapi, melihat Soojung yang antusias dengan hubungan mereka selama seminggu ini membuat Jongin selalu mengurungkan niatnya.

"Jinri, bukankah sudah kubilang jangan membahas ini lagi?" Soojung memperingatkan Jinri. Membuat gadis jangkung itu mengerucutkan bibirnya kesal. Selalu saja Soojung membela Jongin jika Jinri menjelekkan kekasihnya itu.

"Tapi, yang kubilang benar, Soo," ujarnya tak mau kalah. "Masing bagus Myungsoo kemana-mana," tambahnya lagi.


"Aku merasa ada yang menyebut namaku?"


Suara itu sukses mengalihkan perhatian mereka. Sudah ada Kim Myungsoo di depan mereka sambil tersenyum manis. Senyum yang mampu meluluh-lantahkan hati gadis manapun. Tapi, sayang semuanya hanya untuk Soojung. Sudah jelas sekali terlihat, karena Jongin merasa kalau fokus si ketua osis hanya pada ketua kelasnya.

SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang